BAGIAN 96 |

4.5K 368 34
                                    

Selamat membaca 💓















Mendengar kabar tentang kematian istrinya, christian langsung mengajak angel untuk datang ke rumah gracio.

Dari tadi angel tidak berhenti menangis, christian juga tidak ada niatan untuk menenangkan anaknya.

Jujur saat ini ia sangat berharap jika kabar itu tidak benar, dan sesampainya di rumah gracio.

Christian langsung mengajak angel untuk masuk ke dalam, ia tidak peduli dengan orang orang yang mengajaknya bicara.

Ketika ia sudah sampai didalam rumah gracio dan melihat peti jenazah istirnya, saat itu juga tubuhnya mulai melemah.

Air mata yang sedari tadi ia tahan, kini mulai berjatuhan, perlahan christian mulai mendekat pada peti jenazah istrinya.

Tangan nya mulai menggapai peti itu, dada terasa sangat sesak ketika melihat wajah pucat istrinya.

Ia menyentuh pipi pucat istirnya dengan air mata yang terus mengalir. "Aku lagi mimpi kan sayang?".

"Kamu gak bener bener pergi kan?".

"Tolong bilang sama aku, kalo semua ini cuma mimpi".

"Buka mata kamu sayang, Aku disini sama angel".

"Tolong bangun, Jangan diem aja, aku mohon". Ujar christian yang sudah menangis tanpa bersuara

Angel pun mulai mendekat pada jenazah mama nya, ia juga menangis sejadi-jadinya disamping peti jenazah mamanya. "Mama kenapa pergi, Angel masih butuh mama".

"Angel pengen bareng sama mama".

"Mama kenapa ninggalin angel selamanya".

"Mama gak sayang sama angel ya?".

"Tolong mama bangun, mama jangan pergi, angel gamau ditinggal mama". Tangisnya

Shani yang awalnya hanya diam, dan memperhatikan cucunya menangis, ia pun mulai mencoba untuk menenangkan nya. "Maafin mama kamu ya sayang".

"Doain mama terus, semoga mama diberi jalan yang terang".

"Jangan tangisi mama nak, mama pasti udah tenang sayang". Ujar shani sembari mengusap punggung cucunya

"Enggak Oma, angel gak mau ditinggal sama mama".

"Angel sayang sama mama, angel masih kangen sama mama".

"Kenapa mama malah pergi ninggalin angel!, Angel salah apa!".

"Semua sudah terjadi, lebih baik sekarang kita doain mama ya nak".

"Kita harus belajar ikhlas". Lanjut shani yang masih mengusap lembut punggung cucunya

"Pokoknya angel mau sama mama, mana harus bangun, mama gak boleh pergi!!".

"Ayo bangun ma, jangan tinggalin angel ma, angel mohon ma". Tangis angel yang sudah menggenggam erat tangan chika

Melihat cucunya yang mulai marah, dan tak dapat menahan emosinya, shani pun langsung menarik dan membawa cucunya ke dalam pelukannya. "Udah sayang, kamu harus ikhlas".

"Mama kamu udah pergi nak, mama udah gak ada sayang". Lanjut shani yang sudah memeluk erat tubuh cucunya

"Enggak Oma! Pokoknya angel gak mau ditinggal mama!".

"Angel sayang sama mama, ini semua gara gara angel! Angel benci sama diri angel sendiri Oma!!". Teriaknya sembari memukuli kepala nya sendiri

Shani langsung menahan tangan angel agar tidak terus terusan menyakiti dirinya sendiri. "Jangan kaya gitu sayang"

PELIPUR LARA CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang