Chapter 14

18.2K 178 1
                                    

Happy Reading & Enjoy!

Sluurrppp... Sluurppp...
Bunyi yang diciptakan dari Pak Retno yang sedang memasukkan putingku ke dalam mulutnya.

Sungguh rasanya aku ingin istirahat, tapi untungnya pak Retno tidak melakukan lagi untuk berlanjut ke ronde dua kepadaku. Ikatan yang ada di tanganku juga sudah dilepas olehnya.

Aku perkirakan sudah setengah jam dia dalam posisi kepala yang berada di depan dadaku. Aku dan pak Retno pun masih belum berpakaian sejak tadi. Membuat kulitku terasa dingin karena AC.

Aku menunduk untuk melihatnya. Aku hanya bisa melihat rambut tipisnya itu dan juga mulutnya yang sedang menyusu, 'yahhhh... Walaupun tidak ada yang keluar'. Aku harus menghentikannya.

"Sudahh dluu pak... " Ucapku selembut mungkin sambil mengusap lembut kepalanya.

Dia melepas mulutnya dari putingku. Menatap ke arahku. Lalu dia bangun dari posisinya menjadi duduk. Saat aku ingin menyamakan posisiku menjadi duduk.

Plaakkkk...
Aku kaget. Sungguh dia suka sekali menampar bokongku. Dia membalikkan badanku lalu menindihku.

"Saya masih mau nyusu sama dada kamu, sayang. " Ucapnya sambil menatap wajahku, lalu menyembunyikan kepalanya di ceruk leherku.

"Tapi om sekarang lebih baik bersih - bersih dlu. Vanka belum makan soalnya dari tadi. " Kataku sambil memelas, agar dia bersimpati kepadaku. .

Setelah vanka mengucapkan itu Pak Retno pun bangun. Dan juga disusuli oleh Vanka untuk bangun dari posisi berbaringnya.

Pak Retno menunggu vanka untuk bangun. Lalu merentangkan kedua tangannya. Karena merasa lelah, Vanka menerima tangan tersebut dan digendong ke arah kamar mandi dengan posisi digendong di depan.

Aku merasakan di celah - celah kedua kakiku kemaluannya yang mengganjal. Aku memeluk lehernya, dadaku tertempel di dadanya dan juga jangan lupakan perut buncit itu.

Pak Retno menaruhku di kursi kecil. Diikatnya rambut panjangku agar tidak basah lalu mulai menyabuni seluruh badanku.

Karena kursi kecil itu membuat aku menekuk kan kedua lutut ku. Sehingga ketika Pak Retno sedang membersihkan bagian depanku dia melihat dengan jelas kemaluanku.

Aku tau ini kesalahanku telah memancing singa yang sedang tidur menjadi bangun.

"Sekali lagi ya, sayang? " Katanya.

Hingga akhirnya aku dan dia lanjut ke ronde dua untuk bersetubuh didalam bathtub kamar mandinya.

***************************************

Sekarang aku sudah memakai baju seragam sekolahku tadi. Untungnya itu tidak kotor sama sekali.

Pak Retno sekarang sedang di dapur menyiapkan makanan untukku. Kalau dipikir - pikir sebenarnya Pak Retno itu baik, tetapi karena aksi bejatnya itu kepadaku membuat aku agak was - was terhadap Pak Retno.

'Hmmm... Apakah aku akan terus menerus mengatakan kata bejat padanya? Entahlah... ' batinku

Vanka yang baru keluar dari kamar Pak Retno langsung melangkahkan kakinya ke arah dapur.

Kududukkan pantat ku di kursi. Pak Retno tersenyum melihat kedatangan ku. Kulihat sudah tersaji makanan di atas meja dapur.

"Hmmm... Vanka boleh makan sekarang?." Izinku.

"Iya, makan yang banyak sayang. " Sambil memeluk pinggang ku dan mengusap - usapnya. Karena sudah capek, aku tak menghiraukan sikapnya, aku hanya ingin cepat - cepat pulang sekarang. Merebahkan badanku. Dan juga kemaluanku yang masih sedikit sakit akibat permainan nya.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang