BAGIAN 51 |

4.3K 466 59
                                    

Selamat membaca 💓















Gracio dan shani yang sedang bersantai di ruang tamu, mereka mendengar suara bising dari luar rumahnya.

Gracio menaruh kopi yang ia pegang. "Kamu denger suara gak ma?". Tanya nya

"Iya mas, aku denger kaya orang teriak gitu". Ujarnya

"Apa itu suara tv ya". Ujar gracio

"Kayanya bukan mas, itu kaya suara adek". Jawab shani

"Biar aku lihat dulu". Gracio pun berjalan keluar rumah nya

"Aku ikut mas!". Shani mengikuti suaminya keluar

---

Ketika gracio keluar dihalaman rumahnya, ia melihat supirnya yang terlihat sangat panik sambil melihat ke atas. "Heh! ada apa sih rame rame?".

"Non chika pak, itu non chika mau lompat". Jawabnya sembari menunjuk ke arah balkon kamar chika

Gracio dan shani langsung berlari ke arah supir nya, mereka melihat putri sulungnya yang sedang berdiri diujung pagar balkon nya.

Gracio terlihat sangat panik saat melihat putri sulungnya. "Chika turun! kamu ngapain disitu!". Teriaknya

"Gak!". Teriak chika dari atas

"Turun nak, kamu ngapain kaya gitu kamu bisa jatuh sayang". Ujar shani

"Kamu ini kenapa sih kak! turun!". Teriak gracio

"Gak mau!".

"TURUN YESSICA!". Tegas gracio

"Kakak gamau!".

"Papa keatas, kamu jangan aneh aneh". Gracio langsung berlari menuju kamar putri sulungnya

"Turun nak, jangan kaya gitu sayang, turun sayang". Mohon shani dengan tatapan sendu

"Chika mau lompat, chika gamau turun". Tangisnya

"Mama mohon jangan sayang, kakak ada apa nak? Ayo cerita sama mama, jangan kaya gini sayang". Ujarnya memohon dengan air mata yang sudah menetes

"Chika mau mati ma, chika gamau hidup". Chika mulai merenggangkan tangannya dari tiang itu

Shani sangat panik ketika melihat chika yang akan melepaskan pegangannya. "Jangan nak, kamu jangan lepasin tangan kamu dari situ, kamu bisa jatuh sayang". Mohon shani

Akhirnya gracio sampai dikamar chika, ia berdiri disamping christy. "Turun sayang, jangan lepasin tangan kamu dari situ". Ujarnya terlihat sangat panik

"Chika gamau pa, chika mau mati". Tangisnya

"Papa mohon sayang, turun ya, sini sama papa".

"Pegang tangan papa sayang, jangan lepasin tangan kamu dari situ". Lanjut gracio mencoba menggapai tangan putri sulungnya

"Chika gak mau turun pa, chika capek pa, chika mau tenang". Ujarnya dengan air mata yang masih mengalir di pipinya

"Kalo ada masalah, kamu bisa cerita sama papa, jangan kaya gini nak, papa mohon turun ya". Ujar gracio memohon

"Turun kak, jangan kaya gini". Mohon christy

"Maafin kakak, kakak harus ngelakuin ini, biarin kakak mati, kakak gak mau hidup".

Pegangan tangan chika semakin renggang dari tiang itu, dan kini tangan chika berhasil lepas dari tiang itu.

Melihat tubuh putrinya yang akan jatuh, gracio langsung berlari dan menangkap tubuh putri sulungnya dengan kuat. "Lepasin kakak pa, lepasin!". Teriak chika memberontak dari pegangan gracio

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang