Haus momen WonMin
....
"Irang, katanya Bang Junwon itu berharga banget dalam hidup Bang Taeseon, tapi kenapa Bang Taeseon milih pergi?"
"Se enggaknya Bang Taeseon bisa bertahan disini demi Bang Hyunbin. Apa Bang Taeseon bakal ikut hancur juga kalau dia tau kondisi Bang Hyunbin sekarang?"
"Bang Junwon pikir nggak ada yang bisa ngalahin rasa sayang Bang Taeseon sama Bang Hyunbin. Bang Junwon salah ya Irang?"
Anak itu bermonolog sendirian di depan makam Yang Irang. Junwon datang kesini setelah tadi mengunjungi Hyunbin di rumah sakit. Kondisi kakak kelasnya itu masih sama seperti kemaren. Belum juga melewati masa kritisnya.
Di tubuh Hyunbin- tepat bagian kepalanya masih terpasang slang oksigen. Bisa dikatakan Hyunbin bernafas menggunakan mesin saat ini.
Junwon tentu saja sedih dengan kondisi kakak kelasnya itu. Ia jadi berpikir apakah dunia memang suka se bercanda ini? Kenapa rasanya mereka se akan di skak mat tidak boleh jatuh cinta dengan pasangan yang sekarang.
Hal itu juga yang membuat rasa ragu Junwon kembali muncul. Taesoen yang se bucin itu saja bisa meninggalkan Hyunbin sendirian berada dalam jurang. Lalu apa kabar dengannya yang belum memberikan apapun untuk Hong Sungmin selama mereka berpacaran.
Lagi- lagi pesimis itu mengganggu pemikirannya. Makanya tadi meskipun sempat mendapatkan panggilan dari Sungmin Junwon lebih memilih abai dan mengalihkan ponselnya ke mode silent.
"Menurut Irang, Bang Sungmin bahagia nggak pacaran sama Bang Junwon?" Tanyanya kepada foto Irang yang tentu tidak akan bisa dijawab kecuali tempat itu berhantu.
"Oh iya, Irang kan belum kenal sama Bang Sungmin," ujarnya menepuk jidat sendiri.
Mengeluarkan ponselnya dan menampilkan lookscreen di depan foto Irang," Dia itu cantik, menggemaskan, tingkahnya kayak bocah banget tapi Bang Junwon suka, banget malah. Bang Junwon suka semua yang ada pada Bang Sungmin. Dia itu special dibandingkan siapapun dan apapun."
Kembali memasukkan ponsel itu ke dalam saku hoodie nya," Tapi tetap aja cinta nggak cukup buat bikin cowok special kayak dia bahagia. Makanya kadang Bang Junwon suka kepikiran Bang Junwon pantas nggak ya buat manusia se baik Hong Sungmin? Kok serasa jawabannya berat ke enggan ya?"
"Oh iya satu lagi manusia paling berharga dalam hidup Bang Junwon." Entah kenapa Junwon merasa sangat nyaman bercerita di depan makam Irang. Dia tau sih tidak akan ada juga yang merespon, tapi kan Junwon hanya perlu mengeluarkan keluh kesahnya.
"Ibu," lanjutnya bermonolog. Mari anggap saja Junwon sedang curhat dengan seseorang sekarang,"Kalau ditanya antara Hong Sungmin sama ibu jujur sih Bang Junwon nggak bisa milih. Tapi kalau dipaksa tetap ibu karena kalau bukan karena ibu Bang Junwon nggak akan jatuh cinta sama Hong Sungmin."
"Didikan keras ibu dan hidup terlalu di kekang yang membuat Bang Junwon muak sampai akhirnya memilih buat nyari rumah baru. Hong Sungmin nyediain tempat itu, bahkan rasanya lebih nyaman daripada rumah utama."
Junwon tak sadar jika ia sudah menghabiskan waktu hampir satu jam disini saking asiknya bercerita. Ia baru ingat jika hari ini pembagian raport ketika pengunjung makan sebelah berbicara tentang nilai ujian . Junwon harus pergi secepatnya agar tidak terlambat sampai di sekolah.
Namun sebelum itu Junwon menyelipkan sepucuk surat dibalik fotonya Irang. Berharap suatu saat nanti Taeseon akan kembali ke Korea paling tidak sekedar mengunjungi makam adik tercintanya ini.
....
Junwon langsung berbohong begitu sampai di sekolah ia langsung disuguhi pertanyaan oleh Sungmin mengenai dirinya yang tidak menjawab panggilan laki- laki itu tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/341796728-288-k52285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYS
De TodoSemua orang di sekolahan tau jika Yu Junwon seorang introvert garis keras juga pemalu. Anak laki- laki yang hanya berteman dengan buku pelajaran. Namun yang membuat orang bertanya- tanya kenapa Yu Junwon bisa berteman dekat dengan adik kelas yang me...