Chapter 24

13.3K 176 4
                                    

Happy Reading
&
Enjoy!

Aku kaget ketika terbangun pukul 10.30. Seharusnya aku sudah membuatkannya sarapan. Melihat disamping sisiku yang masih terdapat Pak Retno dengan mata yang masih tertutup. Dan tak lupa dengan tangan yang masih memeluk perutku.

"Sakit sayang?. " Kata Pak Retno tiba-tiba. Sontak Vankapun menoleh ke suaminya itu.

"Hmm.. Iya..." Jawabku.
Lalu Pak Retno melebarkan kedua kakiku. Tangannya menyusup kedalam. Membelai bibir Vaginaku. Aku menahan napasku agar tidak mengeluarkan suara - suara aneh itu.

"Aku mandiin ya sayang.... " Ucapnya masih membelai kemaluanku. Aku mengangguk cepat agar dia menjauhi tangannya dariku.

".... Kita istirahat dlu hari ini, walaupun papah Sang* terus kalau sama kamu. " Lanjut ucapannya.

Menarik pinggangku, membuat tubuh kami yang belum mengenakan sehelai pakaian saling bersentuhan kembali.

Cup...
Mencium kening Vanka

Aku mencoba untuk tidak bergerak lebih, takut akan melanjutkannya kembali. Apalagi aku merasakan sesuatu di bawah di antara kami, 'seperti... Sesuatu yang mengganjal'.

Pak Retno akhirnya melepaskan pelukannya. Lalu bangun dari tempat tidur. Vanka yang melihat Pak Retno berdiri dengan PD-nya tanpa sehelai kainpun tersipu malu, apalagi tiba-tiba otaknya mengingatkan kejadian semalam.

Bisa dibilang malam pertama setelah pernikahan. Vanka mencoba untuk tidak melihat ke arah suaminya itu. Apalagi sesuatu benda yang menggantung diantara ke dua kakinya. Yang membuat dia terbaring lemas di atas kasur.

'Astaga... Vanka apa yang kamu pikirkan. Ini masih pagi' batinnya. Dan mencoba menenggelamkan kembali badannya di selimut.

"AAKKHH... " kagetku.
tiba-tiba selimut yang kupakai terlempar ke lantai. Aku melihat pelaku yang menarik selimut itu. Melihat sang pelaku sambil menutupi kemaluanku dengan tangan.

"Ayo sayang... " Kata Pak Retno yang duduk di samping ranjang.

"Vanka bisa mandi sendiri... " Kataku berusaha tidak menatap wajahnya. Pak Retno yang melihatku seperti itu langsung menarik daguku.

"Kalau lagi ngobrol sama suami itu, lihat matanya sayang. " Lalu Pak Retno mencoba untuk membangunkan aku agar terbangun dari posisi tidurku menjadi duduk di atas kasur.

"Kenapa di tutupin? Aku udh lihat semuanya sayang" Lanjutnya.

"Ayo... " Pak Retno berdiri di depanku.

Dengan telaten Pak Retno memandikan, membilas tubuhku, dan memakaikan ku pakaian.

"Dah Cantik istri papah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dah Cantik istri papah. " Ucapnya selesai memakaikan ku pakaian.

Kini aku sedang memasak di dapur, dengan menggunakan pakaian tersebut. Pak Retno sedang mengawasi ku di kursi dapur. Karena aku menolak tawaran bantuan darinya.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang