13. obrolan manis

988 29 0
                                    

Erlangga menemani istrinya yang asyik bermain dengan Khanza anak kecil yang berumur 3 tahun itu. sambil menemani istri dan keponakannya erlangga mengotak-atik ponselnya, mencari nomor seseorang yang akan ia hubungi.

Erlina duduk di samping suaminya "mas, aku mau makan siang di luar" pinta erlina.

Erlangga mengangguk pelan " mau berangkat kapan?" Tanya erlangga sambil mengusap rambut erlina lembut.

Erlina menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 03.00 sore. "Nanti malam aja" jawab erlina sambil mencium pipi chubby Khanza.

Erlangga terkekeh kecil "ceritanya mau dinner" kekeh erlangga. Sudah lama mereka tidak dinner berdua.

Erlina mendongak "sekalian hehe, emangnya kamu enggak mau?" Sewot erlina. Semenjak hamil ia jadi sering marah tidak jelas.

Erlangga menggeleng "mau dong, sekalian kita belanja baju-baju kamu, udah lama aku enggak nemenin kamu belanja baju" aku erlangga panik.

"Khanza waktunya waktunya minum susu" ucap citra mengendong anaknya "lin, kakak bawa khanza dulu ya" pamitnya yang langsung erlina angguki.

Erlina cemberut ia jadi kesepian lagi "arghhh, mas aku kesepian lagi" rengek erlina.

Erlangga mengangkat tubuh mungil istirnya ia dudukan di pangkuannya menghadap dirinya "sama aku aja, kamu mau main apa?" Tanya erlangga lembut.

Erlina tidak menjawab ia menyadarkan wajahnya dada bidang suaminya, menghirup aroma tubuh erlangga "kenapa detak jantung kamu selalu kencang saat bersamaku?" Bukanya menjawab, erlina malah bertanya balik.

"Karena aku cinta kamu, detak jantung ini akan terus berdetak kencang saat bersamamu" bisik erlangga tepat di daun telinga erlina.

Erlina memainkan rahang tegas erlangga "kamu bisa enggak berubah jadi pria yang tidak gampang emosi, yang bisa mengontrol emosi" erlina mengambil jeda ia menusuk-nusuk pipi erlangga "aku tau kamu sangat cinta aku, tapi cara kamu salah, tidak semua masalah diselesaikan dengan cara emosi" jelasnya.

Erlangga mengangguk paham "aku akan berusaha, kamu harus temenin aku selalu" pinta erlangga.

Erlina hanya tersenyum tipis ia tidak bisa berjanji, tapi ia usahakan untuk selalu bersama erlangga.

***

Erlangga menarik pinggang istrinya posesif saat berpapasan dengan laki-laki yang menatap erlina kagum.
"Dasar mata keranjang!" Desis erlangga.

Erlina menggunakan dress selutut berwarna putih selutut, rambutnya ia gerai, tak lupa ia make-up tipis-tipis.
"Mau pesan apa?" Tanya erlina membolak-balik menu makanan.

"Samain aja" jawab erlangga tersenyum tipis.

Erlina mengangguk setelah memesan makanan erlina menatap erlangga yang tersenyum manis "kenapa, ada yang salah?" Tanya erlina panik.

Erlangga menggeleng "enggak ada. Malam ini kamu cantik sekali, walaupun setia hari cantik, hehe, lain kali jangan pakai make-up, terus dandan kaya gini, aku enggak suka lihat pria lain memandang kamu seperti itu" kesal erlangga.

Tidak lama pesanan mereka datang, mereka langsung makan. Erlangga lebih dulu menghabiskan makanannya, menatap erlina yang makan terburu-buru. "Pelan-pelan sayang, jangan buru-buru gitu" tegur erlangga sambil mengusap ujung bibir erlina yang belepotan.

Erlina mengangguk "mas, abis ini kita nonton bioskop ya" pinta erlina dengan wajah yang memohon "aku udah lama enggak nonton bioskop" rengek erlina.

Erlangga diam beberapa saat ia mengangguk kecil "boleh, untuk malam ini aku turuti kemauan kamu, asalkan jangan capek-capek" erlina mengangguk ia mengangkat tangannya hormat. Erlangga geleng-geleng kepala, astag! Erlina sangat menggemaskan kalau sedang seperti ini.

Setelah membeli tiket bioskop mereka langsung masuk studio karena film yang mereka tonton Beberapa menit lagi mulai.

Erlangga berdecak sebal, kenapa di samping kursi erlina ada cowok, menoleh kesamping kirinya, sama, disampingnya juga ada cowok. "Sayang, keluar aja yuk, enggak seru filmnya" ajak erlangga.

Erlina yang fokus menonton film sambil makan popcorn menoleh menggeleng pelan "baru juga mulai, bentar lagi" pinta erlina kembali fokus.

Erlangga berdecak sebal tanpa ba-bi-bu lagi erlangga langsung mengangkat tubuh erlina ia dudukan di pahanya. Erlina tentu kaget ia menatap horor erlangga meminta penjelasan, erlangga yang paham melihat tatapan istrinya ia tersenyum tipis "di samping kamu ada cowok, saya tidak suka itu, kalau kamu masih mau nonton diam disini, kalau enggak, kita pulang" ucap erlangga dengan senyum miringnya.

Erlina mengangguk pasrah "iya-iya, ngancem terus heran" cicitnya yang masih terdengar erlangga.

***

Erlangga terus menatap wajah erlina yang asyik main handphonenya. "Aku suka kamu cek handphone aku, walaupun untuk main games" ucap erlangga.

Erlina mematikan handphone erlangga "kenapa ponsel kamu galerinya isinya foto aku semua?" Tanya erlina.

Erlangga mengecup singkat bibir erlina yang berhasil membuat erlina kaget. "Karena kamu istri aku" jawab erlangga santai.

Erlina mengangguk kecil tidak mau memperpanjang obrolan foto "mas, besok kita pulang ke rumah kita aja yuk, sayang tau rumah besar tapi enggak kita tempati" ajak erlina.

Seketika raut wajah erlangga berubah menjadi datar "enggak!. enak aja, mantan kamu nanti setiap hari temuin kamu" tolak erlangga.

Erlina menatap wajah suaminya "mas, aku janji enggak akan temuin dia lagi, aku--"

"Sayang, kita bahas nanti saja, aku enggak mau debat sama kamu" ucap erlangga lembut.

Erlina mengangguk kecil, erlangga menyatukan keningnya dengan kening erlina, menikmati setiap hembusan napas Erlina, begitupun sebaliknya.

"Aku sangat mencintaimu, erlina Adiba" lirih erlangga memejamkan matanya menikmati usapan lembut erlina.

Erlina hanya diam membisu ia hanya membalas dengan anggukan kecil kepala. "Kalau seperti ini aku suka, kita enggak marah-marah enggak jelas" ucap erlina mundur.

Erlangga berdecak sebal "kenapa mundur sih, aku mau dekat kamu, sayang" rengek erlangga manja.

Erlina tidak menjawab ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang tegas erlangga "kenceng banget, udah kaya mau copot nih jantung" ledek erlina.

Erlangga terkekeh kecil "coba tanya sama jantung aku, pemilik jantungnya cinta tidak" ucap erlangga.

"Hallo jantung, kamu cinta aku tidak?" Tanya erlina polos.

Erlangga menahan tawanya astaga! Kenapa erlina terlalu polos seperti ini "cinta dong, cinta banget" jawab erlangga.

Erlina Terkekeh geli "wow. Kau hebat sekali jantung" puji erlina terkekeh kecil.

"Terus sama saya, ya" bisik erlangga lirih.

Erlina tersenyum tipis. Yang semakin membuat erlangga takut.

***

my protective CEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang