Chapter 23

15.8K 230 9
                                    

Happy Reading
&
Enjoy!

Kini aku sudah berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini aku sudah berganti pakaian. Tapi tenang saja aku tidak melakukan apa - apa kok didalam kamar hehehe.

Sekarang aku sedang berada di dapur. Sedang merapihkan dan memasukkan belanjaan ke dalam lemari dan kulkas. Dan juga aku berniat untuk memasak.

" Hmmm... Wanginya enak sayang. Kamu masak apa?. " Muncul Pak Retno ketika memasuki rumah.

Tadi Pak Retno ada urusan tentang pekerjaannya, maka dari itu dia pergi keluar sebentar katanya.

"Vanka sekarang lagi masak cumi dicabein, sama sayur kangkung. Udh selesai urusannya ? " Tanya ku.

"Wahh... jadi gk sabar buat makan hehhe. " Sambil mengelus perut buncitnya itu.

"... Iya sudah sayang. " Lanjut Pak Retno.

Pak Retno berjalan mendekati aku. "Kenapa kamu seksi banget si sayang?, cantik lagi. " Memelukku dari belakang.

"Jangan peluk Vanka dlu, biarin Vanka masak dlu by. " Bisa bahaya kalau Pak Retno seperti ini, bisa - bisa aku tidak menyelesaikan masak makanan.

Plakkk...
Aku tersentak kaget, sambil memegang pinggiran meja dapur ketika Pak Retno memukul bokongku. Kebiasaan sekali.

"Pantat kamu semok banget sayang, kayak minta disodokin heheh... " Astaga, apa yang harus aku lakukan. Aku kuwalahan dengan sikap mesum Pak Retno.

"Ssa-kkit pantat Vanka di pukul terus. Udh ya, tunggu aja sambil nonton TV. " Ucapku berhadapan dengan dia, sambil mengecilkan api kompor.

"Gk mau, aku mau nemenin kamu aja sayang. " Sambil memelukku manja. Aku menghela nafasku pasrah.

"Yaudah... duduk dikursi aja ya? . " Sambil mengelus punggungnya. Yang aku rasa dia mendengarkan aku.

Aku lanjut memasak ketika Pak Retno sudah duduk sambil melihat kegiatan ku di dapur. 'Syukurlah... ' dalam batinku.

Setelah 20 menit aku menyelesaikan kegiatan memasakku. Kini aku sedang menyajikan makanan di atas meja makan.

"Sini piringnya, biar Vanka ambilin nasinya. " Ucapku, lalu Aku menerima piring dari Pak Retno.
Dan menaruh piringnya di depan Pak Retno.

"Mau Vanka sekalian ambilin lauknya?. " Tawarku. Yang dibalas anggukan dan senyuman Pak Retno.

Lalu masuklah ke sesi makan kami. Menikmati masakan yang masuk ke dalam mulut. Dengan sesekali Pak Retno yang menatap ke arahku.

"Enak sayang masakannya. Aku suka. " Puji Pak Retno pada masakkanku.

"Ahhh... kenyang sayang. Jadi gini ya kalau udah punya istri, dilayanin dan diperhatiin terus. " Pak Retno sambil mengelus - elus perut buncitnya sendiri setelah selesai makan.

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang