Chapter 5

19.8K 206 1
                                    

Aku bukanlah perempuan yang polos yang tidak mengetahui apa yang terjadi tadi, aku tau hal - hal seperti itu. Karena pastinya pergaulan sangat memengaruhi pikiran.

Tetapi aku tidak habis pikir kenapa beliau bisa seberani ini terhadap anak dibawah umur. yahh... Walaupun aku mungkin sudah tidak dihitung dibawah umur juga.

Tanganku rasanya masih bisa merasakannya, seperti tidak bisa hilang yang tadi aku pengang. Sangat menganggu. Padahal aku berkali - kali berusaha menghilangkannya dengan cara mencuci tangan.

Aku mencoba membaringkan tubuhku. Aku harap hari ini tidak pernah kuingat lagi.

***************************************

"Haloo.. Boleh duduk disini? " Ucap seorang gadis tiba - tiba menepuk pundakku, aku tersentak kaget. Dan sekarang menunjukkan waktunya jam istirahat.

"Bolehh" Jawabku sambil menganggukan kepala.

"Oh iya, nama gw dara. "Dia memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya.

"Vankaa" Sambil membalas tangannya.

"Anak baru ya disini? Gw blum pernah liat lo sebelumnya."

"Hhm... Iya"

"Lo gk pesen makanan? Gimana kalau lo gw traktir. Tapi lo yang pesen yaa..." Ucapnya To the point.

"Eh, gk usah gw punya uang kok" Tolakku.

"Nih uangnya, udh sana. Gw pesen siomay sama air mineral yang botol dingin yaa... "

Percuma untuk menolak kalau sudah begini, aku pun bangkit dari kursi dan pergi untuk membeli makanan.

"Terimakaccihhh" Ucapnya ketika dia melihat aku mendekat dengan kedua tanganku yang sedang membawa makanan ke atas meja.

"Hmm" Jawabku

"Suka baca novel? " Ketika aku menghampiri ke arah dara aku melihat dia sedang membaca sebuah novel.

"Iya, lo mau baca? " Di memperlihatkan novelnya ke aku, dan aku langsung mengambilnya.

Alisku berkerut, cover sama isi ceritanya kok beda jauh.
"Lo gk salah beli novel kan? " Tanya ku.

"Gk kok, oh iyaa... Heheh covernya gw ganti. Kalau gk diganti pasti bakal diambil sama guru BK" Jawabnya sambil cengengesan.

"Gila ya lo" Ucapku.

"Heheh, jangan bilang kesiapa - siapa yaa... Lo kan sekarang temen gw" Aku membalas dengan mata jengah.

Ada - ada saja, covernya mah anak - anak tapi pas dibaca isinya dewasa semua.

"Vanka, nanti lo pulang pakai apa? "

"Busway"

"Temenin gw yuk ke mall, ada yang gw cari. Sekalian kita hangout pertama kali. "

"Lo gk takut, lo baru kenal sama gw"Tanya ku heran.

"Ngapain takut, lo gk makan orang kan? " Aku berdecak mendengar jawabannya, dia pun terkekeh.

"Okayyy." Jawabanku.

***************************************

Sekarang aku sudah berada di dalam mobil Dara.

"Lo suka baca cerita tentang hal - hal berbau dewasa ya? " Tanyaku.

"Banyak koleksi gue kalau lo mau baca nanti gue pinjemin, bahkan kalau misalnya lo mau videonya bilang aja biar gw kirim" Jawabnya, aku hanya melongo mendengar pernyataannya yang sangat - sangat seterbuka itu.

"Lo sama orang kayak gini juga, seterbuka itu? "

"Gk, cuman orang terpilih aja gue kayak gini. Lo seharusnya bangga" Ucapnya sambil menaik turunkan sebelah alisnya menatap ke arah ku.

***************************************

Sekarang aku dan dara sudah berada di dalam mall. Mengikuti langkah dara yang tengah memasuki salah satu toko.

"Tungguuu... " Aku menahan tangannya.
"Lo gak salah masukkan? , lo tau kan toko ini? " Lanjutku.

"Gk, gue emang lagi cari barang baru"

Sumpah, apa dara sering kesini ?, Ke toko yang menyediakan berbagai barang berbau dewasa?. Aku bahkan baru mengetahui ada toko yang seperti ini.

Ketika memasuki toko tersebut agak aneh rasanya, mungkin karena ini pertama kalinya aku memasuki toko ini. Berbagai macam barang - barang yang dijual, entah fungsinya pun untuk apa.

"Udh ayo van, gw udh dapet nih" Menarik tanganku keluar toko tersebut.

"Kemana lagi? " Tanyaku

"Mau makan? " Tawarnya kepada ku.

"Gk deh, gw makan di rumah aja"

"Beneran nih, ayok mending makan dlu sebelum makan. " Kata dara mencoba meyakinkanku.

"Gk usah dar, gw makan dirumah aja. Gw harus cepet - cepet pulang. Ada urusan soalnya. " Jawabanku dengan alasan yang ku buat.

"Ooh okey, "
"Btw, thanks ya udah nemenin gue" Katanya.

"Iyaa... " Lalu kamipun melangkahkan kaki menuju parkiran.

Disela - sela kami berjalan menuju ke parkiran banyak hal - hal yang aku bincangkan kepada dara ataupun sebaliknya.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang