27. Batin

232 23 1
                                    

<<<<<FaKha>>>>>
( Fateh Rakha )
<<<<<<<<<< FaKha >>>>>>>>>>


Fateh yang sedang memejamkan matanya membuka secara perlahan saat ada seseorang yang tiba-tiba saja duduk di sampingnya. Menoleh kesamping dan tersenyum saat melihat Thariq yang juga kini sedang tersenyum ke arahnya.

"Setenang apa, sampai kamu harus memejamkan mata untuk menikmati keadaan?" Fateh kembali tersenyum saat mendapatkan pertanyaan seperti itu, lalu kembali menatap pada danau indah dan tenang di pagi hari.

"Aku tidak menikmatinya." Beritahu Fateh.

"Lalu?" Fateh menggelengkan kepalanya. Thariq hanya tersenyum saat Fateh tidak mau menceritakan apa yang sedang di pikirkan nya.

"Fateh." Fateh kembali menoleh saat Thariq memanggilnya. Sejenak Thariq terdiam menatap Fateh, tapi ia lalu mengambil satu kresek makanan dan di simpan di tengah-tengah antara dirinya dan Fateh.

"Buat?" Tanya Fateh.

"Kamu."

"Dalam rangka apa?" Fateh melihat isinya, Thariq lalu tersenyum.

"Entahlah, yang jelas aku ingin memberikan ini pada kamu." Jawab Thariq.

"Tunggu dulu, Pak Thariq gak akan culik aku kan?" Tanya Fateh.

"Kalau bisa sih mau, bahkan saya tidak akan pernah melepaskannya lagi untuk yang kedua kalinya." Jawab Thariq.

"Hah?" Bingung Fateh tidak mengerti dengan ucapan terakhirnya.

"Lupakan." Ucap Thariq.

"Teh." Panggil Thariq.

"Iya Pak." Fateh tak melihat kearah Thariq, ia sedang membuka satu makanan yang menjadi kesukaannya.

"Boleh tidak, kalau saya menjaga kamu, bahkan bukan hanya kamu, tapi juga dengan Rakha." Pinta Thariq.

"Aku sudah besar, tidak perlu di jaga juga, lagian Pak Thariq gak ada kerjaan, harus menjaga aku?" Tanya Fateh.

"Saya hanya ingin mengulang semuanya dari awal, karena kebodohan saya, seseorang itu kini membenci saya, bahkan tidak mau bertemu dengan saya kembali." Beritahu  Thariq dengan kepala yang menunduk.

"Anak bapak?" Tanya Fateh. Thariq mengangguk dengan pelan.

"Kenapa mengulangnya harus dengan saya?" Thariq diam. Fateh ingin tahu.

"Fateh." Fateh berbalik melihat kebelakang, Elma sudah datang.

"Iya Nek." Panggil Fateh.

"Ayo pulang, sudah saatnya minum obat." Ajaknya.

"Tunggu sebentar, ada Pak Thariq." Mendengar nama Thariq, Elma langsung saja berjalan mendekati Thariq. Thariq lalu berdiri dan memberikan salam pada Elma. Elma langsung membalasnya dan tersenyum.

"Sudah lama?" Tanya Elma.

"Gak kok Nek, baru sebentar." Jawab Thariq.

"Bawa makanan banyak buat Fateh." Beritahu Fateh juga. Elma melihatnya dan tersenyum.

"Ke rumah aja dulu yuk." Ajak Elma pada Thariq. Thariq menggeleng.

"Bukan menolak Nek, tapi saya masih ada kerjaan." Jawab Thariq yang di angguki Elma.

"Kalau begitu, nenek mau pulang duluan ya, ayo Teh." Pamit Elma sambil mengajak Fateh. Fateh mengangguk, lalu bangkit.

"Akhhh."

"Kenapa?" Tanya Elma panik.

"Kaki Ateh keram Nek." Fateh kembali duduk, lalu mengusap kakinya. Thariq mendekat dan berjongkok sambil memegang kaki yang sedang di usap Fateh.

FaKha ( Fateh Rakha ) Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang