13. Rahasia

247 27 0
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

Malam ini cukup menyenangkan. Rakha banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya, namun tanpa Fateh yang mempunyai kesibukan sendiri. Saat turun dari motor, Rakha juga melihat Fateh yang baru saja pulang dari mobil hitam yang berada di depannya. Rakha tidak tahu itu mobil siapa, namun mobil itu langsung pergi begitu saja saat sudah menurunkan Fateh.

"Cieeee yang habis pacaran." Rakha dan Mala saling melihat satu sama lain.

"Pacaran yang kamu pikirin, di antar sama siapa?" Tanya Rakha. Mala ikut turun, karena ia juga ingin memberikan buku itu secata langsung pada Fateh.

"Sama Pak Atta, tidak sengaja tadi ketemu di taman." Jawab Fateh jujur.

"Habis ngapain di taman, sampai tidak mau makan-makan bersama kita, tante Arin katanya kangen sama kamu." Ucap Rakha pada Fateh.

"Main, sama anaknya Pak Atta, mereka benar-benar keluarga yang harmonis, jadi mau punya keluarga." Fateh membayangkan. Rakha hanya menggelengkan kepalanya, dan menatap Mala untuk langsung saja.

"Fateh." Panggil Mala. Fateh melihat ke arah Mala.

"Nih buat kamu, belajar yang rajin ya, bawa pulang piala besar dan tinggi itu ke sekolah, harumkan kembali sekolah kita dengan prestasi akademik kamu." Fateh mengambil 3 buku pemberian Mala.

"Ini serius buat aku?" Tanya Fateh. Mala tersenyum.

"Wah ini Bagus banget Mala." Fateh menatapnya, "Kamu tenang aja, aku akan membawa piala itu, dan aku akan berteriak, 'Inilah Gema Bhakti'." Teriak Fateh senang. Mala ikut senang dan bahagia juga, melihat Fateh yang benar-benar sangat semangat. Rakha juga apa lagi, kesenangan Fateh adalah kesenangan dirinya.

"Kamu masuk duluan ya, langsung mandi, aku mau nemenin Mala dulu." Titah Rakha.

"Mala, aku duluan ya, jangan lupa pajak jadian." Rakha mendorong Fateh agar cepat masuk. Fateh hanya bisa tersenyum melihat dan masuk terlebih dahulu.

"Lo memang wanita terbaik, Gue senang lihat Fateh seperti tadi." Ucap Rakha pada Mala.

"Jangan berlebihan kalau memuji, Gue lakuin ini juga sebagai dukungan pada sahabatnya untuk semangat." Mala berjalan kembali pada motornya.

"Gue pamit dulu ya, ingat kasih tahu, ada sebagian itu dari Naisa, biar Fateh bisa mengucapkan terimakasih pada Naisa." Beritahu Mala.

"Lo tenang saja. Ya sudah, Lo hati-hati, jangan ngebut, bentar lagi juga gelap." Mala memberikan acungan jempolnya, lalu mulai menjalankan motornya dan pergi meninggalkan kediaman rumah Rakha.

Setelah Mala benar-benar sudah tidak terlihat, Rakha berbalik untuk masuk kedalam rumahnya, ia juga tidak lupa mengunci pagar utama, karena ia yakin Neneknya tidak akan pulang hari ini.

"Fateh." Panggil Rakha saat masuk kedalam, dan memanggil Fateh.

"Iya Kha." Rakha melihat kearah pintu kamarnya, ia pun memilih masuk ke dapur untuk menyiapkan makan, takutnya Fateh belum makan. Getar handphone tiba-tiba saja membuat Rakha berhenti untuk mengeluarkan dari saku celananya. Sebuah pesan masuk.

"Tolong tutupin jendela kamar nenek, nenek lupa saat berangkat." Rakha tersenyum, lalu membalas pesan dari neneknya sambil berjalan masuk kedalam kamarnya. Keadaan kamar Neneknya benar-benar rapih, namun di atas kasurnya terdapat berkas-berkas yang berantakan, Rakha langsung saja berjalan kearah jendela yang terletak dekat lemari, ia menggesernya dan kini tertutup. Sebelum keluar, Rakha duduk di atas kasurnya, ia merapihkan berkas-berkas milik Neneknya, dan perhatian Rakha teralihkan pada sebuah dua kartu keluarga, satu ada nama dirinya dan Fateh, satu lagi hanya ada nama Fuji dengan nama dirinya dan Fateh.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang