Believe You

120 20 0
                                    

Playlist
'On Rainy Days_Heize'

....

Suara tangisannya yang bersahutan- sahutan dengan isak sang putra di luar sana, membuat wanita itu memukul dadanya keras. Tapi ia tetap tidak mau membukakan pintu meskipun sudah diketok beberapa kali dari tadi.

"Ibu, Junwon minta maaf, Junwon mohon jangan nangis lagi." Suara permohonan dari anak semata wayangnya itu semakin membuat hati wanita itu menjerit. Ia kesakitan mengingat bagaimana kemaren anaknya terkapar di dalam gudang nan gelap.

Ia tak tega tapi fakta harus membuatnya seperti ini. Terlebih wanita itu mengetahui sang anak membangkang aturannya ditambah lagi paginya ia baru saja kembali dari rumah mertua.

Disana ia bukannya disambut tapi malah dituntut akan kesempurnaan,"Gimana sama anak kamu itu? Sudah sempurna semua nilai dia?"

Wanita itu memberikan fotocopy nilai rapor Junwon kepada mertuanya itu. Begitu menerimanya langsung mendapatkan tatapan sinis seketika.

"Kan sudah saya bilang, keturunan saya bakal hancur kalau anak saya menikah sama kamu," hinanya terdengar enteng tanpa memperdulikan perasaan menantu yang ada di hadapannya itu.

"Saya janji Bu, ujian besok nilai Junwon akan sempurna," ucap wanita itu meyakinkan.

Yang lebih tua mendecih,"Dari dulu kamu juga selalu mengucapkan janji itu, tapi apa buktinya?" Menunjuk nilai yang tertera diatas kertas itu," Biologinya saja masih dibawah sempurna," jeda sejenak,"Lalu kimianya? Aduh apa ini?"

Terlihat wanita tua itu seperti frustasi kemudian melanjutkan,"Anak saya dulu selama masa pendidikan nilainya selalu sempurna."

"Ini pasti gen kamu yang lebih menguasai anak itu makanya bodoh."

Ibu Junwon menelan ludahnya pahit begitu mengingat bagaimana sakitnya hinaan dari mertuanya kemaren. Dan ia merasa Junwon adalah penyebab dirinya belum bisa diterima oleh keluarga almarhum suaminya sampai sekarang.

Padahal ibu mertuanya hanya meminta supaya Junwon mendapatkan nilai yang sempurna di setiap mata pelajaran maka mereka akan diterima di keluarga itu. Tapi kenapa bahkan hal sepele seperti itu tidak bisa Junwon wujudkan?

Ketukan pintu dan suara isakan memohon masih terdengar dari luar kamarnya. Ia yang awalnya merasa kasihan kepada sang anak mendadak menjadi tak peduli begitu hinaan ibu mertuanya terlintas dibenaknya.

Wanita itu meyakinkan dirinya bahwa ia tidak salah apabila memberi pelajaran kepada anaknya itu sesekali. Jadi biarkan saja ia menangis di luar sana.

....

Sungmin masih setia menatap room chatnya dengan Junwon setelah 30 menit ia mengirimkan pesan ulang. WhatsApp Junwon tetap sama seperti kemaren ceklis satu. Dan Junwon juga belum masuk sekolah hari ini.

Perkiraan Sungmin pasti pacarnya itu dipukuli lagi oleh ibunya di rumah gara- gara malam itu ia melewatkan jadwal les fisika. Sungmin jadi merasa bersalah dibuatnya karena mau bagaimanapun Junwon bersamanya malam itu.

Andai sehari sebelum itu hubungan mereka tidak renggang mungkin ini tak akan terjadi. Pasti Junwon akan baik- baik saja sekarang.

Meskipun demikian Sungmin tetap merasa ada yang aneh. Kenapa Junwon tidak mengeluh kepadanya? Ini terasa seolah- olah Junwon berusaha menjauh.

CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang