<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )"Kenapa banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan? Lalu pada siapa aku menanyakan pertanyaan itu?"
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>
Umur bukan batasan untuk menjadi tua, di usianya yang sudah berkepala 3 ini, Thariq Bahasari masih terlihat tampan layaknya pemuda-pemuda, dari tubuhnya yang kekar, dengan setelan jas yang terlihat ketat saat di pakainya.
Pagi ini dirinya sudah berada di sebuah tempat makan yang buka 24 jam untuk menunggu seorang anak laki-laki yang ingin mengembalikan berupa tas orang tuanya yang hilang Jumat lalu. Di masa ini, orang baik memang banyak tapi orang jujur sangat sedikit. Di tengah kepanikannya, kehilangan tas yang berisi uang, tiba-tiba saja ada sebuah pesan yang masuk bahwa tas itu ditemukan. Perasaannya sangat senang, bahkan kesenangan itu lebih dari sesuatu bahwa dirinya akan kembali mendapatkan tas itu.
"Perasaan itu tas milik nyokap Gue, tapi kenapa Gue bisa seantusias ini." Gumam Thariq sambil melihat keadaan sekitar yang banyak orang berlalu lalang.
"Duh kok jadi gak sabar, apa Gue telpon aja." Ucapnya kembali sambil menatap layar teleponnya.
"Telpon saja." Putus Thariq.
"Ini berdering, tapi kenapa gak di angkat ya?" Heran Thariq. Sambungan terputus, Thariq kembali menelpon, dan tetap sama berdering hanya saja tidak ada yang mengangkatnya.
"Apa gue susul saja?" Thariq terlihat menimbang, dengan perasaan yang entah kenapa menjadi cemas dan khawatir.
"Sudahlah, lebih baik Gue susul saja." Putus Thariq bangkit dari duduknya. Keluar dari kafe, Thariq memilih ke arah kiri, ia berharap bisa berpapasan dengan laki-laki yang bernama Fateh itu.
Langkahnya harus terhenti, saat Thariq melihat orang-orang yang berjalan dengan penuh kepanikan, ikut penasaran, Thariq melihat arah mereka pergi kemana, lalu ia pun mulai berjalan dan terdapat banyak orang yang berkerumun.
"Pak, tunggu ada apa ini?" Tanya Thariq pada orang yang ingin melihatnya.
"Saya tidak tahu, tapi kata orang ada anak laki-laki yang tergeletak penuh dengan luka disana." Beritahunya.
"Anak laki-laki?" Orang itu mengangguk. Thariq berpikir, apakah ia harus melanjutkan perjalanannya, atau berbelok terlebih dahulu untuk melihat anak laki-laki itu.
"Aku lihat dulu, rasanya tidak tenang." Ucap Thariq ikut bergabung dengan kerumunan dan berusaha untuk masuk agar bisa melihat dengan jelas anak laki-laki itu.
"Tunggu, wajahnya kenapa tidak asing?" Pikir Thariq saat melihat wajah anak laki-laki itu yang sedang di sandarkan pada seorang perempuan. Thariq mengeluarkan handphonenya, lalu ia mencoba memanggil Fateh, dan tidak butuh lama handphone yang sedang di pegang ibu tersebut terlihat berdering.
"Anak itu." Kaget Thariq yang langsung saja berjalan mendekatinya.
"Siapa anda." Tanya perempuan tersebut.
"Saya mengenalnya Bu, hari ini saya ada janji untuk bertemu dengannya." Beritahu Thariq dengan panik.
"Benarkah?" Thariq menunjukkan panggilannya yang masih tersambung.
"Baiklah saya percaya, apa kamu bisa membawanya ke rumah sakit." Dengan cepat Thariq mengangguk sambil mengangkat tubuh lemas Fateh. Degup jantung Thariq tiba-tiba saja berdetak lebih cepat, ia tidak tahu kenapa bisa seperti ini saat mengangkat tubuh Fateh.
Orang-orang mulai memberikan jalan pada Thariq yang berlari untuk menuju mobilnya. Kepanikan jelas terpencar dari wajahnya, sungguh ini kali pertama Thariq mengkhawatirkan seseorang, selain keluarganya. Ada beberapa orang yang mengikuti Thariq, mereka akan mengantar Thariq sampai mobilnya. Setibanya, pintu mobil langsung di buka oleh mereka yang ikut, Thariq mengucapkan terimakasih dan memasukkan Fateh kedalamnya. Setelah Fateh berbaring di bagian belakang, sefbelt langsung saja di pasangkan, agar Fateh aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai
FanfictionPenyesalan terbesar adalah di lahirkan untuk melihat Dunia, tapi di sakitkan dengan rangkaian hidup yang tidak pernah bahagia. ----------->>>>>>>>> Apa kau ingin hidup? Apa tujuan terbesar untuk hidup? Dua pertanyaan yang tidak pernah ada jawaban ba...