BAGIAN 71 |

4.2K 475 42
                                    

Selamat membaca 💓















Saat ini gracio, shani dan chika sedang berada di depan ugd, shani terus memeluk putri sulungnya yang sedari tadi menangis.

Tangan nya tidak berhenti mengusap punggung putrinya. "Jangan nangis terus sayang, adek pasti gapapa".

"Kamu gak boleh nangis terus ya". Lanjutnya

"Tapi kakak khawatir sama adek ma, kenapa bisa sampe kaya gitu". Tangisnya

"Kita berdoa aja ya, semoga adek kamu baik baik aja".

"Sebenernya adek kenapa ma? kenapa kakak gituin langsung kaya gini".

"Mama juga gak tau sayang, udah dong jangan nangis terus".

Akhirnya pintu ugd terbuka dan terlihat dokter keluar dari sana. "Permisi keluarga pasien?".

Dengan cepat gracio menghampiri nya. "Dokter, tolong jangan jelaskan disini, lebih baik dokter jelaskan diruangan dokter saja". Ujar gracio

"Baik, silahkan ikut saya pak, mari". Ujar dokter itu

"Papa ke ruangan dokter dulu ya, kalian tungguin adek disini". Titah gracio

"Iya mas". Setelah itu gracio langsung pergi bersama dokter itu

"Kenapa gak jelasin disini aja sih ma, kakak kan pengen denger juga". Ujarnya sesegukan

"Mama juga gak tau kak, mungkin udah prosedur rumah sakit nya".

"Kakak pengen lihat adek ma, ayo masuk ma".

"Ya belum boleh dong sayang, kalo kita mau lihat adek, pasti harus nunggu dipindahin ke kamar".

"Lama ma, kakak pengen lihat adek sekarang". Chika langsung masuk ke dalam ruang ugd, dengan cepat shani mengikuti nya

***

Hal pertama yang chika lihat adalah, christy yang sudah dipenuhi dengan beberapa alat medis yang sudah terpasang ditubuhnya.

Air mata chika kembali menetes, hatinya terasa sangat sakit, ketika melihat adik kesayangannya harus seperti ini.

Perlahan ia mendekat dan memeluk tubuh adiknya. "Christy, bangun sayang".

"Kamu kenapa bisa sampe kaya gini sih sayang". Tangisnya

Suster mulai menarik chika agar keluar dari ruangan ini. "LEPASIN SAYA!! JANGAN PAKSA SAJA KELUAR DARI SINI!". Tegasnya

"Tapi keluarga pasien dilarang masuk ke dalam sini, saya harap anda bisa mengikuti prosedur rumah sakit ini". Ujar suster itu

"LEPASIN GUE BANGSAT! GUE BILANG JANGAN PAKSA GUE KELUAR DARI SINI!!".

"MATA LO GAK LIHAT?! ADEK GUE LAGI KAYA GINI, GUE HARUS ADA DISINI!".

"Kakak cukup sayang, ayo kita tunggu diluar, jangan halangi dokter sama susternya".

"Ini juga demi adek kamu sayang". Lanjut shani sembari menarik tangan chika

"Gamau ma, kakak gamau keluar!".

"Jangan bikin makin kacau suasana ini chika! jangan halangi mereka mengobati adek kamu". Tegas shani

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang