21. Berita Buruk

309 20 1
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>


"Gue harus bagaimana Mala?" Rakha yang sedang duduk bersandar pada kursi taman menatap Mala yang saat ini sedang menemaninya. Jantungnya terus berdetak, bukan karena ia duduk dengan Mala, melainkan ketakutan dan kecemasan untuk Fateh yang saat ini sedang di bawa ke rumah sakit pusat.

"Gue takut." Rakha mengangkat kedua kakinya, lalu memeluk lututnya dengan erat, sembari menangis yang tidak mau berhenti.

"Menurut Gue, ini gak adil Mala." Mala ikut menghapus air matanya. Ia harus kuat, untuk bisa membuat Rakha kuat seperti dirinya.

"Lo tidak perlu berbuat apa-apa! Ini sudah jadi takdirnya, sekarang tugas ugas Lo hanya mendukung dan membantunya di saat dia butuh." Rakha menatap Mala dengan mata yang berkaca-kaca. Tangan Mala bergerak, memegang bagian bawah mata Rakha, lalu diusapnya dan terhapus lah air mata itu.

"Bukan ini yang Fateh mau, tapi," Mala menurunkan tangannya kebawah, berhenti di bibir Rakha dan membuatkan bibir Rakha menjadi tersenyum.

"Tapi apakah Gue harus tersenyum didalam keadaan ini?" Tanya Rakha.

"Tentu, karena Fateh tidak membutuhkan tangis dan kesedihan kamu, percayalah." Rakha terdiam sembari menunduk. Mala tetap memperhatikan gerak Rakha, wajah sembab Rakha karena kebanyakan menangis.

"Lo sekarang ke rumah sakit ya?" Rakha tiba-tiba saja bangkit. Mala terkejut dan ikut bangkit seperti Rakha.

"Lo sendiri?" Tanya Mala merasa bahwa Rakha tidak akan ke rumah sakit.

"Ada seseorang yang harus Gue temui." Beritahu Rakha.

"Siapa?"

"Lo gak perlu tahu."

"Tapi Kha." Mala tidak mau kalau Rakha sampai menemui Cakka lagi. Ia takut jika hal buruk terjadi untuk kedua kalinya.

"Lo nurut sama Gue, sekarang Lo ke rumah sakit, susul mereka, terus Lo hubungi Nenek Gue, nanti Gue nyusul." Pinta Rakha.

"Kha, Lo mau kemana? Jangan buat Gue takut." Panik Mala.

"Lo jangan berpikiran buruk sama Gue, percayalah Gue akan baik-baik saja." Ucap Rakha. Mala diam, ia tidak bisa berbuat apa-apa jika Rakha dalam mode keras kepala seperti ini.

"Gue duluan ya, ingat pesan Gue." Rakha langsung saja beranjak pergi meninggalkan Mala. Mala masih terus memperhatikan kepergian Rakha yang semakin menjauh meninggalkannya.

===== FaKha =====

Brakkkkkkkk

Pintu yang tertutup didorongnya dengan keras, membuat para penghuni rumah kini melihatnya.

"Lo apa-apaan sih?" Riko menatap Ratu yang sedang menatapnya tajam.

"Dimana Cakka?" Tanya Ratu mendekat Riko yang sedang duduk dengan kedua temannya.

"Ada apa Lo cari Gue?" Tanya Cakka. Ratu melihat ke arah kamar yang terbuka, disana Cakka sedang berdiri menatap Ratu.

"Jelasin sama Gue, kenapa kalian bisa bertarung dengan Rakha?" Ratu mendekati Cakka. Cakka tersenyum simpul dan berjalan mendekati teman-temannya untuk duduk bersama. Ratu melihatnya.

"Dia marah, Gue menyiksa kembarannya sampai babak belur." Jawab Cakka dengan santai. Ratu terkejut.

"Jadi Lo siksa Fateh?" Cakka mengangguk.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang