Chapter 33

8.2K 155 5
                                    

Happy Reading
&
Enjoy!

🌸🌸🌸

Tinggal menunggu beberapa minggu lagi menjelang persalinan, membuat Vanka sedikit gugup.

Vanka akhir - akhir ini sering mencari informasi atau artikel - artikel di internet tentang ibu - ibu yang akan melahirkan.

Bahkan apa saja yang akan dia lakukan ketika sudah melahirkan. Dia sangat ingin menjadi seorang Ibu yang terbaik untuk anaknya.

Dan juga dia sangat ingin merasakan persalinan yang normal. Karena Vanka pikir seorang Ibu yang melahirkan dengan cara normal dapat merasakan perjuangan seorang Ibu yang sesungguhnya.

Ruangan untuk calon anak yang akan lahirpun sudah hampir selesai, itu semua sudah dihandle oleh Pak Retno.

Vanka hanya menentukan tema ruangannya dan hasil akhirnya. Diruangan tersebut juga sudah terisi beberapa barang yang sudah dibeli.

Minggu pagi dengan udara yang masih segar, sangat bagus untuk ibu hamil. Maka dari itu Vanka jalan santai pagi - pagi. Dengan ditemani oleh Pak Retno disampingnya.

"mau istirahat dlu sayang ?" tanya Pak Retno, karena sudah setengah jam mereka berjalan santai di taman dekat perumahannya.

"boleh by"

Mereka pun langsung mencari kursi terdekat yang ada disitu. Melihat dahi sang istri yang mengeluarkan beberapa butiran teringatpun, langsung mengusapnya dengan saputangan yang Pak Retno bawa dari rumah.

"minum dulu sayang" menyodorkan botol yang terisi air yang sudah dibuka tutup botolnya. Vanka pun menerima air tersebut lalu meneguknya.

"nih by..." menyodorkan botol itu kembali, setelah meminum air.

"mau pulang? atau mau lanjut sayang?" tawar Pak Retno.

"Pulang, tapi nanti mampir dulu makan soto ya by heheh"

"boleh sayang, tapi kiss dulu" godanya. Sungguh bapak - bapak yang satu ini sangat tidak tau tempat.

"malu by..." sedikit bulshing.

"kok malu? orang gk ada orang disini" sambil melihat di arah sekitarnya.

Cup.
Ciumnya singkat di pipi Pak Retno.

"kok, di pipi sih sayang..." tak terima, padahal dia menunggu kecupan sang istri di atas bibirnya.

"kok ngelunjak by. Udahlah cium aja tuh pohon" tunjuknya ke salah satu pohon besar yang ada di situ.

"gk mau, enakkan cium kamu say..."
"dek, lihat Bunda kamu nih.... Masa gk mau di cium papah" Ngadunya ke sang jabang bayi.

"jangan dengerin apa kata papah kamu ya dek..." sambil mengelus perut besarnya.

"liat aja nanti dirumah" setelah mendengar perkataan apa yang diucapkan Vanka.

"iih takut..." ledeknya.

***************************************

Setelah pulang dari jalan Pagi dan juga makan. Sesampainya di rumah Vanka langsung membersihkan dirinya dia sangat ingin berendam dengan air hangat hari ini.

Vanka sangat merilekskan tubuhnya di dalam bathtub. Memejamkan matanya dengan wewangian yang ia masukkan ke dalam air rendammannya.

Tak lama dari itu dia mendengar suara pintu terbuka. Vanka langsung melihat pelaku yang berani membuka pintu kamar mandi.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang