Chapter 20

18.1K 231 9
                                    

Happy reading
Enjoy!

Note :
Tenang aja usia bapaknya ivanka lebih tua daripada umur pak Retno 🥲

Jadi gk setua itu kok Pak Retno
Cuman beda beberapa tahun doang 😁

************

Dia mendorong tekukku agar bisa berciuman dengannya. Sedangkan aku mencoba mendorong badannya. Pak Retno malah semakin memperdalam ciumannya.

Slurpppp... Slurpppp...
Suara bibir pak Retno yang sedang menghisap bibir ku seperti makanannya.

Leepp-ppaas...
Ngghh... Hmmm...
Suaraku disela - sela dia menciummiku.

Pak Retno membuka paksa pakaian yang sedang ku pakai. Hingga dirasanya sudah terlepas semua yang ada di badanku barulah dia menghentikan ciumannya.

Di mendorong tubuhku agar berbaring, dan aku mencoba untuk bangun. Lalu tiba - tiba berjalan mengambil sebuah barang dimeja. Sesuatu yang dia perlukan.

Aku yang melihat dia menjauh dariku, langsung ku masukkan diriku ke dalam selimut di kasurnya melilitkan kepada tubuhku kencang - kencang.

Setelah dia balik, berjalan mendekat lagi ke arahku. Dengan satu tarikkannya bisa membuka selimut itu dari badanku, lalu dia buang selimut itu ke lantai.

Aku memberontak, lalu Pak Retno menyatukan tanganku keatas kepalaku dan mengikatnya di tiang kepala kasur. Sungguh aku tak bisa ngapa - ngapain dengan tanganku yang terikat ini.

Lalu dia menyelipkan badannya diantara kedua kakiku. Mengeluarkan barangnya lagi yang tadi dia ambil. Dia mengarahkannya ke arah dada ku. Lalu dia jepit putingku dengan penjepit yang dia ambil.

Nggghhh...
Desahku ketika Pak Retno memasangkannya satu persatu pada putingku. Setelah dia memasangkannya. Pak Retno memundurkan sedikit badannya kepadaku.

Dia membuka lebar kedua kakiku dengan tangannya. Dia menatap kemaluanku tanpa menyentuh sama sekali. Hingga rasanya vaginaku berdenyut tak karuan dengan tatapannya.

"Ppakkk... " Kataku. Sungguh aku sangat ingin merapatkan kedua kakiku, tetapi ditahan dengan kedua tangannya. Pak Retno yang mendengarku langsung melihat wajahku, dia menyeringai.

"Apa? Kamu mau saya sodok sekarang?. " Katanya padaku. Aku yang mendengar itu hanya bisa menelan ludah ku dengan kasar.

Lalu Pak Retno melepaskan tangannya pada kedua kakiku. Dia malah mengarahkan tangannya kepada vaginaku. Dia menyentuh bibir vaginaku.

"Lihat, kamu basah hanya karena tatapan yang Saya kasih. Bukankah itu berarti memek kamu nakal huh!?. " Katanya. Lalu membuka bibir vaginaku agar terlihat lebih jelas.

Dia mendekatkan mukanya ke arah Vaginaku. Meniup pelan hingga tanpa sadar aku mendesah.

Ugghhh...
Pak Retno yang sedang dibawahku menyeringai saat mendengar suaraku. Lalu dia mulai memasukkan satu jarinya didalamku.

Mmhhh... Pakkk...
Desahku tanpa sadar aku menggoyangkan pinggul ku sendiri. Karena jari Pak Retno hanya diam di dalam diriku.

"Katakan kepada saya apa kesalahan yang sudah kamu buat sayang?, Saya akan melakukan lebih jika kamu mengatakannya. " Kata Pak Retno sambil menahan pinggul ku agar tak bergerak.

Aku berulang - ulang kali menelan ludah ku, berpikir apa yang akan aku jawab.

"Hmm... Vanka berniat pergi." Ucapku.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang