Happy Reading🎁
..
.
Spesial buat si pembuat risol kesayangan🌮
Sabarr mann...
Orang sabar disayang renjun...
DOR
_________________ .....
UUHUKK
"Eh minum-minum!" Ucap Xavier panik saat adiknya terbatuk akibat ulahnya.
"Aduh sakit nih" Omel Gabrio sambil memegangi hidungnya. Xavier semakin panik melihat adiknya yang seperti itu.
"Maafin kakak oke, tadi kakak nggak tahu kalo kamu lagi makan." Ucap Xavier merasa bersalah. Dan berinisiatif untuk menggendong adiknya.
"Jahat hiks.."
"Masih sakih hm?" Tanya Xavier. Gabrio hanya menggeleng, sakitnya udah hilang sekarang tapi ia malas hanya sekedar untuk berbicara, ia lebih memilih semakin mendusel mencari tempat nyaman di perpotongan leher sang kakak.
"Dari mana saja?" Tanya Gabrio.
"Menemui beberapa tamu." Ucap Xavier.
"Menyebalkan, sedari tadi aku mencarimu huh, dan akhirnya memakan kue cokelatku sendiri." Anak itu terus berkata ini itu dan sebagainya. Sedangkan si pelaku utama hanya diam mendengarkan ocehan si kecil.
Xavier masih terus menimang adiknya sampai akhirnya ia mendengar dengkuran dan hembusan nafas teratur yang menyapa perpotongan lehernya.
Ck sialan, batinnya menderita menahan hembusan nafas yang terasa menggelitik.
Ia memutuskan untuk membawa Gabrio menuju kamar, bukan kamarnya ataupun kamar milik adiknya, ia memilih menggunakan kamar tamu, karena kamar tamulah yang paling dekat dengan gedung ini.
Ceklek
Perlahan Xavier menidurkan Gabrio di ranjang yang tak kalah empuk dari ranjang milik mereka. Meskipun sebatas kamar tamu namun kualitas harus di prioritaskan.
Topeng berwarna hitam dengan sedikit manik berwarna putih yang menghiasi di setiap lekukan garis ia lepas dari wajah sang adik, dilihatnya topeng itu sebentar dengan tatapan sulit diartikan.
"Topeng yang indah, tapi apakah ini mampu menutupinya?" Batinnya, lalu ia letakan topeng itu di nakas samping tempat tidur.
Ia amati wajah damai sang adik ketika tertidur, ternyata jauh lebih menggemaskan. Diraihnya selimut untuk menutupi tubuh Gabrio hinga sebatas dada.
"You're so cute." Bisiknya di dekat telinga Gabrio, ia menyempatkan mengecup kening adiknya. Setelah itu ia keluar dan akan kembali ke dalam acara dengan semestinya.
♧♧♧
Viona mendatangi kekasihnya dengan cemberut, lihatlah baju mahalnya kini menjadi kotor, itu sangat menyebalkan menurutnya. Jika bertemu dengan anak itu lagi ia pasti akan membuat perhitungan, lihat saja nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
AVIOTHIC
Teen FictionMencari kebebasan yang tak pernah ia dapatkan, seorang remaja yang terjebak didalam sangkar emas buatan keluargannya sendiri. Bisakah mereka mengerti akan dirinya yang haus akan kebebasan?, cukup selama ini ia diam dengan segala aturan yang diberika...