Let Me Try

190 25 16
                                    


Gesture atau Shut Off?

....

OSIS inti dengan anggota MPK akan melakukan perkemahan puncak hari ini. Pagi- pagi sekali KSoul sudah hadir di sekolah untuk mempersiapkan peralatan yang sekiranya mereka perlukan selama 3 hari nanti.

Orang kedua yang tiba di sekolah adalah Junwon disusul oleh Taeseon dan Hyunbin beberapa menit kemudian. Meskipun bukan anggota OSIS tapi Hyunbin diperbolehkan mengikuti acara perkemahan menimbang dia mempunyai hubungan dekat dengan sang mantan ketua. Pengaruh orang dalam memang sebesar itu.

"Kita butuh berapa tenda Bang?" Tanya Junwon yang tampak sibuk mengeluarkan beberapa tenda dari dalam gudang perlengkapan dibantu Taeseon.

Ksoul mengetuk dagu dengan telunjuk berpikir," Dua atau tiga tenda aja cukup kayaknya."

Mengangguk tanda memahami kemudian kembali memasukkan dua tenda yang berlebih ke dalam gudang. Jika Junwon dan Taeseon sibuk mengurus perlengkapan maka KSoul memindahkannya ke buku laporan. Sebenarnya ini tugas Yuma tapi laki- laki itu berhalangan hadir dengan alasan harus menjaga toko ayahnya.

Sekitar 52 menit setelahnya semua orang yang ikut andil dalam acara ini pun hadir di sekolah. Pun dengan berbagai macam peralatan lengkap di depan gerbang. Bus juga sepertinya sudah stand by untuk membawa mereka ke puncak pagi ini.

Kebetulan bus yang akan mereka gunakan itu berasal dari perusahaan transportasi milik ayah Kang Minseo. Karena itu anak- anak ini mendapatkan diskon harga dengan nominal lumayan menguntungkan bagi kantong anak sekolahan.

Sekali lagi mempunyai orang dalam memang seberpengaruh itu untuk mempermudah suatu transaksi ataupun kegiatan sehari- hari.

Sungmin yang baru sampai 5 menit bareng Hikaru diantarkan oleh Tante Nayeon setelah melewati berbagai drama segera mengambil tempat di sebelah Junwon. Meskipun kemaren ia sempat menawarkan duduk berdekatan dengan Hikaru itu karena Sungmin pikir Junwon tidak akan ikut andil dalam kegiatan ini. Makanya begitu melihat keberadaan sang gebetan Sungmin bisa berada di sini.

Sementara Hikaru duduk di bangku belakang sopir bersama adik kelas tukang gosip, Hayato. Sebenarnya itu usulan Taeseon katanya jika Hayato berdekatan dengan laki- laki kalem, pendiam dan penuh wibawa seperti Hikaru maka sifat cerewetnya akan hilang. Entah kepercayaan darimana itu. Tapi benar saja, seketika Hayato coslpay jadi patung semenjak bus berangkat tadi.

Di bangku ketiga dari depan Junwon tampak melirik samar- samar ke sampingnya. Tepatnya ke arah Sungmin yang kelihatannya mulai mengantuk. Kepala anak laki- laki itu butuh sandaran agar tidak terhantuk- hantuk terus seperti ini. Tapi karena kakak kelas disampingnya menolak peduli Sungmin pun berusaha menghalau rasa ngantuknya.

"Gue juga kurang tidur semalam," ucapnya tiba- tiba mengarahkan kepala Sungmin untuk tertidur di bahunya, sementara Junwon sendiri menyandarkan kepalanya di sandaran kursi sembari memejamkan mata dengan posisi kedua tangan bersedekap.

Sungmin membuka matanya yang sudah sangat mengantuk itu menyempatkan untuk tersenyum sekilas kemudian melanjukan tidurnya dengan nyaman.

Junwon sendiri sebenarnya tidak benar- benar tertidur. Ia hanya terlalu sungkan untuk menawarkan Sungmin menjadikan bahunya sebagai bantalan secara to the point. Akibatnya Junwon tidak bisa mengendalikan jantungnya yang bergetar hebat sekarang.

Coba bayangkan bagaimana kondisi wajah Junwon menahan salting disaat pujaan-ehem adik kelas yang sudah berhasil memenuhi hatinya itu malah tertidur di bahunya dengan wajah sangat menggemaskan.

Junwon jadi geleng- geleng sendiri bagaimana seandainya ia bisa mendaratkan sebuah kecupan di atas wajah gembul itu.

....

CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang