PROLOG.

19.3K 741 16
                                    

Semoga suka
Selamat membaca 💓












Jakarta, Desember 2005.

"Chika gamau! pokoknya chika gamau!!". Teriak chika pada papa nya

"Kamu harus terima, ini anugerah dari Tuhan sayang".

"AKU GAMAU PUNYA ADEK!! papa ngerti gak sih!".

"Lihat dulu, adek kamu sangat cantik mirip sama kamu kak". Gracio menunjukkan wajah adiknya yang sedang ia gendong

"Aku gamau lihat dia, aku gak suka punya adek!".

"Chika tolong jangan seperti ini, kasian mama kamu sayang". Kenan ikut membujuk chika

"Chika gak suka punya adek, chika gamau papa sama mama lebih sayang adek om". Tangis chika dalam pelukan kenan

"Papa gak pernah berpikiran seperti itu nak, kamu tetap anak papa sama mama, rasa sayang kita masih sama".

"Kalian bohong! pokoknya aku gak akan pernah menerima dia di kehidupan aku!!".

"Biarkan dia menenangkan hati nya dulu, mungkin sekarang dia masih belum bisa menerima adiknya, tapi suatu saat pasti dia bisa menerima adiknya, jangan terlalu dipaksa". Cindy meyakinkan gracio agar lebih tenang

"Semoga secepatnya chika bisa menerima adiknya".



***

7

tahun kemudian.

Christy sedang bermain bersama teman temannya ditaman dekat rumah nya, mereka bermain sepeda bersama.

Tanpa pengawasan orang tuanya, christy mengayuh sepedanya dengan sangat kencang, sampai akhirnya ia tidak melihat ada truk box dari arah lawannya.

Dengan cepat truk itu menabrak tubuh mungil christy hingga terpental  dan keadaan sepedanya pun hancur, warga membawa christy ke rumah sakit terdekat, shani juga sudah diberi tentang anaknya oleh tetangganya yang ada ditempat kejadian.

Shani harus menerima bahwa anaknya mengalami kelumpuhan permanen, jujur hatinya sangat hancur ketika ia harus menerima kenyataan ini.

Gadis kecilnya harus mengalami musibah sesulit ini, bahkan jika dirinya yang mengalami musibah ini mungkin tidak bisa menerimanya, apalagi christy, anak yang masih kecil, mungkin kehidupan nya sekarang hanya untuk bermain, namun sekarang ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya lumpuh selamanya.




***

"Aku gapapa kok ma, aku juga gamau terus terusan murung kaya gini".

"Aku mau coba ikhlas menerima semuanya".

"Kalo juga gamau terus terusan nyalahin takdir".

"Mungkin memang Tuhan udah ngasih takdir seperti ini, aku ikhlas kok ma".

"Mama juga harus mulai terima, kalo mama punya anak cacat seperti aku". Lanjut gadi kecil itu

"Kamu jangan ngomong gitu sayang, mama gak pernah merasa kalo kamu itu cacat".

"Kamu anak hebatnya mama, kamu anak kuat, mama bangga sama kamu".

"Kamu masih kecil tapi udah bisa sekuat ini".

"Mama jadi malu sama kamu nak". Ucap Shani sambil mengelus rambut anaknya

"Tapi kapan ya kakak mau terima aku, seperti mama menerima aku". Pertanyaan christy berhasil membuat shani terdiam

Shani merasa gagal menjadi orang tuanya, bahkan ia tidak bisa membuat anak anaknya bisa berkumpul selayaknya seperti keluarga yang utuh.

"Tapi mama jangan nyalahin diri mama ya, aku gitu karna aku kangen sama kakak, udah dua hari kakak belum pulang".

"Apa kakak betah ya tinggal dirumah tante Cindy, soalnya kan disana gak ada aku". Ucap christy sendu

"Bukan sayang, kakak kamu kan lagi kangen sama kak eve, mungkin dia masih pengen main sama kak eve".

"Kamu kan tau kalo kak eve jarang ada di Indonesia, dia kan harus kuliah di luar negeri". Jawab shani

"Iya juga ya ma, hehe maaf ya ma, aku terlalu berlebihan".

"Wajar sayang, kamu kan sayang sama kakak, jadi wajar kalo kamu kangen sama dia".

***














***

Baru prolog, masih awal guys.

Thank you yang udah baca, jangan lupa vote & komen juga ya guys.

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang