TSOTML : 07

35.2K 3K 30
                                    

Direstoran yang tidak jauh dari rumah sakit, Steve yang semula hanya ingin makan siang bersama Stela saja kini gagal. Ada 5 orang tamu tak diundang yang tiba-tiba menghampiri mereka dan duduk begitu saja tanpa ia beri izin sedikitpun.

Zack yang menyadari wajah keruh Steve sedari mereka datang hanya terkekeh dan tersenyum tidak enak. Ia hanya di ajak makan siang oleh Dokter Dery kesini dan kebetulan Steve sudah ada dipojok ruangan. Dokter Dery dengan semangatnya menghampiri meja Steve, berbasa-basi sebentar lalu duduk disana. Zack yang tidak tahu menahu hanya ikut saja, lagi pula perutnya sudah sangat lapar.

Ada juga Carel, Deory dan Isabel. Ketiga orang itu juga tiba-tiba menghampiri meja Steve, bahkan tanpa sungkannya Carel menarik meja sebelah dan merapatkan nya dengan meja Steve. Membuat wajah Steve yang sudah keruh karna kedatangan Zack dan Dokter Dery semakin tak karuan.

"Siapa kau?" Deory memandang tajam pada Isabel, perempuan itu menyangka bahwa Isabel adalah Stela yang Carel sebut tempo hari.

Isabel hanya memandang datar, lalu mengangguk kecil. "Saya Isabel, asisten Dokter Steve."

Deory memicingkan matanya, merasa aneh dengan Isabel. "Siapa yang mengizinkanmu untuk ikut bergabung? Kau hanya perawat dan tidak setara dengan kami." Makinya kejam.

"Dokter Dery yang menyuruh saya untuk bergabung." Jawab Isabel dengan wajah tenangnya.

Dokter Dery yang namanya disebut tersenyum paksa, apalagi tatapan tajam Steve mengarah padanya. "Aku pikir Isabel akan menolaknya." Ujarnya tanpa dosa.

Keributan kecil itu tidak luput dari perhatian Stela. Sepertinya Stela menyadarinya sekarang. Perempuan dengan rambut biru dan bernama Isabel itu sudah jelas pemeran utama. Kecantikan perempuan itu bahkan melebihi ekspektasi nya, sangat cantik dan sempurna.

Sedangkan perempuan berambut merah itu adalah antagonis yang terobsesi pada Steve. Lalu pria berkacamata dengan rambut hijau, Stela tidak tau. Mungkinkah itu teman Steve yang bernama Carol-carol itu?

"Ayo makan, abaikan saja mereka yang membuatmu tidak nyaman." Steve menyodorkan satu piring steak didepan Stela, bahkan dengan penuh perhatiannya Steve memotong-motong steak itu menjadi kecil.

Stela tersenyum dan mengangguk, mulai menusuk daging empuk itu dengan garpu dan memakannya. Pandangan matanya mengarah pada seseorang disebelah kanan Steve, perempuan itu terus saja menatapnya seakan ia adalah seorang penjahat.

'Antagonis itu? Apakah dia mengira aku musuhnya?' Stela membatin bingung, yang seharusnya menjadi musuh perempuan itu adalah Isabel, perempuan yang duduk diseberang antagonis itu sendiri.

Tapi kenapa tatapan itu terus saja mengarah padanya?

Steve yang menyadari ada aura tak mengenakan disampingnya menoleh, menatap tajam pada Deory yang langsung tersenyum manis.

"Kenapa Steve? Apa kau juga akan memotongkan steak ini untuk---"

"Jika sekali lagi aku melihatmu menatap Stela dengan mata jelekmu, maka jangan salahkan aku jika besok pagi kau tidak bisa melihat dunia." Peringat Steve dengan suara berbisik penuh ancaman.

Bukannya takut, Deory malah menyenderkan kepalanya dibahu Steve. Merangkul manja lengan kekar pria itu. 'Oh jadi perempuan merah muda itu yang bernama Stela, tapi apa hubungan mereka?'

"Hey Deory, kau sudah janji tidak akan merusak suasana kan?" Tegur Carel yang duduk dihadapan Steve, pria itu merasa tidak enak, terutama pada Steve.

Tanpa banyak kata, Steve menghempaskan kepala Deory, membuat perempuan itu tersungkur kebelakang. Semenjak kekasih perempuan itu menikah dengan adiknya, Deory semakin giat mendekati nya bahkan memeluknya tanpa izin.

The Sister Of The Male Lead [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang