Sekarang aku sudah berada di dalam kamar, setelah dara mengantarkanku pulang dari mall tadi. Untungnya aku tidak bertemu Pak Retno tadi.
Dan juga ayah yang akhirnya mengabariku bahwa dia akan pulang besok.
Tingg...
Terdapat notifikasi yang masuk ke dalam Hpku.
Aku langsung melihat notifikasi tersebut.'Dara' ucapku didalam hati.
Akupun membuka pesannya, dia mengirimkan ku sebuah video.Hahhh.... Sepertinya dia benar - benar mengirim apa yang dia ucapkan tadi. Aku pun menekan video tersebut.
2 menit...
5 menit...
Hingga ke menit seterusnya, hingga dimana didalam video tersebut sudah terlihat memasuki adengan yang sangat ditunggu.Tanpa sadar aku merapatkan kedua kakiku. Aku mulai terbawa suasana ketika menonton video tersebut.
Glekkk...
Akupun langsung mematikan video tersebut. Bangun dari tempat tidur untuk mengambil minum dan menjernihkan pikiranku.Walaupun aku sudah pernah menonton video seperti itu, hingga sekarang aku tidak pernah melakukan hal lebih untuk menyentuh diri sendiri.
Setelah meredakan dahaga di tenggorokan, Sepertinya aku harus bergegas untuk istirahat lalu mengerjakan tugas dari sekolah.
***************************************
Dinggg... Donggg... (Bunyi bel rumah)
Aku yang sedang memasak didapur bergegas membukakan pintu. Ketika aku sedang membukakan pintu aku kaget ternyata bukan sang ayah yang menekankan bel tetapi Pak Retno.
"Ada apa ya pak? " Tanyaku.
"Ah, ini Vanka. Tadi saya gk sengaja ketemu ayah kamu dibawah. Katanya dia tiba - tiba ada urusan mendadak di kantornya. Jadi dia menitipkan ini untuk kamu. " Sambil kasih paperbag yang tadi dititipkan ayah ke pak Retno. .
Aku mengambil paperbag tersebut. Kenapa ayah tidak mengabariku terlebih dahulu. Padahal aku sedang memasakkan masakan kesukaannya.
Hufftttt....
'Mungkin ayah akan pulang hari ini, tetapi akan sampai rumah dengan telat' kataku kepada diri sendiri. Karena semenjak kami pindah kesini ayah jadi semakin sibuk dengan pekerjaannya, membuat aku sering ditinggal sendirian. Bukannya takut sendirian dirumah, tapi terkadang aku merasakan kesepian."Terima kasih pak" Ucapku.
Dan ketika aku mencoba menutup pintunya, Pak Retno menahan pintu tersebut."Eh, kenapa pak? "
"Kata ayah kamu didalam paperbag itu ada oleh - oleh buat saya" Jawabnya.
Dahiku berkerut, aku mencoba mencari yang tadi Pak Retno bilang tadi. Tetapi tidak ketemu - ketemu.
"Silahkan, masuk dlu pak. " Ucapku tanpa sadar karena daritadi aku membiarkan Pak Retno berdiri didepan pintu.
Aku mengarahkan kaki ku ke meja makan mengeluarkan semua barang yang ada di dalam paperbag tersebut.
Aku tersentak kaget.
Ada yang memelukku dari arah belakang, ku tolehkan kepalaku ke samping. Pak Retno."Bapak mau ngapain? " Aku mencoba membebaskan diri sendiri.
"Saya kangen sama kamu. " Mendengar hal itu ku semakin memberontak.
"Diam! , turutin perintah saya." Ucapnya tegas, aku menghentikan aksiku.
" Kalau tidak, ingat apa yang terakhir kita lakukan? Saya merekam kegiatan kita sayang. Kalau kamu tidak menurut aku akan menyebarluaskan video tersebut. " Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ivanka And Oldman
Short StoryDESCRIPTION : Kehidupan Ivanka gadis berumur 18 tahun yang mengharuskan pindah dari desa ke kota untuk mengikuti sang ayah karena alasan naik jabatan. Berpindah ke rumah susun membuatnya selalu bertemu dengan pria tua yang bernama Pak Retno si pemi...