Chapter 38

7.6K 244 5
                                    

Happy Reading
&
Enjoy!

🌸🌸🌸

Ini adalah hari yang ditunggu - tunggu oleh semua mahasiswa, yaitu wisuda dan juga gelar yang selama ini dikejar-kejar.

Melepaskan semua beban - beban yang selama ini mahasiswa dapatkan selama kurang lebih 3,5 tahun.

Itu adalah sebuah pencapaian tertinggi yang Vanka raih sendiri, dia dapat menyelesaikan studinya dengan cepat. dan tak luput dengan orang-orang disekitarnya yang selalu mendukungnya.

Vanka kini baru saja keluar dari gedung, dan melihat sang suami yang datang mendekati nya sambil membawa sebuah buket bunga dan juga Abizar yang berlari ke arah sang ibu.

Sang suami menyodorkan bunga tersebut dan tak lupa memeluk wanita didepannya ini.

"Selamat ya sayang... " Sambil Mengecup kening Vanka.

"Bunda peluk Abizar juga bundaa... " Menarik narik ujung baju Vanka sambil merentangkan tangannya keatas. Bunda dan papa nya yang melihat itu tertawa lucu atas kelakuan sang anak.

***************************************

Ooughh... Paahhh
Mmhhh... Hhhh...

Sungguh malam hari ini sangat panas sekali. Suami istri yang sedang menyatu pada malam hari yang tenang ini.

"Enakk.. Sayangg... "
Mmhhh.. Cepatt pahh...

Aku menerima semua hentakan yang Pak Retno kasih terhadapku. Kemaluannya sedang menumbuhkan kuat didalam. Tak lupa dada Vanka yang bergoyang kesana kemari tak bisa diam akibat goyangan yang Pak Retno berikan.

Pak Retno tak luput untuk mengalihkan pemandangan istrinya yang berada dibawah kukungannya kini.

Istrinya sudah di buat berantakan olehnya, membuat dia semakin bersemangat dalam memompa dibawah sana.

Ahhh...pahhhh...
"Bunda nakalll.. Ahhhh... "

Mhhhh... Bunnn...
Hhhhh....
Sedikit lagi aku dan Pak Retno akan keluar.

Ughh...
Hhhh....

Pak Retno jatuh di atas tubuhku walaupun dia masih menahan dengan tangannya. Menenggelamkan wajahnya di leherku. Nafas kami masih tersenggal - senggal. Mencari pasokan udara untuk bernafas.

"Balik badan sayang... "

Plakk...
Pak Retno memukul pantatku.
Memasukkan kembali kemaluannya ke dalam.

Oouhh...nghhh-pahh.....

Entah mengapa setiap sang istri memanggil namanya dengan sebutan 'papah' membuat dirinya semakin berpacu dalam permainan ini.

Pelannn pahh...
Suaminya kini sepertinya tak akan pernah hilang tenaganya jika berurusan dalam hal ini. Vanka masih berusaha untuk mengimbangi Pak Retno.

Vanka hanya bisa meremas bantal yang berada di sisiNya. Dan tak lupa dengan tangan Pak Retno yang selalu tidak melewati untuk meremas - remas buah dadanya.

Sempitt bangeet yangg-hhh...
Ooughh-Hhhhh...

Nafas Pak Retno yang memberat, tak menyangka bahwa kemaluan sang istri selalu membuatnya ketagihan. Rasanya ketika dia memasuki gua tersebut, selalu sempit di dalamnya.

Padahal sudah satu anak yang keluar dari sana. Sepertinya kini dia ingin membuatkan adik untuk Abizar.

Hehehe... Lihat saja, besok Pak Retno akan meracuni pikiran sang anak untuk meminta adik kepada bundanya itu. Yang pastinya Pak Retno akan bermain lebih giat lagi terhadap sang istri.

***************************************

Tokkk... Tokkk... Tokkk (suara berisik dari balik pintu kamar)

Vanka terbangun akibat suara gaduh itu, dia yakin pasti sang anak yang sedang mengetik pintu itu.

Rasanya Vanka baru saja terlelap dari tidurnya akibat sang suami yang tak ada capek - capeknya dalam mengagahinya.

Vanka melihat kondisi suami yang ada di sampingnya. Tak lupa tangan Pak Retno yang selalu melingkar pada pinggang nya ketika sedang tidur. Entahlah, itu sudah menjadi kebiasaannya.

"Bundaaa.... Buka pintunya" Celoteh sang anak itu, yang tak kunjung dapat masuk ke dalam kamar orang tuanya itu.

"Abizar mau masukk... "
"Papah... "

"Berisik banget" Desis Pak Retno mendengar teriakan Anaknya itu, nyaring sekali suaranya. Tak tau apa jika papahnya ini sedang ingin berduaan dengan istrinya.

"Lepas dulu by... " Ucap Vanka mencoba melepaskan tangan Pak Retno yanga ada di pinggangnya.

"Biarin aja sayang... "

"Tapi itu-.. " Kata Vanka terputus ketika mendengar suara gebrakan yang di buat oleh Abizar.

Dia yakini pasti anaknya ini sedang menendang - nendang pintu dengan kaki kecilnya itu karena tak dapat sahutan balik dari dalam.

Duarr... Duarr...
Astaga anaknya ini.

"By... Lepas dulu" Pria tersebut malah semakin mempererat pelukannya. Vanka jadi pusing sendiri melihat kelakuan anak dan bapak ini. Terutama kepada suaminya ini yang sangat tak tau umur.

"Kamu rasain kan yang? " Vanka paham apa yang suaminya itu maksud.

Senjata Pak Retno yang dibawah sana sudah terbangun kembali, yang sedang menusuk nusuk pahanya di bawah sana.

"Apaan sih by, masih pagi" Sesal Vanka. Pak Retno pun terkekeh.

Cupp...
"Kiss pagi sayang" Goda Pak Retno, mengecup bibir merah sang istri. Lalu bangkit dari kasur dan memakai celananya yang berada di bawah lantai.

"Biar hubby aja yang bukain, kamu kalau mau istirahat. Tidur aja lagi" Lalu berjalan untuk membuka pintu kamar.

Terlihatlah bocah laki-laki dihadapannya yang kini masih berpakaian baju tidur spiderman.

"Bunda mana? " Tanya Abizar kepada pria berbadan besar di depannya.

"Bundaa-"

Pak Retno langsung menahan Abizar ketika ingin menerobos masuk ke dalam kamarnya.

"Bunda masih tidur" Alasan Pak Retno, agar Abizar tak masuk. Bahaya jika Abizar melihat bundanya yang kini sedang tidak berpakaian di atas kasur.

"Ayo... Papah buatin sarapan" Menggendong paksa sang anak ke dalam pelukannya agar ikut pergi kedapur bersamanya.

"BUNDAAA" teriak Abizar.

TBC
_____________________________________________

Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang