Part 29 : Peretas keamanan.

271 11 1
                                    

Happy Reading🎂

.

.


.


.


Tandai Typo

.


.





Surai hitam itu terus saja bergoyang mengikuti irama angin yang mendayu. Berlarian kesana kemari tak membuat dirinya merasa letih. Senyuman yang mengembang membuat siapa saja yang melihatnya terpesona.

"Lily berhentilah berlari!" teriak seorang wanita cantik berambut pirang, dengan gaun putih selutut. Wanita itu terlihat anggun bak putri raja, paras yang cantik dan kulit bersih.

"Haha...haha...aku menangkapmu Elik," teriakan khas anak kecil begitu nyaring untuk didengar.

"Kau curang, aku akan menangkapmu!" Anak laki-laki berambut pirang ke coklatan itu berbalik mengejar anak perempuan tadi.

"Momm, lihat kakak mengejarku!" adunya kepada wanita cantik berambut pirang tadi.

"Sudah cukup, hentikan semuanya!" ucap wanita cantik itu terlihat marah melihat kelakuan anak-anaknya yang sedari tadi berlarian tak tahu waktu.

♧♧♧


"Bagaimana keadanya?"

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan nyonya, anak anda hanya kelelahan saja, dan tolong hindari makanan yang asam dan yang berbau pedas," ucap dokter kepercayaan yang sudah mengabdi pada keluarga ini.

Bisa di bilang dokter ini adalah dokter kedua setelah Kendrick yang jarang berada di mansion. Jack namanya.

"Baiklah kau boleh pergi sekarang." Dokter itupun diantarkan keluar. Di kamar si bungsu kini hanya ada Kazuna dan Xavier. Untuk Victor dan Kenzo berada di kantornya masing-masing.

"Cepat sembuh anak kecil." Kazuna mengecup kening si bungsu.

♧♧♧

"Ku dengar keluarga sinting itu mulai melakukan pergerakan?"

"Hm."

Kenzo menegak segelas wine lalu kembali mematik rokoknya. Entah sudah berapa batang rokok yang di hisapnya. Sungguh paru-paru baja tahan banting.

"Kau tak takut bila paru-paru mu meledak?" Sosok itu menatap ngeri ke arah Kenzo yang benar-benar kuat.

"Bahkan aku pernah mendapatkan yang lebih parah dari itu," ucapnya remeh.

"Dia berhutang budi pada mu?"

"Tidak. Pria itu menyerahkan anaknya untuk ku dengan cuma-cuma," ucap Kenzo di akhiri dengan kekehan mautnya.

"Siapa dia?" tanya sosok itu penuh selidik.

"Kenapa kau sangat ingin tahu, hm?" Kenzo mentap lelaki yang umurnya jauh di bawahnya. Anak ini lumayan asik untuk menyelami obrolan ringan untuknya.

"Hanya ingin. Toh jika tidak mau memberi tahu juga tidak masalah untuk ku. Apa untungnya bagiku?" ucapnya remeh tak mau kalah.

"Kau bersungguh-sungguh?" Kenzo menatap sosok di depannya dengan tenang.

"Ya, lagi pula tak ada untungnya bagiku," ucapnya.

"Hm, memang tidak ada untungnya." Kenzo membuang Cerutunya di sembarang tempat. Toh ini ruangannya, biarkan saja.

"Bagaimana dengan kekasihmu?"

"Mulai membaik."

"Syukurlah aku lega mendengarnya. Jika begitu aku akan pamit. Orang itu akan mencurigai ku jika aku pulang terlalu lama," ucapnya diangguki oleh Kenzo.

♧♧♧

"Apa yang kau dapatkan?"

"Maaf tuan, tidak banyak yang bisa saya dapatkan hari ini. Tingkat ke amanan cctv baik dalam maupun luar sangat sulit untuk di retas," ucap seorang pesuruh dengan menunduk hormat.

"Namun ada hal yang berhasil saya dapatkan." Pesuruh itu menunjukan sebuah foto yang membuat tuannya terseyum lebar. Kali ini ia selamat, pikirnya.

"Jadi benar rupanya."

"Kau awasi terus, dan laporkan padaku."

"Baik tuan," ucapnya lalu pamit undur diri.








Aloo semoga suka ya...

Hari ini aku bakalan double up tapi agak nantian...

💜


AVIOTHICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang