Chapter 19

13.2K 206 7
                                    

Happy reading
Enjoy!

Setelah Pak Retno menyuruh orang yang membawaku keluar, Kini aku dibawa ke dalam rumah Pak Retno. Dia mengurungku didalam kamarnya itu.

Aku mencoba untuk meminta tolong bahkan memukul - mukul pintu itu. Dan pastinya tak ada yang mendengarkannya, karena kamarnya itu kedap suara.

Aku pasrah, daripada aku meraung-raung tidak jelas yang tanpa sadar membuatku menyakiti diri sendiri. Aku mendudukkan kedua bokongku di sofa dalam kamar miliknya. Terkadang menatap cemas ke arah pintu.

Setelah berselang waktu 20 menitan. Pintu kamar terbuka dan muncullah Pak Retno dibalik pintu tersebut. Aku yang melihat pintu yang terbuka langsung bangun dan lari untuk keluar dari kamar.

Tapi aku tak bisa lolos dengan semudah itu, Pak Retno yang melihat gerak gerikku langsung memeluk pinggangku saat sudah mendekati dirinya agar aku tak bisa pergi keluar dari kamar.

"Lepass." Ucapku sambil menyingkirkan tangannya yang berada di pinggangku.

Dia yang memiliki tubuh gempal itu dengan mudahnya membawaku hingga aku didorong jatuh ke kasur.

"Awhhh... " Ringisku ketika tubuhku dihempaskan begitu saja. Aku memundurkan tubuhku saat aku melihat Pak Retno membuka pakaiannya satu persatu sambil berjalan mendekat ke arahku.

Setelah dia melepaskan semua pakaiannya. Dengan mudahnya Pak Retno menarik salah satu kakiku agar mendekat dengannya. Aku mencoba untuk terlepas tetapi tidak bisa, dia malah membentak ku.

"DIAM!." aku yang mendengar bentakkannya langsung diam.

"Saya akan kasih kamu hukuman karena telah mencoba untuk kabur dari pria tua seperti Saya hahahah.... "

"Ttuungg-gguu... Mengapa Anda melakukan ini...." Ucapku sambil menahan dadanya yang mencoba menciumi leherku. Dia yang mendengarku langsung menghentikan aksinya.

Meraih daguku agar dapat menatap wajahku. "Heheh... Pertama kalinya Saya melihatmu saat ayahmu sedang melihat foto seorang perempuan yang berada di dalam ponselnya... " Ceritanya, lalu dia menlanjutkan

"Saya yang ada di belakangnya melihat apa yang sedang ayah mu lihat. Saya cukup terpana ketika ada seorang perempuan didalam gambar ponselnya tersebut. Ketika saya menanyakannya kepada ayah mu dia menjawab bahwa itu adalah anak perempuannya.... "

*flashback on*

"Sangat Cantik bukan putri saya pak?. " Ucap sang ayah kepada bosnya. Yang saat itu sedang memantau untuk meriset kembali pabrik yang ada di daerah tersebut.

"Iya, Cantik. " Pak Retno dibuat salah fokus oleh foto tersebut. Seorang perempuan yang tengah memakai baju seragam sekolah, tetapi bukan itu yang ia lihat.

Melainkan tubuh gadis itu yang sangat cantik dan tak lupa dengan wajahnya yang tengah tersenyum ke arah kamera.

Dia yang dari dulu tidak pernah terlalu tertarik untuk mengikat hubungan ke arah yang lebih serius lagi bersama perempuan, tiba - tiba merasakan desiran aneh di dalam tubuhnya ketika melihat foto tersebut.

Lalu ayah mematikan layar ponselnya. "Ah.. Maaf Pak. Jadi tidak sopan. " Ucap ayah yang langsung hormat kepada atasannya.

"Tidak papa, lanjutkan pekerjaanmu. " Ucap Pak Retno, lalu meninggalkan ayah disana.

Setelah kejadian itu Pak Retno tidak bisa menghilangkan ingatannya ketika pada perempuan yang dia lihat diponsel karyawannya. Aneh, bahkan dia saja belum pernah bertemu dengan perempuan itu sama sekali.

Dia jadi membayangkan bagaimana rasanya ketika perempuan itu berada di bawah kukungannya dengan wajahnya yang merah merona, mendesahkan namanya padahal dia tidak pernah mendengar suara perempuan tersebut.

Bahkan saat mencoba menghilangkan ingatan tersebut dia malah memimpikan sedang bersetubuh oleh perempuan tersebut.

Panggil saja bahwa dia itu pedofil yang menyukai anak dibawah jauh umurnya. Sungguh, dia jadi ingin memilikinya. Lalu otaknya pun bekerja hingga muncullah rencana liciknya tersebut.

Dia sangat senang ketika ayah dari perempuan tersebut menerima tawarannya dengan mengiyakan tawaran secara gampang, tanpa berpikir terlebih dahulu.

Dan ketika dia bertemu pertama kalinya dengan perempuan itu saat sang perempuan itu berlari ke arah lift, membuat Pak Retno semakin liar dengan fantasinya tersebut ketika melihat tubuh perempuan tersebut.

Dan sampai lah hingga kini, dia telah berhasil mengambil keperawanannya, merasakan vaginanya yang sempit, dan melihat tubuh indah perempuan itu. Hingga dia rasanya ingin mengurung perempuan itu agar selalu bertelanjang di hadapannya.

*flashback off*

"Saya akan buat kamu terus bergantungan dengan Saya... " Lalu dia yang daritadi menceritakan ceritanya sambil memegang daguku, kini dia mendekatkan bibirnya ke telingaku membisikkan sesuatu.

" Saya gk akan pernah lepasin kamu.... " Sambil menjilati kupingku sekilas. Lalu menjauhkan kepalanya dari telingaku.

TBC...

***************************************
Author tau kok kalau chapter ini pendek🫠

Kritik dan saran terbuka di komen

Jangan lupa vote untuk pasangan satu ini❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Jangan lupa vote untuk pasangan satu ini❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ivanka And OldmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang