Taehyung mengusap lembut kepala Jungkook sambil terus memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan.
Jelas Taehyung tahu, Seorang Kim Seokjin tak akan pernah merindukan anak kecil yang lucu ini. Jangankan rindu, untuk bertemu saja bisa dipastikan Seokjin enggan.
Tapi Jungkook masih terlalu kecil untuk mengetahui fakta menyakitkan ini. Hatinya belum layak untuk terluka karena masalah orang dewasa yang penuh ego.
Taehyung lalu menarik tangan kurus Jungkook dan mengangkat anak itu ke pangkuannya. Kini manik legam Taehyung menatap lekat bola mata bulat Jungkook yang indah seraya ia mulai memberikan pengertian pelan-pelan.
"Kookie, sekarang coba dengerin Kak Taetae baik-baik ya?" tanya Taehyung.
Kepala kecil Jungkook mengangguk lucu dengan kedua tangannya yang masih menggenggam mainan pesawat yang sedari tadi ia bawa.
"Kak Seokjin tuh kalo sama keluarga pendiem banget orangnya. Ngomong cuma seperlunya doang. Dia ga pernah nunjukin perasaannya. Ke Kak Tae sama Kak Namjoon juga kaya gitu"
"Oya?"
"Iya. Jangankan kangen adek, Kak Seokjin kangen Kak Tae aja Kak Tae juga ga tahu"
Mata bulat Jungkook mengerjap beberapa kali sementara telinganya mendengarkan Taehyung baik-baik sebelum kemudian mulut kecilnya bersuara.
"T-tapi Kak Taetae sering telfonan sama Kak Seokjin kan. Masa Kak Seokjin ga pernah bilang kangen?"
"Ga pernah tuh. Meskipun sering telfonan, Kak Seokjin ga pernah bilang kangen ke Kak Tae. Dia biasanya nanyain kabar, trus kadang telfon cuma buat bilang kalo baru aja kirim duit jajan buat Kak Tae, gitu doang"
"Ta-tapi..."
"Tapi apa?"
"Mm..." Jungkook menduduk, ragu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Kenapa? Mau nanya apa?" desak Taehyung.
"I-itu, Pe-pernah gak Kak Seokjin nanyain kabar adek?"
Deg.
Taehyung merasakan sedikit sensasi jantung meloncat kala mendengar pertanyaan itu.
Tidak. Tidak pernah Seokjin bertanya tentang kabar Jungkook.
Sekalipun tidak. Itu jawabannya.
"Mm...." kini giliran Taehyung yang ragu untuk berbicara.
"Kok Mm? Kenapa?" desak Jungkook balik.
"Mm..., S-sejauh ini belum pernah dek..."
"Oya? Kak Seokjin sama sekali ga pernah nanyain adek?"
Taehyung mengangguk pelan. "Iya"
Sebenarnya Taehyung tak tega menjawab seperti itu tapi ia juga tahu kalau tak ada gunanya berbohong meski hati Taehyung kini terasa perih kala ia mendapati mata bulat bening itu mulai menatapnya dengan binar sedih.
Kedua tangan Taehyung pun mengerat, memeluk si kecil. Ia juga menyandarkan kepala Jungkook di dadanya lalu mengusap lembut punggung anak itu.
"Kak Seokjin itu selain orangnya pendiem, dia juga udah lama tinggal jauh dari kita. Dia udah sibuk banget sama kehidupannya sendiri jadi maklum kalo dia jadi kurang peduli sama kabar kita disini" kata Taehyung.
Dari lengan kanannya, Taehyung merasakan tangan Jungkook yang sedang tidak membawa mainan pesawatnya kini meremat ujung kaosnya.
"K-kak Seokjin udah lupa ya sama adek?"
Mendapat pertanyaan seperti itu, Taehyung memilih untuk memberikan jawaban netral. Tidak mengiyakan namun juga tidak mengelak.
"Lupa atau engga, yang penting Kookie kan masih punya Kak Namjoon sama Kak Taehyung. kita berdua selalu kasih perhatian dan jagain adek 24 jam penuh setiap hari. Bener kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
Fiksi PenggemarMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.