𝐛𝐚𝐧𝐠𝐬𝐚𝐭

149 25 5
                                    

"Bulan depan ada yang nikah nih, ditunggu testimoni-nya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bulan depan ada yang nikah nih, ditunggu testimoni-nya"

Ekspresi Reno langsung berubah dan menoyor kepala Bara yang baru saja mengatakan tentang nikah."Jaga mulut lo, dasar setan"

"Lo yang setan, asu" Sentak Bara dengan wajah yang songong."Lagian kan gue ngomongin fakta"

"Kalo ntar Jovita denger gimana? Kalo ntar ada yang denger trus lapor ke Jovita gimana?" Ucap Reno sambil mengeluarkan laptop dari ranselnya."Kemarin gue juga uda hampir putus, gara-gara gue seharian ngilang ngurusin fitting baju buat nikah"

"Bagus dong"

"Bagus apanya, goblok ! Gue uda panik setengah modar, sampe ngebut ke rumahnya biar Jovita gak mutusin gue.Gue aja ninggal si Airin sendiri.Gila aja lo bilang bagus" Ucap Reno dengan sinis.

"Lo kali yang goblok, kan bentar lagi uda ada istri.Keterlaluan lo ninggalin Airin sendiri" Bara menyesap sebatang rokok di tangannya, sembari menatap Reno yang jadi diem."No, gue bilangin ya jangan maruk, kasihani gue yang masih cari pendamping.Kalo lo maunya sama Jovita yauda Jovita aja, trus Airin buat gue aja"

"Sembarangan lo kalo ngomong" Reno memukul lengan Bara."Ada saatnya gue lepasin Jovita terus fokus ke Airin, tapi gak tau kapan"

Bara menghembuskan asap rokok melalui bibirnya.Gak habis pikir dia sama jalan pikirnya sahabatnya itu."Kayanya lo beneran goblok deh No, ya dari sekaranglah! Cepat atau lambat Jovita juga bakal tau, lo gak bisa selamanya hubungan sama dua cewek gini.Lagian ntar, status istri lo bakal tercatat di negara sama agama"

Reno diem lagi.Dia tahu, tapi rasanya masih berat buat ngelepasin Jovita.Uda sayanga berat soalnya.

"Lo gak usah khawatir, nanti abis lo putus masih ada gue yang jadi tempat bersandarnya Jovita" Bara tersenyum bangga.

"Coba aja Bar kalo berani"

"Yee beranilah!"

"Tapi gue penggal tuh kepala lo dulu baru jadi tempat bersandarnya Jovita"

Bara geleng-geleng kepala, makin bego sahabatnya ini."Mau sampe kapan sih lo kaya gini?" Ia menyandarkan punggungnya, menatap Reno dengan wajah mengintimidasi.

Reno memutar bola matanya malas."Lebay lo, gue gak mainin cewek.Mereka punya kedudukan sendiri di hidup gue"

"Males gue sama lo" Bara kembali menyesap rokoknya lagi.Tangan kanannya diangkat waktu melihat teman-temannya yang lain datang.Itu Hans, Yovan dan Wawan.

"Ini nih yang bakal jadi nganten baru" Ujar Wawan lalu menghidupkan sebatang rokok.

"Jangan lupa ngundang kita" Sahut Yovan."Gak ada yang gue undang, ntar makanannya cuma di makan lo pada"

"Ini nih biasanya gak awet nikahannya" Cibir Hans membuat yang lain tertawa.

"Reno malah seneng tuh" Reno menaikan satu alisnya mendengar ucapan Bara."Iya kalo bisa selesai sebelum Jovita tau iya gak No?"

𝙥𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝙥𝙖𝙧𝙩𝙣𝙚𝙧 ; 𝙢𝙞𝙣𝙧𝙚𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang