16. Bullying

319 22 1
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

"Lihatlah, orang yang tidak bertanggung jawab masih berani sekolah?"

"Bisa-bisanya dia melakukan itu, padahal semua sedang berharap padanya."

"Anak tidak tahu malu, bikin malu sekolah."

"Jujur, awalnya Gue sangat memujinya, tapi sekarang kenapa Gue benar-benar membencinya."

"Ada ya orang tebal muka seperti dia."

"Males harus sekelas dengan dia."

"Mungkin orang tua mereka sudah tahu, bahwa anaknya akan memalukan keluarganya."

"F*ck."

Fateh tahu umpatan-umpatan itu untuk siapa, tapi Fateh mencoba menahannya, karena yang salah saat ini adalah dirinya, jadi pantas mereka melakukan itu padanya.

"Fateh, ikut saya ke kantor." Fateh mengangguk, saat Pak Atta tiba-tiba saja menghampirinya.

"Huuuuuuuuu." Semua orang yang ada disana, dengan keras menyoraki Fateh.

"Kha." Panggil Rassya.

"Kenapa?" Rassya melihat kearah Fateh yang berjalan menunduk, sambil mengikuti Atta dari belakang.

"Gak ada urusannya sama Gue, biarin saja, Dia bertanggung jawab dengan apa yang di perbuatnya." Ucap Rakha yang langsung mendiamkan Rassya.

"Kita masuk ke kelas saja." Ajak Rakha pada Rassya, Mala dan Naisa. Mereka biasanya selalu berlima, tapi sekarang kini mereka jadi berempat.

"Lo punya kembaran aneh banget ya."

"Bukan hanya kita yang menjauhinya, tapi teman-temannya juga ikut menjauhinya."

"Siapa juga yang mau berteman dengan anak seperti Fateh."

"Fateh sudah membuat citra sekolah menjadi buruk, seharusnya dia mendapatkan hukuman."

"Gue yakin ini pasti di sengaja."

"Ya jelas, hanya orang gila yang membiarkan sekolahnya hancur dan di permalukan."

"Lo kalau ngomong bisa di jaga tidak."  Rakha, Mala, Naisa dan Rassya menghentikan langkah kakinya. Mereka sama-sama berbalik kebelakang dan melihat Ratu yang sedang menatap sekumpulan orang yang sedang menggosip.

"Lah, ini memang kenyataannya bukan?" Balasnya.

"Tapi bisa kali ucapan Lo itu simpan di dalam hati, gak perlu di ucapkan seperti ini?" Tanya Ratu.

"Gak bisa, kita harus sadar saja, pada sebuah kenyataan, seharusnya Dia mendengar ini semua." Jawabnya.

"Tapi ucapan Lo itu akan menyakiti hatinya." Kesal Ratu.

"Ya Gue gak peduli, mau dia sakit hati, itu bukan urusan Gue."

"Lo benar-benar ya." Ratu tiba-tiba saja mendorong gadis perempuan di depannya sampai terjungkal kebelakang.

"Lo siapanya Fateh sih, sampai segitunya membela Fateh." Perempuan itu kembali bangkit sambil di bantu dengan kedua temannya.

"Bener, Lo itu siapanya Fateh, coba Lo lihat, teman-temannya Fateh juga diam, karena yang di lakukan Fateh memang salah." Ratu melihat pada teman-temannya Fateh yang hanya menatapnya.

"Lo gak perlu tahu, Gue siapanya, yang jelas, Gue akan tetap membela nya, walaupun itu salah." Rakha seperti ditusuk hatinya menggunakan pisau yang tajam. Ratu bukan siapa-siapa, tapi pembelaannya pada Fateh benar-benar tidak bisa di ragukan.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang