Happy Reading🥐
..
.
.
Malam ini gedung selatan mansion sangat ramai, ruangan yang terbilang luas turut dihiasi lampu gantung dengan bunga-bunga yang tersusun apik di sepanjang jalan menuju aula, tidak salah memang dekorasi pilihan seorang nyonya Kazuna. The best.
"Cepat letakan bunga itu di sebelah sana!" Seorang wanita bergaun hitam elegan menampilkan belahan paha mulusnya, siapa lagi jika bukan milik seorang tuan Victor yang terhormat.
"Apakah semuanya telah selesai?" Tanya Victor yang baru saja datang. Balutan tuxedo yang serasi dengan istrinya, sungguh membuat wanita manapun terpikat.
"Hanya beberapa hal kecil yang perlu dibenahi, don't worry." Kazuna tersenyum manis pada Victor.
CUP
"Jangan disini Victor." Ucap Kazuna kesal saat Victor mengecup sekilas bibirnya manja. Tidaklah malu eoh?
"Baiklah kutunggu di tempat biasa setelah acara ini selesai." Bisik Victor.
"Aku akan melihat anak-anak." Ucapnya setelah itu kembali meninggalakan Kazuna yang sibuk dengan acara dekorasinya.
♧♧♧
"Tuan pakai yang ini saja, nyonya meminta saya agar tuan memakai tuxedo ini." Ucap seorang maid yang kini tengah mati-matian membujuk tuan kecilnya yang tidak mau memakai tuxedo berwarna putih pilihan sang nyonya.
"Nggak mau yang itu... maunya yang ini, udah ini ajalah bagus juga kok." Keukeh Gabrio sembari menenteng tuxedo berwarna dark blue pilihannya sendiri.
"Tapi tuan nyon-" Ucapan maid terpotong setelah datangnya Victor kekamar si bungsu.
"Ada apa ini?" Tanya Victor kepada maid.
"Maaf tuan, nyonnya meminta saya agar tuan muda mau memakai tuxedo ini, namun tuan Gabrio lebih memilih tuxedo yang dipilihnya." Ucap maid menjelaskan dan diangguki paham oleh Victor.
Sedangkan si pelaku utama acuh dengan pembicaraan kedua orang dewasa di sampinggnya, ia asik dengan mainan baru yang dibelikan oleh teman Xavier sebagai tanda perdamain, sebetulnya ini permintaan tambahan darinya. Tidak ada yang gratis bukan?
Miniatur pesawat limited edision hanya ada tiga unit yang di produksi, tentu saja siapa yang tidak mau jika gratisan?
Selama gratis iyain aja dah, salah satu slogan kebanggannya
"Gabrio." Panggil Victor.
"Ada apa?" Jawab Gabrio tanpa mengalihkan pandangannya dari pesawat mainan miliknya.
"Tatap wajah orang yang lebih tua jika sedang berbicara!" Tekan Victor membuat Gabrio berhenti memainkan maianannya, dan sekarang tatapannya bertemu dengn manik gelap milik seorang Victor.
"Turun, sebentar lagi acara akan dimulai." Ucap Victor mutlak.
"Do you mind, if i wear this tuxedo?"
"It's oky." Ucap Victor membuat senyum Gabrio merekah, akhirnya ada yang mendengarkan tutur batinnya yang teraniaya. Setelah mendapat persetujuan anak itu segera mengganti pakaiannya.
"Ayo, tapi gendong." Ucap Gabrio merentangkan tangannya, namun sebelum itu Victor memberikan sebuah topeng berawarna hitam.
"Untuk apa?" Tanya Gabrio bingung.
"Pakai."
Gabrio yang malas berdebat akhirnya memilih memakai topeng yang diberikan Victor, jikapun menolak ia juga yang akan kalah talak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVIOTHIC
Teen FictionMencari kebebasan yang tak pernah ia dapatkan, seorang remaja yang terjebak didalam sangkar emas buatan keluargannya sendiri. Bisakah mereka mengerti akan dirinya yang haus akan kebebasan?, cukup selama ini ia diam dengan segala aturan yang diberika...