Who's with Junwon?

139 25 6
                                    

Mau ghibahin about wonmin sama kalian sepuasnya, kasih tau caranya gimana dong.

...

Junwon keluar dari kamar mandi dengan tertatih- tatih. Jam sudah menunjukkan pukul 17.15 dimana sebentar lagi dia harus segera sampai di rumah Sungmin. Junwon tidak meminta mereka bertemu di toko coklat karena dia sendiri yang akan menjemput Sungmin sekaligus meminta izin kepada ibu dari laki- laki itu.

Meskipun sedang kesakitan tapi sepertinya keberuntungan berada di pihak Junwon sore ini. Ibunya tidak ada di rumah dengan kunci mobil terletak di atas meja kerja wanita itu. Entah ibunya lupa atau memang sengaja tidak membawa mobil ke tempat kerjanya.

Katakanlah Junwon nekad kali ini karena jika mengendarai motor dia tidak akan sanggup. Junwon butuh setidaknya posisi yang sedikit aman ketika di dalam mobil. Anak laki- laki itu mengambil kunci tersebut dan mengendarai mobil sang ibu.

Ternyata benar saja begitu sampai Junwon sudah mendapati Sungmin di depan pagar rumahnya. Penampilan Sungmin sempat membuat Junwon menggeleng bisa- bisanya di cuaca dingin seperti ini ia hanya memakai kaos pendek dipadukan kemeja di luarnya.

"Lo mau masuk angin?" Tanya Junwon segera melepas jaketnya dan memasangkan di tubuh Sungmin. Tenang saja kok Junwon masih mempunyai hoodie yang cukup tebal untuk menghangatkan tubuh.

"Nggak siap makan malam aja perginya?" Mama Sungmin yang masih memakai apron menghampiri mereka.

"Masakan Mama aja belum mateng," ledek Sungmin langsung dibalas sang Mama dengan sebuah pelototan.

Dilanjutkan dengan gurauan ibu dan anak itu selama beberapa menit. Sementara Junwon hanya terdiam bukannya tidak mengerti. Junwon ingin tertawa tapi terlalu banyak pergerakan membuat punggungnya terasa nyeri.

"Jangan lupa dompet Papa kamu!" Teriak Mama Sungmin begitu mereka berjalan menuju mobil Junwon.

Dikarenakan buru- buru sebab ada pasien darurat yang harus segera dioperasi, Papa Sungmin jadi melupakan dompetnya saat pergi ke rumah sakit tadi siang.

Junwon duduk di kursi kemudi dan bersiap menyetir setelah memastikan Sungmin memasang sealbeth dengan benar. Namun sial punggungnya malah semakin nyeri apalagi saat bersentuhan dengan sandaran tempat duduk.

Melihat raut wajah Junwon seperti meringis membuat Sungmin keheranan." Lo kenapa Bang?" Tanyanya.

Junwon menarik nafas sekaligus memejamkan mata agak lama menetralisir rasa sakit itu. Membuka mata kemudian tersenyum seolah dia baik- baik saja.

"Lo bisa nyetir mobil kan?" Pada akhirnya Junwon serius tidak sanggup.

....

Mengingat umur Sungmin masih belum legal untuk menyetir alhasil mereka ke toko coklat menggunakan taxi. Meskipun tidak bisa menikmati momen berdua selama perjalanan karena sopir taxi barusan sama cerewetnya dengan Sungmin. Mereka malah nyambung saat bercerita padahal Junwon ingin mengistirahatkan tubuhnya selama 20 menit perjalanan.

Paling tidak sekarang Junwon bisa memandangi wajah menggemaskan Sungmin ketika memakan coklat dari jarak yang cukup dekat.

Tersadar akan sikapnya yang berubah aneh belakangan ini membuat Junwon menggelengkan kepala dengan cepat agar pemikiran tidak masuk akalnya segera menghilang.

Junwon tidak mungkin tertarik kepada Sungmin, dia seperti ini hanya sebatas tanggung jawab sebagai ketua divisi kepada anggotanya. Pun dengan Junwon yang memang mempunyai jiwa kepedulian tinggi.

Tapi memang anggota divisi kewirausahaan hanya Sungmin seorang? Tidak kan? Lalu kenapa hanya Sungmin yang diperlakukan Junwon spesial seperti ini?

Mari anggap saja karena Sungmin berbeda dengan anggota yang lain.

CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang