"Gimana ujian terakhirnya hari ini?" Tanya Hanbin tanpa mengalihkan fokusnya dari mesin peracik kopi kepada Hikaru yang baru saja sampai di cafe.
Ngomong-ngomong Hanbin bekerja paruh waktu menjadi barista sembari mengisi waktu liburnya. Sebenarnya tidak juga sih, Hanbin memang seorang pekerja paruh waktu. Biasanya ia bekerja disini sepulang dari sekolah.
Hikaru meletakkan tasnya di atas meja lalu mengambil alih nampan yang berisi dua cangkir kopi dari tangan Hanbin. Membantu laki-laki itu menghidangkan minuman tersebut kepada para pelanggan.
"Lancar," jawabnya setelah selesai mengantarkan kopi tersebut ke meja yang berada di sudut kiri.
"Gue boleh datang pas acara penerimaan rapor nanti?" Tanya Hanbin yang diangguki oleh Hikaru.
Kemudian giliran Hikaru yang bertanya mengenai jam kerja Hanbin,"Part time nya sampai malam, Bang?"
Hanbin terkekeh,"Itu namanya full time," sembari melepaskan apron dari tubuhnya.
"Lo mau kemana?" Heran Hikaru begitu Hanbin melangkah menuju pintu keluar.
"Mau ngajak jalan kan? Ayok!" Ajakan Hanbin yang membuat Hikaru tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya. Laki-laki itu sedikit tersenyum tipis.
Mereka berada di depan sebuah minimarket pinggir kota sekarang, sembari memakan ramyeon ditemani sebotol soju. Ingat, Hanbin sudah legal dan lulus SMA jadi penjaga toko akan menjual minuman beralkohol itu kepadanya.
Tapi meskipun sudah legal, Hanbin hanya membeli satu botol soju. Takut jika terlalu banyak nanti Hikaru mabuk. Meskipun sebenarnya toleransi alkohol tubuh Hikaru itu lumayan.
Usai menghabiskan satu cup ramyeon masing-masing, kedua anak itu pergi menuju sungai han. Menikmati pemandangan air sungai tersebut. Tak lupa membeli makanan di pinggir jalan seperti odeng dan kue beras. Hanbin tersenyum kecil melihat sudut bibir Hikaru belepotan saus ketika laki-laki itu tengah takjub dengan kembang api.
Disaat jari Hanbin menyeka sudut bibirnya detak jantung Hikaru berubah tak normal. Ia bahkan tidak berani menoleh ke samping tepatnya arah Hanbin berdiri sekarang. Terlebih ketika laki-laki itu menggenggam tangannya mengajak segera pulang bersama,"Tangan lo udah dingin, nggak baik terlalu lama berada diluar."
Hikaru tersenyum malu tapi jemarinya juga ikut menggenggam tangan Hanbin. Lengan keduanya saling berayun begitu melangkahkan kaki meninggalkan sungai han.
Begitulah hari- hari Hikaru semenjak dekat dengan Lee Hanbin. Menunggu laki-laki itu selesai part time, makan siang di depan minimarket, lalu mengunjungi sungai han untuk melihat pesta kembang api hingga malam menjelang.
Sangat sederhana namun begitu berkesan.
....
"Bang Junwon, selamat!" Sungmin meloncat-loncat kegirangan begitu mengetahui jika Junwon mendapatkan peringkat satu kembali pun dengan nilainya yang meningkat pesat.
Hong Sungmin terlihat lucu sekali dengan rambutnya yang ikut bergerak turun naik begitu ia meloncat. Seperti anak kecil, sangat menggemaskan.
Sementara di bangkunya sana Hikaru hanya tersenyum tipis melihat rapor hasil ujiannya. Beruntungnya saat ia keluar kelas Lee Hanbin langsung menenangkan dengan memegang bahunya,"Lo tetap yang pertama kok di hati gue."
"Nggak usah gombal lo siang-siang bolong begini, Bang," cengir Hikaru menepis tangan Hanbin dari pundaknya.
"Gue bicara fakta, dude."
Junwon masih setia di dalam kelasnya. Menatap kursi kosong sebelahnya karena Santa sudah pindah ke bangku samping Hwang Jaemin. Persahabatannya dengan laki-laki Thailand itu memang sudah berakhir. Bahkan sekarang Santa sudah tak pernah berbicara lagi dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341796728-288-k52285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYS
RandomSemua orang di sekolahan tau jika Yu Junwon seorang introvert garis keras juga pemalu. Anak laki- laki yang hanya berteman dengan buku pelajaran. Namun yang membuat orang bertanya- tanya kenapa Yu Junwon bisa berteman dekat dengan adik kelas yang me...