14. Gagal

248 22 0
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

Dua Minggu lamanya, Fateh bergelut dengan obat-obatan yang dari banyak kini mulai sedikit. Belum ada yang mengetahui dengan keadaan dan kondisinya saat ini, dan Fateh sangat senang itu, karena dirinya tidak menyusahkan teman-temannya dan juga Neneknya.

"Fateh, kamu sudah siap untuk olimpiade besok?" Fateh yang ditanya menganggukkan kepalanya. Teman-temannya tentu sangat senang dan kini bertepuk tangan dengan keras memberikan semangat buat Fateh.

"Karena Fateh besok mau mengikuti Olimpiade, jadi khusus kelas ini, siapa saja yang mau melihat bagaimana Fateh menjawab soal-soal, di perbolehkan datang." Ucapnya.

"Ini serius Pak."

"Saya serius, kita harus mendukung Fateh bukan? Biar Fateh menang, karena kita semangatin." Mereka kembali bertepuk tangan, ini adalah hal yang mereka inginkan, dan akhirnya mereka bisa menyaksikan secara langsung.

"Satu lagi, pertandingan ini akan di langsungkan secara live." Mereka bersorak heboh, apalagi nanti mungkin mereka akan tersorot kamera.

"Pelajaran sampai disini, sampai bertemu besok do gedung perlombaan, dan Rey, tolong bagikan surat undangannya." Rey bangkit dari duduknya, untuk berjalan kedepan, ia juga akhir-akhir ini banyak diam, karena kehilangan kedua temannya yang selalu ada di sisi kanan dan kirinya.

Undangan telah tersebar, Rey kembali berjalan ke tempat duduknya sambil memasukkan undangannya. Satu persatu murid-murid mulai pergi meninggalkan kelas, termasuk Rakha dan kawan-kawan.

"Ayo Teh." Ajak Rassya.

"Kamu duluan saja." Titah Fateh. Rassya mengangguk lalu berjalan keluar menyusul ketiga temannya. Fateh bangkit dari duduknya, berjalan mendekati bangku Rey.

"Gak langsung pulang?" Rey melihat kearah sumber suara, ada Fateh yang tiba-tiba saja mendekatnya.

"Ini mau." Rey menutup buku yang sedang dibacanya, Fateh melihatnya.

"Lagi baca fisika?" Rey memasukkan bukunya.

"Iya." Jawab Rey.

"Lo datangkan besok?" Rey terdiam, ia berpikir.

"Pokoknya Rey harus datang, Rey adalah salah satu orang spesial di olimpiade tahun ini." Ucap Fateh.

"Lo mau ngasih tahu bahwa, Lo adalah orang terpintar di sekolah ini?" Tanya Rey menatap Fateh.

"Bukan, Aku hanya mau kamu datang, karena kamu kan teman aku." Jawab Fateh.

"Gue gak berteman dengan Lo?." Ucap Rey.

"Tapi kamu adalah teman aku." Rey tertegun dengan ucapan Fateh, "Dari perlakuan kamu ke aku, aku tetap teman kamu, kadang akhir-akhir ini aku sedikit bosan dan tidak ada tantangan karena kamu tidak lagi menganggu aku." Kata Fateh yang kini duduk di hadapan Rey.

"Kamu mau kan berteman dengan aku?" Fateh mengulurkan tangannya. Rey diam menatap uluran tangan Fateh. Dengan satu tarikan nafasnya, Rey membalas uluran tangan itu, kini keduanya saling melihat satu sama lain, lalu tersenyum.

"Maafin aku ya Teh, atas perlakuan aku selama ini ke kamu."  Pinta Rey.

"Apa yang kamu lakukan? Bukannya aku sudah bilang, bahwa aku rindu di ganggu oleh kamu, Rey" Ucap Fateh. Rey tertawa, begitupun juga dengan Fateh. Kini mereka akan menjalan sebuah pertemanan yang baru, dari yang awal adalah musuh, kini menjadi teman.

"Pulang yuk." Ajak Fateh sambil berdiri dari duduknya.

"Ayo, gak ada yang marah kan, jika aku dekat-dekat dengan kamu." Ucap Rey keluar dari meja tempat duduknya, lalu berjalan mendekati Fateh.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang