Happy reading & enjoy!
Dan benar saja apa yang diucapkan dara sangat membantuku untuk menghindar dari Pak Retno. Hingga selesainya ujian sekolah hari ini pun Pak Retno tidak mengangguku sama sekali. Walaupun dia sesekali mengirim beberapa pesan karena dia 'rindu' kepadaku.
Aku yang melihat dara dari kejauhan sedang berjalan menujuku, akupun menghampirinya.
"Vankaaa... Akhirnya selesai juga. " Ucapnya dengan penuh semangat.
"Ayo ikut gw. Gw traktir lo makan. Sekalian kita refreshing di mall. " Ucapnya.
Aku dan dara pun berjalan bersamaan ke arah mobil miliknya.
"Thanks banget Van, berkat lo gw bisa melewati ujian sekolah sampai hari ini. " Ucapnya disela - sela kita berjalan menuju ke mobilnya.
"Bukan gw, tapi ini dari usaha lo sendiri. " Aku menjawabnya sambil tersenyum.
Kamipun langsung meninggalkan lingkungan sekolah menuju ke mall. Dara mentraktir ku makanan di salah satu restoran yang berada di dalam mall tersebut. Berbincang - bincang untuk rencana selanjutnya.
"Oh iya, Van habis dari sini lo mau kuliah atau kerja?. "
"Gw mau kuliah dulu, kalau lo?. "
"Sama, gw kuliah dlu. Gw udah daftar dluan di swasta. "
"Ooh... Kalau gw udh ngincar salah satu kampus di luar kota. "
"Berarti lo kalau keterima bakal keluar kota Van?"
"Pastilah, sekalian gw mau memulai kehidupan yang baru. "
"Lo beneran ninggalin dia sendirian disini?."
Aku menganggukkan kepalaku. "Gw udh punya rencana yang udh gw rencanain. Tenang aja, nanti kalau udh berjalan nanti gw kasih tau kok. " Ucapku sambil menaik turunkan alis ku.
Kamipun melanjutkan berbincang - bincang, dan juga melihat - lihat toko yang ada di dalam mall tersebut.
"Thanks dar, udh nganterin gw balik. " Ucapkan Terima kasihku.
"Yoi, yaudah gw pergi dlu ya. Bye. " Mobilnya pun menjauh dari ku. Lalu aku melangkahkan kakiku untuk berjalan ke lantai atas.
***************************************
Aku sebenarnya sudah mendaftarkan diri di kampus yang sedang kuincar. Tinggal menunggu hasilnya saja.
Semoga aku bisa keterima di kampus itu. Sungguh aku sangat mengharapkannya.
Kini aku sedang menonton televisi di ruang tengah, Sehabis mengganti bajuku.
Tapi ngomong - ngomong aku sudah jarang sekali melihat wajahnya Pak Retno belakangan ini.
'Ah tidak tidak tidak.... Apa yang sebenarnya kau pikirkan Vanka' batinku. Mengapa kau masih sempat - sempatnya memikirkan dia.
Dan juga kupikir - pikir dia tidak pernah mengancamku lagi dengan foto - foto dan video - video tersebut. Yahh... Walaupun aku yakin video itu belum dihapus olehnya.
"Semangat vanka, semoga kamu bisa memulai keinginanmu" berucap menyemangati diri sendiri.
Aku berdiri dari duduk ku setelah acara yang ditampilkan di layar televisi tersebut sudah selesai. Berjalan menuju kamar.
'Aaahhh... Enaknyaa' ucap dalam hati ketika aku membaringkan badan di atas kasur. Sebelum tidur aku memainkan ponsel ku sebentar.
Aku dikirim video lagi oleh dara. Semenjak pertama kalinya dan terakhir kalinya dia mengirimkan aku video itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ivanka And Oldman
Short StoryDESCRIPTION : Kehidupan Ivanka gadis berumur 18 tahun yang mengharuskan pindah dari desa ke kota untuk mengikuti sang ayah karena alasan naik jabatan. Berpindah ke rumah susun membuatnya selalu bertemu dengan pria tua yang bernama Pak Retno si pemi...