33. Kebiasaan yang Terlupakan

282 24 2
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

Matanya terbuka secara perlahan. Pandangannya masih mengabur, namu setelah ia mengucek kedua matanya, pandangannya kembali menjelas, melihatkan sosok gadis perempuan yang sedang duduk di samping ranjang tempat tidurnya.

"Kamu sudah bangun?" Rakha ingin bangkit dari tidurnya, maka dengan cepat Mala segera membantunya.

"Sedang apa kamu disini Mala?" Mendengar ucapan Rakha, Mala mengerutkan keningnya tidak mengerti? Rakha bisa bertanya seperti ini, padahal Mala sudah berjanji bahwa nanti setelah pulang sekolah dirinya akan menjenguk Rakha.

"Aku tanya, sedang apa kamu disini?" Tanya Rakha sekali lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari Mala

"Kha." Panggil Mala.

"Iya kenapa?"

"Kamu lupa, bahwa aku memang akan menjenguk kamu setelah pulang sekolah?" Beritahu Mala sembari mengingatkan.

"Benarkah? Tapi kapan?" Heran Rakha.

"Dimana handphone kamu?" Tanya Mala yang rasanya ingin membuktikan. Rakha melihat sekeliling tempat tidurnya, lalu tangannya bergerak-gerak mencari keberadaan handphone yang entah ada dimana.

"Dimana sih." Kesal Rakha yang tidak menemukan keberadaan handphonenya.

"Aku lupa, gak tahu dimana aku menyimpan handphone ku?" Beritahu Rakha. Mala semakin dibuat heran, setahunya Rakha adalah orang yang tidak mudah melupakan sesuatu, bahkan daya ingat Rakha cukup baik, tapi sekarang?

"Kamu serius lupa?" Mala memastikan dengan pandangan lurus menatap Rakha. Rakha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu ia mengangguk, bahwa ia memang melupakan keberadaan handphonenya.

Karena Mala tidak tahu dimana letak keberadaan handphone Rakha, Mala mulai mengeluarkan handphone miliknya, lalu mencari kontak nama kekasihnya dan langsung memanggil kontak nama Rakha yang sudah ditemukan. Sambil melihat kesana-kemari, akhirnya mereka sama-sama mendengar suara handphone Rakha yang bergetar. Melihat hal itu, Mala bangkit dari duduknya dan mendekati handphone yang tergeletak di atas meja belajar, lalu mengakhiri panggilannya dan kembali berjalan mendekati Rakha sambil menyerahkan handphonenya.

"Buat apa?" Tanya Rakha tidak mengerti saat Mala menyerahkan handphonenya.

"Aku pikir kamu harus melihat pesan terakhir kita?"

"Oh iya, aku lupa." Rakha pun mulai menghidupkan handphonenya, tapi ia kembali diam menatap layar yang hanya melihatkan nomor-nomor.

"Ini apa?" Tanya Rakha sambil melihatkan handphonenya pada Mala.

"Masukkan kunci sandi yang kamu buat?" Beritahu Mala.

"Apa ya?" Bingung Rakha. Mala menggeleng tidak tahu

"Kamu lupa juga?" Akhirnya Mala bertanya.

"Entahlah, tapi aku tidak tahu harus memasukkan apa kedalam kotak ini?" Jawab Rakha. Mala menatap wajah Rakha yang terlihat kebingungan, dengan kening yang mengkerut, akhirnya Mala memilih mengambil handphone yang di pegang Rakha, sehingga Rakha ikut melihat kemana handphone itu pergi.

"Lihat aku?" Mala memegang kedua pipi Rakha, terjadi kontak mata di antara Mala dan Rakha.

"Sudah lupakan saja, yang penting aku sekarang sudah bersama kamu." Rakha mengangguk. Mala tersenyum, lalu mengusap pelan wajah Rakha.

"Masih pusing?" Rakha menggeleng.

"Sekarang kamu makan ya, biar aku yang suapin."

"Aku gak nafsu makan." Jawab Rakha.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang