Chapter 12

18.1K 218 1
                                    

sekarang aku berada di dalam kamarku, sedang mengerjakan beberapa tugas yang tadi diberikan dari sekolah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30. Sejak aku pulang dari sekolah hingga sekarang aku tidak keluar sama sekali dari dalam rumah.

Akhiirnyaaa... Sambil merenggangkan badan. Aku telah menyelesaikan tugas tersebut. Aku bangkit dari kursi meja belajar lalu berjalan menuju kasur, lalu membaringkan tubuhku. Membuka media sosial mengescroll atas bawah yang ada dilayar ponselku.

Tiba - tiba ada sebuah panggilan, dari pak Retno. Aku bimbang antara mau mengangkat teleponnya atau tidak. Aku berfikir kembali. Akupun menjawab teleponnya.

"Haalooo... " Ucapku memulai.

" Lagi ngapain sayang? " Tanyanya

"Tiduran" Jawabku seadanya.

Aku melihat ke layar ponsel, sepertinya pak Retno mengalihkan panggilan telepon ke video call. Akupun beranjak untuk mengambil earphone takut hal - hal yang tidak diinginkan terdengar lalu menerima panggilannya.

"Mana cantik mukanya saya mau liat. " Ucapnya, mendengar dia memanggilku seerti itu membuatku geli sendiri. Aku yang sedang berbaring mengarahkan ponselku ke arah wajahku agar terlihat.

"Cantiik, kamu habis ngapain?. "

"Ngerjain tugas. "

"Kangenn... Kamu tau gk, saya lagi ngapain sekarang? " Aku menaikkan sebelah alisku pertanda bahwa aku tidak mengetahuinya.

Pak Retno pun mengalihkan kamera depan ke kamera belakang. Dia memperlihatkan apa yang sedang dia lakukan. Terlihat oleh ku bahwa dia melepaskan celananya dan sedang bermain dengan kemaluannya sendiri.

"Saya lagi mikirin kamu Vanka... " Ucapnya sambil tangannya yang sedang mengurut - urat batangnya tersebut. Untung saja aku menggunakan earphone. Aku mengalihkan pandanganku dari layar ponsel. Dan tanpa sadar aku merapatkan kedua kakiku.

Aku mendengarkan desahannya yang memanggil namaku hingga akhirnya Pak Retno mendapatkan pelepasannya. Ingin rasanya aku mengakhiri panggilan tersebut.

Hhhhh... Hhhh...
Terdengar nafas beratnya yang sedang dia atur akibat ulahnya sendiri. Lalu mengalihkan kembali kameranya ke kamera depan memperlihatkan wajahnya. Dia tersenyum kepadaku.

Tetapi sebenarnya saat mendengar desahannya apa lagi memanggil namaku membuat aku sedikit bernafsu. Dan tiba - tiba kilasan obrolan aku dan Dara ditaman tadi pun muncul didalam benakku, membuat aku sedikit terpancing walaupun entah apa sebabnya.

Tanpa sadar aku beranjak dari tempat tidur ke kursi meja belajar dan menaruh ponselku agar dapat berdiri. Dan memperlihatkan tubuh atasku kepada pak Retno.

Aku melihat Pak Retno sedang memperhatikan tampilan yang ada di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat Pak Retno sedang memperhatikan tampilan yang ada di ponselnya.

"Vanka, saya jadi pengen entot**n kamu." Ucapnya frontal. Aku yang mendengar itu entah mengapa membuat vaginaku terasa aneh.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang