02 : Kenyataan yang Menyakitkan

771 44 0
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )

"Langit tidak akan pernah terang tanpa Matahari, begitupun juga dengan Malam yang ada Bulan." ,- Rakha

<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

"FATEEEEEEHHHH..." Tidak bisa untuk menghindar lagi. Bola yang di tendang itu sangat keras menuju kearah Fateh. Semua orang yang berada di lapangan ikut melihat apa yang akan terjadi pada Fateh, sampai akhirnya.

"Dughhhhh"

"Akhhhhh." Fateh terhuyung kebelakang, dengan bola yang kini terjatuh di sampingnya. Tatapan Fateh tiba-tiba saja menjadi buram saat melihat langit matahari yang sangat terang. Keringat mulai jatuh bercucuran dari helaian rambutnya. Fateh memejamkan matanya, rasanya benar-benar sangat sakit, dadanya yang terkena bola sangat keras, Fateh tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain diam, sampai suara terakhir yang Fateh dengar.

"Sialan, Lo sengaja kan?" Fateh tahu suara siapa itu. Rakha sedang marah dan ia tidak bisa apa-apa, karena kesadarannya sudah merenggutnya.

"Rakha, Lo harus tenang, sekarang pikirin Fateh dulu." Rassya mencoba menahan Rakha yang kalap pada seseorang yang telah melakukan itu pada Fateh.

Sambil menunjuk Fateh yang sedang di kerubungi teman-temannya, Rassya mencoba untuk memberitahu Rakha. "Bukaan saatnya Lo marah seperti ini." Ucap Rassya sekali lagi yang membuat Rakha menatap tajam sang pelaku yang memang sama sekali tidak merasakan rasa bersalah itu. Ucapan Rassya memang benar, ia harus tahu dengan keadaan Fateh terlebih dahulu, namun ia juga harus memberikan peringatan pada pelaku kejadian ini.

"Jangan harap Lo bisa tenang, jika sesuatu terjadi pada kembaran Gue, Lo orang pertama yang akan Gue cari." Ancam Rakha sebelum pergi meninggalkan sang pelaku yang kini malah berjalan pergi bersama kedua temannya. Rakha berlari pada kerumunan dan masuk kedalamnya.

"Fateh... Fateh... Bangun." Rakha langsung saja duduk di samping Fateh. Kedua tangannya terus bergerak menepuk-nepuk kedua pipi Fateh agar bisa bangun.

"Sebaiknya Lo bawa ke ruang kesehatan saja, hari ini ada Dokter jaga bukan?" Saran Mala yang memang sudah menemani Fateh di saat Fateh terjatuh karena tendangan bola. Mendengar itu, Rakha setuju.

"Bantu Gue buat angkat Fateh." Pinta Rakha pada teman-temannya yang langsung dengan sigap membantunya.

"Gue beritahu dulu Pak Indra ya." Ucap ketua kelas yang langsung saja pergi sebelum mendapatkan jawaban dari yang lain. Langkah cepat dari sang ketua kelas, membuat beberapa siswa yang kebetulan berada di luar cukup heran, namun mereka tidak berani dan hanya diam saja.

"Pak Indra." Panggil Bayu sang ketua kelas yang mendekati meja Pak Indra.

"Ada apa, saya sebentar lagi juga turun kelapangan." Jawabnya.

"Bukan itu Pak, tapi Fateh pingsan karena mendapatkan tendangan bola yang dilakukan Rey saat dilapangan." Beritahunya.

"Kok bisa, saya sudah bilang kan, bahwa bola jangan dimain-mainkan dulu sebelum saya datang?" Tanya Pak Indra yang langsung mendekati Bayu.

"Saya tidak tahu bagaimana kronologisnya, namun bola itu sudah mengenai Fateh." Jawabnya.

"Fateh nya sudah dibawa ke ruang kesehatan?"

"Sudah Pak, sama Rakha." Indra hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu kenapa jadi seperti ini awal pagi untuk mengajar siswanya.

"Ya sudah, suruh anak-anak untuk kembali ke kelas, dan tunggu saya di sana, ingat jangan macam-macam, saya mau melihat keadaan Fateh terlebih dahulu." Bayu mengangguk sambil beranjak pergi untuk memberitahukan pada teman-temannya. Sedangkan, Pak Indra akan melihat keadaan Fateh terlebih dahulu sebelum masuk ke kelasnya.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang