Erlangga menatap erlina yang masih tertidur pulas dipeluknya, erlangga benar-benar bersyukur atas kembalinya erlina, mencium dahi erlina lama.
Erlina mengerjapkan matanya pandangan yang pertama ia lihat wajah suaminya yang tersenyum manis. "Pagi sayang" ucap Erlangga mencium singkat bibir erlina.
Erlina mendengus sebal "aku belum gosok gigi, mas" rengek erlina.
Erlangga tersenyum tipis "enggak papa, kamu tetap wangi" ucap Erlangga kembali mencium bibir erlina berkali-kali, membuat erlina kesal.
"Mas, stop!" Rengek erlina.
Erlangga tersenyum manis "aku bahagia banget kamu kembali lagi" erlangga Mempererat pelukannya.
"Aku mau lanjut tidur" ucap erlina masih mengantuk, setelah digempur semaleman.
Erlangga sengaja mengendus-endus leher Erlina supaya tidak jadi tidur lagi "ummm...bau banget" Bohong erlangga.
Erlina melotot kaget ia langsung menjauh dari erlangga "tuh kan, makanya jangan dekat-dekat, aku belum mandi, mas" kesal sekaligus malu erlina.
Erlangga tertawa terbahak-bahak "bercanda sayang, kamu wangi ko" ucap erlangga.
"Ah nyebelin" erlina menarik selimut menutupi tubuhnya.
"HAHAHAHAHH" tawa erlangga meledek.
***
Seminggu sudah berlalu angga masih belum menemukan keberadaan erlina, ia mengacak-acak rambutnya, jingga terus menangis mencari Erlina.
"Udah ya, jangan nangis lagi" ucap angga mengendong anaknya yang merengek."Coba kamu cari tau tentang suaminya" saran wiwin.
"Ud---"
"Tuan saya menemukan keberadaan tuan tasya/erlina, dia tinggal di Jakarta" ucap anak buah erlangga.
Angga dan wiwin menoleh menatap pria itu "antarkan saya kesana sekarang juga" pinta angga langsung keluar rumah diikuti wiwin dan anak buah angga.
Sekitar satu jam angga dan yang lain sampai didepan rumah mewah dan mega. "Buka" suruh angga tidak sabar pada satpam yang berjaga diluar.
Satpam menatap angga "maaf anda siapa?, Dan ada keperluan apa?, Apa sudah membuat janji?" Tanya satpam mengintrogasi angga.
Angga menatap tajam satpam "saya suaminya tasya...maksudnya erlina" ralat angga.
Dua satpam itu saling berpandangan satu sama lain dan.."HAHAHAH" tawa mereka pecah mendengar pengakuan angga "bisa-bisanya anda ngaku-ngaku suaminya non erlina, dia sudah punya suami, tuan" uvap satpam mengatur tawanya.
Sedangkan angga menatap tajam dua pria itu yang berani-beraninya mempertahankannya, menarik kerah baju kedua pria itu "KAU TERLALU BANYAK BICARA, SEKARANG BUKAKAN GERBANG INI, ATAU SAYA HABISI KALIAN BERDUA" bentak angga.
Dua pria itu menepis kasar angga "silahkan habisi kami, pintu gerbang ini akan terbuka sendiri, kalau tuan erlangga mengijinkan" ucap pria itu.
Angga mengangguk paham "kalau gitu suruh bos kalian buku gerbang ini" suruh angga tidak sabar.
Pria berbadan gemuk menatap temannya. "Kau telpon bos, biar saya yang urus pria ini" suruh nya yang langsung di angguki temannya.
"Hiks mamah" isak jingga memeluk wiwin.
"Sabar ya, nanti kita ketemu mamah" bujuk wiwin tidak tega.
Tidak lama erlangga dan erlina datang, seperti biasa erlangga memeluk pinggang erlina, posesif. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut dirumah saya?" Tanya Erlangga menatap angga dan yang lain.
"MAMAH" teriak jingga lompat dari gendongan Wiwin ia langsung memeluk kaki erlina. "Mamah hiks" isak jingga menatap erlina dari bawah.
Deg
Jantung Erlina hampir copot menatap jingga dan angga yang menatapnya dengan tatapan sendu. "K-kak, a-angga" cicit erlina kaget menatap angga.
Erlangga menoleh menatap istrinya yang wajahnya terlihat syok "sayang, kamu kenal sama mereka?" Tanya erlangga lembut.
Angga langsung menoleh menatap erlangga "saya angga, orang yang menolong erlina sewaktu kecelakaan, dan saya juga suaminya erlina" jelas angga.
Erlangga mengerutkan keningnya tidak paham maksud pria didepannya "terimakasih sudah menyelamatkan istri saya, tapi kenapa anda mengaku-ngaku istri saya sebagai istri anda?" Tanya erlangga.
Angga tersenyum miring "saya dan erlina menikah saat erlina sudah sadar" ucap angga.
Erlangga syok ia menatap erlina yang hanya diam. "Benar, yang dikatakan dia?" Tanya erlangga.
Erlina mengangguk kecil "b-benar, tapi posisi itu aku enggak ingat siapa aku sebenarnya, aku hilang ingatan waktu kecelakaan" jelas erlina buru-buru.
"Yang jelas kamu istri saya" ucap angga.
Erlangga mencengkeram erat pinggang erlina "kenapa kamu lakukan itu?" Tanya erlangga menatap tajam erlina.
"Aku hilang ingatan, mas, kak angga bilang kalau aku tunangan dia, jadi aku setuju-setuju aja" jelas erlina.
Erlangga mengangguk paham, ia menatap tajam angga "pernikahan itu tidak saha, mempelai wanita tidak ingat siapa dirinya" ucap Erlangga.
"Enggak bisa gitu--"
"Kenapa?, Kau berusaha merebut istri saya?" Bentak erlangga.
"DIA JUGA ISTRI SAYA, JADI SAYA BERHAK ATAS ERLINA"
"Mimpi, sekarang kau pergi dari sini" usir erlangga.
"Saya tidak akan pergi dari sini sebelum saya membawa erlina" kekeuh angga.
"Hwaaa mamah" tangis jingga minta digendong erlina.
Erlina menunduk kaget, dengan tangan yang bergetar ia mengangkat tubuh mungil jingga. "J-jangan n-nangid" ucap erlina lembut.
"Mamah pulang" ajak jingga.
Erlina menggeleng "m-maaf, mamah enggak bisa pulang, mamah---"
"Kau harus pulang" potong angga.
Erlangga yang kesal ia mengambil alih jingga, menurunkan tubuh mungil itu sampai nangis terisak-isak. "Jangan drama di rumah saya, silahkan pergi" setelah mengatakan itu ia langsung memencet tombol secara otomatis pintu gerbang tertutup.
"ERLINA PULANG BERSAMA SAYA" teriak angga menggedor-gedor gerbang.
"Mamah" teriak jingga.
Hati Erlina sesak mendengar suara tangisan jingga "mas---"
"Masuk, jangan ladenin mereka" suruh erlangga.
****
![](https://img.wattpad.com/cover/343002087-288-k887524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my protective CEO [TAMAT]
Teen Fiction"saya menjadikan kamu istri saya untuk menemani saya disetiap detik napas saya, bukan untuk jadi pelayan saya" -Erlangga Alfian- Terkadang sikap yang dimiliki ceo muda bernama Erlangga Alfian, membuat Erlina Adiba kesal, ruang gerak dan pertemananny...