<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )"Datang hanya untuk menimbulkan dendam lama yang telah redup kini kembali bersinar."
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>
"Copeeet... Copeeet... Tolong ada copeeet..." Thariq yang baru saja keluar dari caffe, melihat pada seseorang yang sedang berteriak dengan keras. Banyak orang-orang yang mengerubungi, lalu tidak lama mereka langsung saja membubarkan diri, pikir Thariq bubarnya mereka untuk mengejar, tapi malah kembali berjajar di depan perempuan yang sedang kecopetan.
"Kenapa mereka tidak mengejarnya." Kesal Thariq. Thariq akhirnya memutuskan untuk mendekati perempuan tersebut.
"Kemana larinya." Perempuan yang ternyata adalah Fuji, kini berbalik melihat pada seorang laki-laki yang berdiri di hadapannya.
"Cepat katakan, kemana larinya, biar aku yang mengejarnya." Fuji masih tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, lelaki di depannya adalah lelaki dimasa lalu yang sudah membuat dirinya hancur, dan sekarang Fuji selalu menyebutnya adalah musuh lama.
"Hei jawab." Lelaki itu berteriak dengan keras.
"Itu siapa?" Thariq langsung saja berbalik, melihat laki-laki dengan selembar kertas ditangannya kini menatap Thariq. Fuji benar-benar terus memastikan lelaki yang berdiri disampingnya, dari bawah sampai atas tubuhnya, dan itu sama saat dulu mereka pernah bersama.
"Hei awas, kamu menghalangi kami yang sedang shooting." Dua orang langsung saja mendekati Thariq, lalu menarik Thariq menjauh. Fuji tidak pernah mengalihkan perhatiannya, ada rasa rindu, tapi kebenciannya mengalahkan kerinduannya.
"Jadi ini hanya sedang shooting?" Thariq terkejut.
"Iya, kami sedang shooting, tapi kamu tiba-tiba saja masuk dan mengacaukannya."
"Aduh, aku tidak tahu mas, maafkan aku." Sesal Thariq.
"Iya tidak apa-apa, awas ya jangan ganggu-ganggu lagi." Thariq mengangguk sembari meminta maaf, ia pun langsung di tinggalkan. Thariq menatap kearah perempuan yang terus melihatnya, ia pun tersenyum dan mengucapkan kata maaf karena telah mengganggu aktivitasnya.
"Apa itu benar-benar kamu?" Ucap Fuji dalam hatinya.
"Fuji kita ulang." Fuji tak menjawab. Semua kini melihatnya.
"Fuji..." Panggilnya.
"Fuji...."
"Eh iya Pak." Jawab Fuji cepat.
"Jangan melamun, kita ulang dari awal." Fuji mengangguk pelan, namun ia kembali melihat pada Thariq yang kini sudah tidak ada lagi.
"Siap semuanya." Fuji kembali tersadar, lalu ia mulai bersiap untuk melanjutkan syutingnya.
*****
"Aduh anak Ibu tampan sekali." Fateh yang sedang duduk sendiri di kursi taman melihat kearah samping, ada seorang anak kecil yang sedang di manjakan oleh sosok kedua orang tuanya.
"Anak kita berdua sayang." Fateh tersenyum senang, rasanya ia ingin sekali mendapatkan perhatian itu, namun sampai sekarang, ia tidak pernah mengalaminya.
"Bu, ada yang lihatin kita?" Kedua sepasang suami istri itu menatap kearah telunjuk anaknya, namun Fateh segera mengalihkan tatapan nya
"Fateh." Ucapnya. Seorang laki-laki itu tersenyum, lalu berjalan mendekati Fateh.
"Fateh lagi apa kamu di sini?" Fateh menatap seorang lalaki di depannya, kedua bibirnya terangkat membentuk senyum.
"Lagi menikmati keindahan sore hari." Jawab Fateh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai
FanfictionPenyesalan terbesar adalah di lahirkan untuk melihat Dunia, tapi di sakitkan dengan rangkaian hidup yang tidak pernah bahagia. ----------->>>>>>>>> Apa kau ingin hidup? Apa tujuan terbesar untuk hidup? Dua pertanyaan yang tidak pernah ada jawaban ba...