Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sean cuma bisa menghela nafas panjang saat melihat motornya yang kini rusak, bagian kanan lebih parah sedangkan sebelah kiri cuma lecet-lecet agak parah.
"Aduh, gue minta maaf, Kak" kata Airin yang enggak berhenti dia ucapin dari tadi buat minta maaf ke Sean, padahal Sean uda bilang enggak masalah.Toh Reno mau ganti rugi."Lo marah ya?"
"Astaga, enggak Rin.." Balas Sean."Gue cuma kaget aja" Jawab Sean dengan tawa diakhir.
"Lagian salah lo parkir terlalu mepet di jalan" Celetuk Reno yang baru datang membawa tiga pesanan mereka.
Ngomong-ngomong mereka lagi di cafe deket kantor Reno buat ngobrolin masalah motor Sean yang di tabrak sama Airin.
Fyi, Sean emang awalnya lagi di cafe ini buat makan siang tapi naas bukannya ngopi santai dia malah apes motornya yang baru di service sekarang rusak.
"Airin uda bener bawa mobilnya, lo aja yang parkir enggak bener" Ucap Reno seraya menyodorkan ice matcha latte didepan Airin.
Airin refleks menaikkan alisnya.Kenapa Reno sekarang tiba-tiba menyalahkan Sean? Padahal tadi di mobil Reno marah-marah, bahkan sampai bilang Airin enggak cocok pake mobil mahal segala.
Jangan-jangan punya kepribadian ganda nih orang.
Sean senyum simpul."Oke, gue yang salah," cetusnya, malas berantem sama Reno.
"Ya emang lo yang salah," sewot Reno.Sejujurnya Reno tau yang salah itu Airin, tapi Reno jadi sensi lantaran dia enggak suka melihat Airin berhubungan sama Sean.Istilahnya, cemburu.
"Apaan sih lo," dengus Airin, menepuk pelan perut Reno yang duduk di sampingnya. Dia menatap Reno sinis, sebelum menaruh perhatiannya ke Sean yang lagi meminum minumannya. "Jadi lo enggak jadi berangkat ke US?"
Sean menggangguk ragu-ragu. "Jadi, tapi gue masih ada urusan disini"
Sean menatap Reno, merasakan aura enggak enak dari cowok di depannya ini. "Lo enggak suka gue deket sama Airin?"
"Emangnya lo bakalan suka, istri lo deket sama mantannya?" sinis Reno.
Airin mukul paha Reno cukup keras. "Lo tuh kenapa sih? harusnya lo bersikap lebih baik lagi ke Kak Sean, dia korban di sini."
Reno menatap Airin, kemudian berdecih lagi. "Lagian kenapa harus motor dia coba yang lo tabrak," gumamnya yang kedengaran sampai telinga Airin dan Sean.
"Lo kenapa nyuruh gue bawa mobil? uda tau gue enggak bisa pake mobil lo yang itu"
"Kan gue ngantuk"
Sean kelimpungan melihat keributan Airin dan Reno, sekaligus agak kaget kala melihat Airin dan Sean beradu argumen di depannya.Sean berasa jadi orang ketiga.