Meski belum hilang terkejutnya, Namjoon memilih buru-buru berbalik kembali kedalam garasi sebelum Seokjin menyadari keberadaannya. Ia tidak ingin membuat Kakaknya itu merasa canggung.
Rasanya seperti mimpi baginya.
Seokjin membela Jungkook.
Bukan hanya itu saja, Kakak sulungnya itu bahkan menyebut Jungkook sebagai adiknya.
Pikiran yang berkecamuk mengiringi langkah Namjoon menuju kamar Seokjin sambil membawa sekardus penuh pakaian milik Kakaknya.
Apakah Seokjin sudah mulai sedikit membuka hati?
Ataukah itu hanya naluri Seokjin sebagai seorang Kakak yang sudah terbiasa melindungi adiknya?
Entahlah.
Tetapi yang pasti Namjoon tak pernah putus berdoa agar harapan seluruh anggota keluarganya terkabul bahwa Seokjin pada akhirnya mau membuka hati.
Sementara diluar sana, setelah mengancam Mingyu, Jaehyun dan Eunwoo, Seokjin segera kembali menuju garasi. Laki-laki itu tidak tahu jika dibelakangnya, 3 anak itu kini sedang menatapnya dengan tatapan marah.
"Yang ada juga kita yang bakalan botakin kepalanya Kakak itu!" ujar Jaehyun dengan raut kesal dan kedua tangan bersedekap di dada.
"Iya, sombong amat! Mentang-mentang badan dia lebih gede daripada kita gitu?" ujar Eunwoo sambil berkacak pinggang.
"Lihat aja, nanti kalo aku udah besar, badan aku bakalan jauuuh lebih tinggi daripada dia!" ujar Mingyu dengan geram.
"Mana bibirnya tebel kaya disengat tawon!" lanjut Jaehyun yang seketika membuat mereka semua tertawa terpingkal.
"Iyaa bibirnya kaya disengat tawon. Hahahaha!" ledek Mingyu.
"Yaudah ayo sekarang kita lanjut main skooter ke taman!" ajak Eunwoo.
"Siap kapten Nunu! Besok kita gangguin lagi si cupu Jungkook sama temennya itu, oke guys??" kata Mingyu sambil menyebut nama Nunu yang merupakan panggilan Eunwoo.
"Okeee!" jawab Jaehyun dan Eunwoo bersamaan seraya mulai mengayuh skooter dengan kaki-kaki kecil mereka, meluncur menuju taman.
****
"Bundaaa, lihat deh. truk aku rusak!" seru Jungkook setibanya diruang makan yang kebetulan satu ruangan dengan dapur.
"Kenapa rusak?" Bunda menoleh sebentar karena masih sibuk menumis daging.
"Tadi truk Jungkook ditabrak skooternya Mingyu, Bunda!" jawab Yugyeom.
"Lho kok ditabrak? Kalian main ditengah jalan?" tanya Bunda yang langsung mengecilkan kompor kemudian memeriksa mainan Jungkook.
"Engga kok. Tadi adek sama Yugyeom main di pinggir jalan. Mingyu yang sengaja nabrakin skooternya"
"Mingyu tadi balapan skooter sama Jaehyun sama Eunwoo, Bunda. Trus skooternya dibelokin ke truk nya Kookie. Akhirnya nabrak deh" jelas Yugyeom.
"Astaga, nakal banget sih tuh anak! Tapi kalian ga diapa-apain kan sama mereka?" tanya Bunda sambil memeriksa tubuh Jungkook dan Yugyeom, melihat apakah ada luka atau tidak.
"Enggak. Kita ga diapa-apain soalnya tadi adek udah ngancem bakalan lapor polisi biar mereka dimasukin ke penjara dan gak dikasih makan!"
Ppftt.
Jika beberapa waktu lalu Seokjin yang harus menahan tawa, kini giliran Bunda. Wanita itu merasa geli dengan ancaman Jungkook yang tak masuk akal.
"Yaudah, lain kali ga usah main dijalan, Main di halaman aja biar gak digangguin Mingyu sama temen-temennya" ujar Bunda sambil menyodorkan kembali mainan truk Jungkook yang rusak. "Ini udah rusak, buang aja ditempat sampah"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.