Erlangga menatap sinis mamahnya ia kesal dengan mamahnya sendiri, yang selalu mengganggu dirinya yang sedang berduaan dengan istrinya, rasanya erlangga ingin membawa pergi jauh erlina, tidak ada seorangpun yang tau keberadaan ia dan erlina.
Bagaimana tidak kesal, erlina lebih memilih mengobrol dengan mamahnya, ketimbang mengobrol dengannya suaminya sendiri.
Karena kesal ia menarik erlina agar lebih dekat dengannya. "Jangan cuekin aku sayang" rengek erlangga.
Erlina menatap suaminya. "Enggak, aku lagi ngobrol sama mamah, mendingan kamu tidur dulu aja nanti aku nyusul kamu" suruh erlina.
Erlangga menatap mamahnya. "Udah ngobrolnya, erlan mau ajak lina tidur" ucap erlangga ia langsung membopong tubuh erlina.
"Mas, aku bisa jalan sendiri" teriak erlina memberontak minta dilepaskan.
Erlangga merebahkan tubuhnya di kasur, diikuti dirinya, menatap erlina yang menatapnya kesal. "Tidur ngapain lihat aku kaya gitu?, Aku tau aku ganteng, tapi enggak usah di lihatin gitu juga aku jadi salting nih, haha" kekeh erlangga.
Erlina mencubit pinggang erlangga kesal. "Mas, jangan kaya tadi, aku enggak suka masa kamu cemburu sama mamah kamu sendiri sih, aneh banget, kecuali aku ngobrol sama cowok baru kamu cemburu" kesal erlina.
Erlangga menutup kedua telinganya menggunakan bantal. "Aku enggak denger, tadi kamu ngomong apa? Aku cinta kamu?, Aku juga cinta kamu juga sayang" ucap erlangga. Ngaco!.
Erlina semakin kesal ia membelakangi erlangga. "nyebelin banget" kesal erlina, ia Tidur membelakangi erlangga. "Jangan sentuh, aku kesal sama kamu" sentak erlina saat erlangga menyentuhnya pundaknya.
Bukannya marah erlangga malah terkekeh kecil. "Aku mau tidur, ngantuk banget" ucap erlangga ia langsung memeluk erlina erat.
Erlina membalikkan badannya menghadap erlangga menatap wajah tampan suaminya. "Jangan tidur dulu, ish, aku belum ngantuk" rengek erlina mencubit hidung mancung erlangga.
Erlangga kembali membuka matanya ia menatap erlina, sebenarnya ia juga belum mau tidur ia hanya berpura-pura. "Mau apa, hmm?" Tanya erlangga lembut.
Erlina menyembunyikan wajahnya di dada erlangga. "Mas, besok ada reunian boleh enggak aku ik---"
"Enggak boleh, jangan keluar tanpa aku berani kamu keluar tanpa aku, kamu akan dihukum" ancam erlangga tidak main-main.
Erlina mendongak menatap erlangga yang menatapnya tajam. "Dengerin dulu makannya jangan main potong-potong, kebiasaan kalau ada yang bicara pasti di potong" kesal erlina.
Erlangga menghela nafas. "Yaudah lanjutin, kamu mau bicara apa?" Tanya erlangga.
"Besok ada reunian, teman-teman aku yang udah nikah pada ajak suaminya, kamu mau ik---"
"Ikutlah, enak aja kamu pergi sendiri, dikira belum nikah apa" potong erlangga.
Erlina yang kesal ia langsung tidur, berlama-lama dengan erlangga membuat ia darah tinggi, erlina langsung terlelap tidur, erlangga yang melihat istrinya sudah tidur gara-gara kesal padanya ia terkekeh pelan, memeluk erat tubuh Erlina.
***
Eelangga dan erlina sampai di sebuah restoran yang mewah yang berada di kota mereka, erlina membenarkan bajunya yang sedikit kusut, setelah perdebatan kecil tadi siang akhirnya erlina bisa mengenakan dress seatas lutut.
Erlangga mencari parkiran yang kosong, kenapa hari ini restoran sangat ramai kenapa tidak sepi saja, setelah mendapat parkiran erlangga Menatap istrinya, erlina yang hendak keluar mobil tidak bisa karena pintu mobil di kunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
my protective CEO [TAMAT]
أدب المراهقين"saya menjadikan kamu istri saya untuk menemani saya disetiap detik napas saya, bukan untuk jadi pelayan saya" -Erlangga Alfian- Terkadang sikap yang dimiliki ceo muda bernama Erlangga Alfian, membuat Erlina Adiba kesal, ruang gerak dan pertemananny...