𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐞𝐠𝐨𝐢𝐬

165 26 5
                                    

Jam sudah menunjukan pukul sebelas siang, namun Airin maupun Reno belum ada yang berniat untuk membuka mata barang sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas siang, namun Airin maupun Reno belum ada yang berniat untuk membuka mata barang sejenak.Airin membalik tubuhnya ke samping kanan karena posisinya sudah tidak nyaman.

Namun ia merasakan ada yang aneh diperutnya yang membuat tubuhnya terasa berat.Perlahan Airin membuka matanya dan melihat ke dalam selimut.

Ada tangan yang bisa dibilang lumayan kekar melingkar di perutnya.Airin tidak langsung panik, ia menoleh ke sampingnya dan mendapati Reno yang tidur menghadap ke arah dirinya.Emang bangsat.

Wajah mereka hanya berjarak sejengkal saja, Airin menghela nafas pelan lalu menyingkirkan tangan Reno yang ada di perutnya dengan kasar dengan sekali hentak.

Hal itu membuat Reno bangun dengan kelabrakan ia pikir ada apa.Ia membuka matanya dan melihat kesekeliling dan mendapati wajah Airin yang sudah marah dengan tangan yang bersilang di depan dada.

"Apa sih Rin!" Ucap Reno sambil menggaruk pundaknya.

Airin menarik selimut yang menutup tubuh Reno dengan kasar."Anjing pake baju lo" Teriak Airin setelah melihat Reno yang telanjang dada.

Lantaran pagi tadi ia merasa gerah, jadi ia memilih melepas kaosnya saja.Kalau urusan peluk Airin sih Reno gak sadar.

Reno nurut saja, ia mengambil kaosnya yang sudah tergeletak di lantai dan langsung memakainya."Ngapain si lo pagi-pagi teriak-teriak.Brisik"

"Lo yang ngapain! bilangnya gak macem-macem sekarang malah peluk-peluk.Modus lo emang No!" Sembur Airin sambil bangun dari tempat tidur.

"Mana gue sadar meluk lo" Ucap Reno."Tapi peluk lagi boleh gak?"

"Gue gampar lo!"

Tamat sudah riwayat Airin, dia ketinggalan kuis pagi dan dua jam pelajaran.Mau berangkat ke kampus juga nanggunv tinggal satu jam pelajaran doang.Alhasil bolos lagi.

Setelah bersih-bersih rumah dan mandi ia lalu membuat bubur untuk Reno yang katanya masih sakit padahal aslinya cuma pengen manja-manjaan aja.

"Halo yang?"

Reno membenarkan posisi duduknya di sofa."Halo ayang? kenapa?"

"Kamu kok gak masuk? kata Bara kamu masuk angin ya?"

Bisa Reno dengar suara Jovita seperti orang khawatir."Uda mendingan kok sayang.Aku gapapa"

"Aku kerumah kamu ya nanti? aku bawain bubur ayam mang Mamat ya?"

Reno panik.Ia langsung bangun dari duduknya.Airin yang melihat itu dari dapur cuma mendecih pelan."Gak usah yang, nanti kamu ketularan gimana? kalo kamu ikut sakit kan sedih nanti aku"

"Ih gapapa ya?"

"Enggak usah ayang Jovita.Besok aku berangkat kok janji hehe"

"Yauda, kalo besok belum masuk aku kerumah ya?"

𝙥𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝙥𝙖𝙧𝙩𝙣𝙚𝙧 ; 𝙢𝙞𝙣𝙧𝙚𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang