35. Anehnya Rakha

390 24 4
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>

"Seger." Fateh yang sedang merapihkan buku-buku pelajaran yang tidak akan di pakai lagi menatap ke arah Rakha yang masuk kedalam kamar.

"Aku sudah Teh, sekarang giliran kamu." Titah Rakha sambil berjalan menuju lemari untuk mengeluarkan seragamnya.

"Hari ini, kayaknya aku gak sekolah." Jawab Fateh. Rakha langsung menatap Fateh.

"Kenapa? Kamu sakit?" Tanya Rakha

"Gak. Aku hanya lagi malas aja." Jawab Fateh. Drop Out yang di dapatkannya, memang belum di ketahui Rakha, jadi maklum saja jika Rakha bertanya.

"Anak terpintar IKS, ternyata punya rasa malas juga." Ucap Rakha mulai memakai seragamnya. Fateh kembali acuh, lalu melanjutkan lagi pekerjaannya. Sampai Fateh akhirnya tersenyum dan selesai membereskan. Berbalik juga, Fateh sudah melihat Rakha juga yang terlihat sudah selesai, namun masih membelakanginya. Fateh lalu bangkit dan berjalan mendekati Rakha, merangkul kan tangannya, membuat keduanya kini sama-sama melihat ke arah kaca lemarinya.

"Kembar beda wajah, terlihat mirip juga ya." Rakha ikut melihat, lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Tunggu dulu, kaya ada yang aneh deh." Ucap Fateh melihat penampilan Rakha di balik kacanya. Rakha melihat ke Rakha dan memegang kedua pundaknya.

"Apa?" Tanya Rakha. Fateh melihat dari atas sampai bawah, dan Fateh hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kok gaya ke sekolah kamu jadi jelek banget." Tanya Fateh.

"Masa sih." Fateh memegang kerah seragam Rakha, lalu ia melepaskan kancingnya, Fateh juga turun kembali ke bawah dan melepaskan kancingnya.

"Teh." Panggil Rakha.

"Kok bisa-bisanya, kamu pakai seragam sungsang gini, jelek tahu." Fateh sudah membuka seluruh kancing seragam Rakha, lalu kembali memasangkannya dengan rapih.

"Yang anak kecil itu, kamu atau aku, pakai kancing seragam saja, kamu gak bisa." Ucap Fateh dengan kepala yang menggeleng.

"Bisa kok." Rakha tak terima.

"Terus kenapa ini masih salah?" Tanya Fateh.

"Ya gak tahu." Fateh diam.

"Resleting juga benerin tuh, masih ke buka." Rakha membenarkannya sambil memasukkan seragam pada celananya.

"Sisir yang rapih." Titah Fateh.

"Sisir apa?" Tanya Rakha.

"Ya rambut lah." Kesal Fateh.

"Oh." Jawab Rakha. Fateh diam menatap Rakha.

"Mana sisirnya." Fateh menunjuk ke arah laci di samping tempat tidurnya. Rakha lalu berjalan mengambilnya, namun bukan sisir yang Rakha ambil, melainkan penggaris.

"Kha, itu bukan sisir." Beritahu Fateh.

"Terus sisir yang mana?" Mau tidak mau Fateh mengambilnya, dan lebih baik Fateh menyisiri rambut Rakha.

"Kamu aneh." Ucap Fateh. Rakha tidak tahu itu untuk siapa, tapi ia tetap diam saat Fateh menyisiri rambutnya.

"Tinggal pakai sepatu." Fateh kembali menyimpan sisirnya, ia mendekati Meja belajar dan mengangkat buku-bukunya yang kini Fateh akan masukkan kedalam kolong bawah tempat tidurnya. Rakha berjalan mendekati sepatunya, ia lalu mengambilnya dan membawanya pada tempat duduknya.

"Fateh." Panggil Rakha.

"Apa."

"Cara makai sepatu bagaimana?" Fateh menatap Rakha tidak mengerti, lalu melihat sepatu yang ada di samping Rakha.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang