BAGIAN 66 |

4.1K 396 7
                                    

Selamat membaca 💓














Pagi ini christy sudah bangun lebih awal, bahkan kedua orang tuanya masih tertidur pulas, christy pun mendekat pada bangsal chika.

Tangan nya mengusap lembut rambut chika, tidak lupa christy juga mencium kening nya. "Lagi tidur aja masih cantik".

"Kak chika, bangun yuk, udah pagi loh". Ujarnya sembari mengusap lembut rambut chika

"Bangun yuk, habis ini dokter pasti udah kesini".

"Kak chika, ayo bangun dong kak, bersih bersih badan dulu, biar nanti gak gerah". Lanjut christy dengan tangan yang masih setia mengusap lembut rambut chika

Mendengar suara putri bungsunya, shani mulai terusik dari tidurnya, perlahan ia mendekat pada kedua putrinya. "Kamu kok udah bangun sayang?". Tanya shani

"Tadi kebangun ma, aku lihat jam ternyata udah hampir deket sama waktu persalinan kakak".

"Ohh, iya kurang satu jam". Ujar shani ketika melihat jam di ponselnya

Shani pun membangunkan gracio dan christian, yang sedang tidur di kasur yang sama. "Udah kaya anak bapak aja mereka". Ujar shani terkekeh kecil

Tangan shani menepuk lengan suaminya. "Mas ayo bangun, udah pagi".

"Mas cio ayo bangun dong, kakak udah mau ngelahirin loh". Lanjut shani dengan tangan yang masih setia menepuk-nepuk tubuh suaminya

"Apasih sih yangg, orang masih ngantuk diganggu mulu". Ujarnya dengan suara seraknya

Kini shani menarik paksa suaminya agar benar banar terbangun. "Bangun cepetan, mandi sana, keburu dokter dateng". Kesal shani

"Ckk, kamu tuh ganggu orang tidur aja".

"Cepet mandi sana, habis itu christian juga biar mandi".

"Ngeselin". Gracio pun berjalan ke arah kamar mandi nya

Christy sedang sibuk membantu chika untuk membersihkan badannya dikamar mandi samping gracio. "Kalo jalan pelan pelan dong, nanti kepeleset". Ujarnya sembari memegangi tangan chika

"Sakit tau perut kakak, kalo dibuat berdiri lama lama". Ujarnya

"Mau aku gendong kah?". Tawar christy

"Yang ada malah nyungsep kita berdua". Ujar chika terkekeh

"Iya juga sih, kakak kan berat".

Mendengar ucapan adiknya, chika pun langsung menatap tajam mata christy. "Maksud kamu apa!?". Ujarnya dengan tatapan tajam

"Engga kok, aku gak bermaksud apa apa, suerr". Ujarnya sedikit merasa takut jika kakaknya sudah menatapnya dengan tatapan tajam

"Mau ngatain kakak gendut kan".

"Engga kak chika, jangan salah paham dong". 

"Tau ah, kakak males".

"Maafin ya? jangan marah".

"Terserah kamu".

"Dih, marah marah mulu nih calon emak emak".

"Berisik, cepet bantu kakak balik ke kasur".

"Hmm, iya iya sini pegangan yang kuat, biar gak jatuh".




***

Saat ini chika sudah berada di depan ruang persalinan, ia hanya ingin ditemani oleh shani dan christy.

Christian hanya diam ketika semua keluarga chika sedang memberinya semangat, jujur sebenarnya ia ingin sekali bisa ikut memberikan semangat pada wanita pujaannya.

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang