Chapter 37

7.2K 229 3
                                    

Happy Reading
&
Enjoy!

🌸🌸🌸


Kini Abizar sudah menginjak umur 2 setengah tahun. Anaknya itu sungguh sedang lincah - lincahnya berlarian kesana kemari tak bisa diam.

Dan juga semenjak Abizar anaknya itu melepas asi dan mulai memasuki empasi, Vanka pastinya menjaga pola makan dan juga mengatur olahraganya.

Agar tubuhnya lebih kuat dan yang pastinya tubuhnya kini sudah terbilang sangat ideal bagi ibu - ibu.

Ingat bukan Vanka juga mengambil program diet sebelumnya?

Dan kini Vanka sedang berada di dapur membuat kue dengan tablet yang sedang menampilkan sebuah resep baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan kini Vanka sedang berada di dapur membuat kue dengan tablet yang sedang menampilkan sebuah resep baru. Sedangkan anak dan sang suami sedang bermain di halaman belakang.

Vanka menyibukkan diri sebelum berangkat kekampus di siang hari nanti. Tinggal sedikit lagi menuju sidang skripsi untuk mendapatkan gelar yang selama ini Vanka mimpi - mimpikan.

Setelah mencampurkan semua bahan - bahan yang ada di resep tersebut selama 25 menit. Vanka baru memasukkan adonannya ke dalam oven, sambil menunggu jadi dia berinisiatif untuk melihat kondisi sang anak yang di tinggal bersama papah nya di halaman belakang.

"Astaga Abizarrr... Kamuuu.. Pahh ngapain anaknya sih ... " Lihatlah anaknya kini sudah bermain - main dengan tanah, membuat sang anak dikotori oleh tanah di seluruh pakaiannya.

Karena di belakang rumah memiliki kebun - kebunan kecil milik sang suami yang dikelola Pak Retno dikala dia bosen dirumah.

Sebelum itu, Vanka sebelum memiliki seorang anak dia sangat ingin mengajarkan anaknya untuk lebih aktif dengan alam atau berkreasi, dan juga dia belum mau mengenali sang anak kepada dunia digital. Terutama Gadget, dan akhirnya itu kesampaian juga. Maka dari itu kini Abizar sudah lancar dalam berkomunikasi dan juga sangat aktif.

Pak Retno tersenyum lebar melihatku tanpa rasa bersalah. Masalahnya anaknya ini sudah mandi tadi.

"Gak papa sayang, nanti Abizar sama hubby mandi bareng. " Kata sang suami. Sang anak yang mendengar itu tersenyum.

"Main bubble - bubble lan lagi ya pah.. " Kata sang anak.

"Iya boys... " Jawab pak Retno kepada sang anak.

"Assiikkkk... " Aku tersenyum ketika Abizar melompat - lompat kesenangan.

"Ajak bunda juga pahh... " Celoteh Abizar.

Pak Retno menatapku genit ketika anaknya berbicara seperti itu.

"Gk bisa boys, Abizar cuman boleh mandi bareng papah" jawab Pak Retno.

"Yahhh..." Kecewa Abizar, vanka yang melihat itu menahan senyum geli melihat ekspresi yang sang anak buat. Lucu.

"Yaudah boys, ayo kita mandi..." Seru Pak Retno, agar Abizar kembali ceria.

"Ayooo Pahhh...

Sebelum itu Vanka tak lupa untuk pamit dulu kepada Pak Retno.
"By, aku mau ke kampus nanti yaa... "

"Iya, jangan lupa ganti pakaiannya. " Posesifnya.

"Iya papah sayang.. " Memberi kecupan melalui udara lalu langsung pergi meninggalkan lokasi.

Dan tak lupa sebelum Vanka pergi ke kampus dia memastikan kuenya itu matang terlebih dahulu.

Bahaya bukan jika ditinggal begitu saja.

***************************************

Ketika Vanka ingin memasukkan mobil kedalam garasi rumah, selesai pulang dari kampus dia melihat ada mobil asing yang sedang terpakir.

Dan setelah selesai Mobil terparkir lalu Vanka berjalan ke dalam rumah.

Ada tamu?.
Pak Retno yang melihatku baru memasuki rumah langsung memanggil.

"Sini sayang. " Aku pun langsung duduk di tempat kosong disamping Pak Retno.

"Perkenalkan ini Pak joko dan istrinya bu Ratna mereka kerabat jauh papah sayang."

"Dan ini istri saya Pak bu... " Kata Pak Retno saling memperkenalkan kami.

"Wahh kapan nikahnya kok gk undang - undang. " Goda bu Ratna. Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.

"Maaf rat, mendadak banget soalnya heheh... " Kata Pak Retno.

"Pantesan mendadak, kebelet kamu ya... Apalagi cantik begini dapetnya. " Lanjut bu Ratna.

"Ya begitulah rat... "

"Sebentar saya ambil minuman dlu ya... " Kataku ijin ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman.

"Bunddaaa... " Aku mendengar Abizar yang menangis setelah keluar dari kamarnya, aku yakin pasti dia baru bangun dari tidur siangnya.

Memeluk kaki sang bunda ketika menemukannya yang berada di dapur. Vankapun jongkok untuk menyamakan tingginya.

"Apa sayang hm?. " Sambil mengusap kepalanya. Sang anak tak menjawab, dia malah memeluk Vanka dan menenggelamkan kepalanya di lehernya.

"Tapi bunda mau nganter minuman dlu ya sayang. " Aku mencoba melepaskan pelukan yang ada di leherku. Dia malah semakin tidak mau melepaskannya, biasalah penyakit ketika baru bangun tidur. Bermanja - manja terhadap sang bunda.

"Sebentar sayang. " Akhirnya sang anak mau melepaskan pelukannya. Aku membawa nampan yang terdapat makanan dan minuman ke ruang tamu. Dengan sang anak yang setia memegang ujung bajuku.

"Diminum dlu Pak bu. " Tawar Vanka. Setelah Vanka menaruh minuman dan cemilan di atas meja lalu dia mendudukkan diri kembali ke sofa dengan Abizar yang berusaha untuk naik duduk di atas pangkuannya.

"Ini anak gw jok, rat. Namanya Abizar. " Sambil melihat sang anak yang sedang bermanja dengan  bundanya.

"Biasa baru bangun tidur... " Kata Vanka ke bu Ratna.

"Ganteng ya... " Ujar bu Ratna.

"Yaiyalah, benih dari siapa dulu"

TBC.
_____________________________________________

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang