<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>
"Kha... Kha... Bangun, ngapain tidur di bawah." Fateh berjongkok di samping Rakha yang tergeletak menyamping. Tangannya bergerak mengguncang pelan tubuh Rakha."Kha.. hei Rakha." Fateh kembali mengguncang tubuh Rakha, dan akhirnya Rakha mulai menggerakkan kepalanya, lalu perlahan membuka matanya.
"Rakha." Rakha mulai melihat pada suara yang memanggilnya, ada Fateh yang sedang berjongkok.
"Kok tidur di bawah?" Rakha mulai bangun, dan Fateh membantunya.
"Tidur di bawah?" Tanya Rakha. Fateh mengangguk. Rakha mulai berpikir, dengan apa yang sebenarnya terjadi, dan dalam ingatan Rakha hanya ada saat dirinya mau kembali ke tempat tidurnya setelah mencium Fateh.
"Kha, kamu gak papa kan?" Tanya Fateh yang mengkhawatirkan Rakha.
"Gak papa kok, jangan panik ya." Fateh tidak menjawab, lalu Rakha ingin bangkit dan Fateh harus membantunya.
"Punggung kamu panas." Fateh membantu Rakha duduk di kasurnya, lalu tangan Fateh bergerak memegangi kening Rakha.
"Tuh kan, kayaknya kamu sedang demam." Beritahu Fateh. Rakha mengangguk, karena dirinya juga memang merasakannya.
"Tunggu sebentar, aku kasih tahu Nenek dulu ya." Fateh ingin beranjak, tapi tiba-tiba saja Rakha menahannya, membuat Fateh harus melihatnya.
"Jangan, aku gak papa kok." Fateh terdiam. "Lebih baik sekarang kamu siap-siap, bukannya kamu mau sekolah hari ini." Ucap Rakha.
"Tapi Kha."
"Gak papa, kamu siap-siap aja." Fateh tidak bisa menolak, dan akhirnya ia pun menurut dan merubah tujuan awalnya untuk memberitahu Nenek, dan memilih pergi bersiap-siap ke kamar mandi. Rakha yang melihat Fateh sudah keluar dari kamarnya, ia hanya bisa kembali memejamkan matanya untuk menahan sakit di kepalanya.
"Fateh." Fateh yang hendak mau masuk ke kamar mandi melihat ke arah Elma yang memanggilnya.
"Iya Nek, kenapa?" Fateh memilih berjalan mendekati. Lalu duduk disamping di samping Elma yang sedang sibuk dengan jajanan yang akan di simpan di warung-warung setempat.
"Kamu yakin hari ini mau sekolah?"
"Iya Nek, lagian nenek tenang saja, aku sudah tidak apa-apa." Jawab Fateh. Elma sebenarnya ragu, tapi melihat semangat Fateh, mau tidak mau dirinya harus bisa menerima.
"Lalu, masalah olimpiade itu?" Tanya Elma kembali. Fateh melihat sekeliling, lalu menatap Elma.
"Aku mau nurut aja sama Rakha Nek, aku tidak mau membuat dia kecewa lagi." Mendengar itu, Elma tersenyum dengan tangan yang bergerak mengusap bahu Fateh.
"Kadang mengalah itu di perlukan, dan saat ini Fateh sedang sekali melakukannya." Fateh mengangguk.
"Gak papa ya, perjalanan masih panjang bukan, pasti setelah olimpiade ini, Fateh akan mendapatkan olimpiade-olimpiade lainnya." Fateh kembali mengangguk dengan melebarkan senyumnya.
"Sekarang mau mandi kan, kalau mau pakai air hangat biar Nenek siapin." Ucap Elma.
"Fateh pake air dingin aja Nek, nenek lanjutin aja." Fateh bangkit dari duduknya, lalu mundur kebelakang.
"Rakha sudah bangun Teh?" Fateh kembali berhenti, lalu berbalik melihat Elma.
"Sudah Nek, tapi kayaknya Rakha demam, badannya tadi panas banget." Beritahu Fateh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai
FanfictionPenyesalan terbesar adalah di lahirkan untuk melihat Dunia, tapi di sakitkan dengan rangkaian hidup yang tidak pernah bahagia. ----------->>>>>>>>> Apa kau ingin hidup? Apa tujuan terbesar untuk hidup? Dua pertanyaan yang tidak pernah ada jawaban ba...