BAGIAN 76 |

3.9K 384 0
                                    

Selamat membaca 💓















Tengah malam christy terbangun dari tidurnya, ia merasa dadanya terasa sakit, namun ia tidak tega jika harus membangunkan kakaknya.

Perlahan tangan christy memencet tombol nurse call, untuk memanggil perawat. "Kenapa sakit banget dada ku". Ringisnya sembari mencengkram kuat dadanya

Tangan nya kembali memencet tombol itu, karna dokter nya belum juga datang. "Dokter pada kemana sih, sakit banget dada aku". Ringisnya

Ketika christy ingin memencet tombol itu lagi, tangan nya tidak sengaja menyenggol gelas dimeja samping nya.

Brukk.

Christy juga gagal berpegangan pinggiran bangsal nya, alhasil ia pun terjatuh di lantai yang sudah banyak pecahan gelas itu.

Suara pecahan gelas itu berhasil membuat chika terusik dari tidurnya, dan saat chika sudah membuka kedua matanya, ia sangat terkejut ketika melihat adiknya sudah tergeletak dibawah.

Dengan cepat chika berlari ke arah christy yang sudah jatuh dilantai, dengan keadaan lantainya yang sudah banyak pecahan gelas itu.

Chika langsung membantu adiknya untuk bangkit dari lantai kotor itu, ia juga melihat beberapa goresan luka pada tangan adiknya.

Chika kembali menidurkan tubuh christy pada bangsal nya. "Kamu kenapa sayang?". Tanyanya

"Dada aku sakit kak, sakit banget". Ringisnya sangat pelan

"Kakak panggilin dokter dulu, kamu tunggu sini".

"Jangan lama lama kak, sakit banget". Ringisnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Iya sayang, kakak panggil dokter dulu". Chika langsung berlari keluar untuk mencari dokter

Setelah banyak perdebatan antara chika dengan dokter dan beberapa perawat yang ada disana.

Akhirnya christy sudah selesai diperiksa dan saat ini christy sudah dipakaikan oksigen juga, agar membantu pernafasan nya yang terasa sesak.

Chika sempat marah pada dokter dan perawat, karna adiknya sudah memencet tombol nurse call itu beberapa kali, tetap saja tidak ada yang merespon.

Christy menahan chika yang akan kembali marah, karna alasan suster itu sangat tidak penting. "Udah kak, kakak jangan marah terus, aku udah gapapa kok". Ujar christy pelan sambil menahan tangan chika

"Kalo sampe kalian mengulangi kebodohan ini lagi, jangan harap saya diem aja".

"Kalian mikir gak sih kalo ini taruhannya nyawa?! Kalo tadi adek saya kenapa napa gimana! Mau tanggung jawab?!!".

Dokter dan perawat itu hanya diam, karna mereka tau siapa pasien yang sedang mereka tangani.

"Kenapa diem aja! Gak bisa jawab?!!".

Lagi lagi christy mehanan tangan chika yang akan menjambak perawat itu. "Kak chika udah dong, jangan kaya gitu, dokter sama perawatnya kan udah minta maaf". Ujar christy

"Pokoknya mulai hari ini kakak gak akan sudi lihat mereka lagi, saya mau dokter dan perawat lain, saya bener bener gak sudi lihat kalian lagi".

"Maaf, kami mengakui jika memang kali salah, tolong jangan laporkan pada atasan kami". Ujar dokter itu

"Gak! Sekarang kalian keluar! Saya gak sudi lihat lagi". Tegasnya

"Kalian keluar atau saya seret kalian?!". Lanjut chika sudah sangat emosi

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang