10 : Awal Kedekatan

330 32 1
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )

"Sepertinya luka itu tidak perlu disembuhkan, karena akan sembuh dengan sendirinya."

Cerita Baru sudah di Update ya, selamat membaca, semoga suka dengan cerita yang ini, karena jauh berbeda dengan cerita dari "FaKha"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita Baru sudah di Update ya, selamat membaca, semoga suka dengan cerita yang ini, karena jauh berbeda dengan cerita dari "FaKha"

<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

Jam melingkar di tangannya tidak berhenti Rakha lihat,  saat datangnya ke rumah, Neneknya terkejut karena dirinya tidak pulang bersama dengan Fateh, padahal Fateh sudah pulang lebih awal.

"Apa tuh anak benar-benar marah?" Rakha kesal. Rasanya ia menyesal telah mengerjai Fateh yang akan menghampiri anak-anak Global Mandiri.

"Handphone gak di angkat-angkat, pesan gak di balas, Fateh Lo kemana sih." Rakha mengacak-acak rambutnya yang berantakan. Ia benar-benar mengkhawatirkan Fateh, takut kejadian kemarin terulang lagi. Neneknya saat ini sedang pulang kampung, untuk menyerahkan surat menyurat kepada adiknya, sehingga ia tidak ada di rumah.

"Satu jam lagi Lo gak datang, Gue akan kunci rumah dan gak akan membukanya." Kesal Rakha berjalan masuk kedalam kamarnya. Melihat sekeliling, keadaan kamar mereka cukup rapih, dan yang membereskan pasti Neneknya. Rakha menjatuhkan tubuhnya pada kasur miliknya, ia memejamkan matanya untuk tidur, namun getaran handphone di saku celananya membuat ia cepat-cepat bangkit karena ia yakin itu pesan dari Fateh.

"Sibuk tidak?" Bukan dari Fateh, melainkan dari Mala.

"Gak sih, cuma sedang rebahan saja." Balas Rakha.

"Lo bisa anterin Gue ke toko buku, cari buku fisika yang di inginkan Fateh?" Rakha terkejut. Mala melakukan ini untuk Fateh, tapi dalam rangka apa? Apa Mala menyukai Fateh.

"Kalau gak bisa juga tidak apa-apa sih, Gue sama Naisa saja." Rakha menggeleng.

"Jam berapa?"

"Gue sekarang jemput Lo." Rakha mengangguk walaupun tidak ada yang melihat.

"Kok Gue jadi penasaran, dalam rangka apa Mala mau memberikannya buku pada Fateh, apakah ulang tahun?" Rakha menggeleng cepat, jika ulang tahun ia juga harus sama mendapatkannya.

"Apa karena kembali mendapat juara umum?" Itu tidak mungkin, masih ada sekitar 6 bulan lagi.

"Atau memang mereka sudah jadian." Rakha terdiam, tapi ia kembali teringat pada ucapan Mala, bahwa dirinya tidak berpacaran dengan Fateh.

"Aduh, Gue jadi pusing sendiri, ya sudah Gue siap-siap saja, takut keburu datang tuh anak." Rakha bangkit dari tempat tidurnya, ia berjalan kekamar mandi sambil menyimpan handuk di bahunya.

Handphone kembali berdering, sebuah panggilan itu masuk, dan tertulis nama, Fateh Baby Boy yang memanggilnya. Rakha yang sedang di kamar mandi tidak mendengarnya, suara bagusnya sedang menyanyikan sebuah lagu yang jadi kesukaannya, yaitu 'Ayo Susanti'. Tiga panggilan tidak terjawab, akhirnya handphone kembali mati karena tidak kembali mendapatkan notifikasi. Mandinya telah selesai, secepatnya ia berganti pakaian dan mengambil handphone untuk melihat sebuah notifikasi, ada tiga panggilan masuk dan satu pesan dari Mala yang sudah berada di luar.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang