Erlangga mengelus perut rata erlina, saat ini mereka sedang dikamar berdua karena fayra sedang dibawah kedua orangtuanya erlina. Tentu saja erlangga senang ia bisa berduaan tanpa di ganggu anaknya yang menurutnya sangat menyebalkan.
Erlina mengelus rahang tegas erlangga menatap erlangga yang terus menatapnya dengan senyuman indahnya. "Kenapa lihatin gitu banget?" Tanya erlina salah tingkah.
"Ko kamu makin cantik sih sayang aku jadi enggak rela kamu keluar kamar" rengek erlangga.
"Dihh, gombal receh" ledek erlina namun dalam hatinya ia berteriak kegirangan.
Erlangga mengelus pipi erlina lembut mencium dahi erlina. "Aku sangat cinta sama kamu, aku terlalu takut kehilanganmu. waktu aku kecelakaan pesawat Minggu lalu dalam hati aku selalu berdoa supaya aku bisa kembali bersamamu, aku tidak rela kamu bersama pria lain. Setakut itu aku kehilangan kamu" lirih erlangga.
Erlina memeluk erlangga erat. "Jangan bahas itu lagi aku takut" lirih erlina.
Erlangga mengangguk.
Erlina Menatap Erlangga lekat. "Aku mau nanya sama kamu, mas. Tapi kamu harus jawab jujur, ya." Ucap erlina.
Erlangga mengangguk. "Ya, aku selalu jujur memangnya kamu yang selalu bohong" jawab erlangga.
Erlina memegang kedua pipi erlangga. "Kamu sebenarnya sayang tidak sama fayra?, Jawab jujur aku enggak akan marah ko kalaupun kamu jawab tidak" ucap erlina hati-hati.
Erlangga tersenyum tipis ia memegang kedua pipi erlina juga. "Aku sayang fayra, tapi aku lebih sayang dan cinta sama kamu. Contohnya aku lebih sayang kamu 80% sedangkan sayang sama fayra 20%" jelas erlangga.
"Kenapa lebih besar saya sama aku?" Tanya erlina penasaran.
Erlangga mencium singkat bibir erlina. "Karena kamu sumber kebahagiaan aku, karena kamu jiwaku. Kalau kamu tidak ada berarti jiwaku dan ragaku juga tidak ada. Aku tidak membutuhkan siapapun di dunia ini aku hanya membutuhkan kamu. Aku rela kehilangan semua orang tapi aku tidak bisa kehilangan kamu" jawab erlangga sungguh-sungguh.
Erlina tertegun mendengar pengakuan erlangga. "Jangan tinggalkan aku, ya, mas" cicit erlina.
Erlangga mengangguk. "Seharusnya aku yang bilang gitu" lirih erlangga membalas pelukan erlina.
***
Pagi-pagi sekali erlangga sudah menyiapkan sarapan untuk erlina. Dan langsung ditemani anknya yang sudah pulang sepuluh menit yang lalu. Erlangga mendudukkan anaknya di kursi bayi, dan memberikan roti bayi.
Erlina tidak tahu kalau anaknya sudah pulang karena ia masih tidur pulas setelah bergadang semalaman bersama suaminya.
"Selesai juga, fay. Nanti kamu jangan ganggu keromantisan kami berdua, ya" ucap erlangga mengendong anaknya.
Erlangga masuk kedalam kamar melihat istrinya yang masih tidur pulas. "Selamat pagi sayang" bisik erlangga.
"Pagi" aapa balik erlina namun matanya masih terpejam rapat.
Erlangga berusaha membangunkan istrinya yang malah semakin pulas tidur, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis. Menaruh fayra di samping istrinya tangan mungil fayra menarik-narik rambut panjang erlina Membuat sang empu meringis.
"Sakit mas, kamu jangan ganggu aku" rengek erlina.
Erlangga menatap anaknya yang tersenyum khas bayi. "Cilukkkkk, baaaaa" ucap erlangga menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya dan membukanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/343002087-288-k887524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my protective CEO [TAMAT]
Teen Fiction"saya menjadikan kamu istri saya untuk menemani saya disetiap detik napas saya, bukan untuk jadi pelayan saya" -Erlangga Alfian- Terkadang sikap yang dimiliki ceo muda bernama Erlangga Alfian, membuat Erlina Adiba kesal, ruang gerak dan pertemananny...