Worry About You

152 24 4
                                    


Sepertinya kapal Wonmin kita tidak begitu direstui semesta😔 aku galauin ini semalam🥺

Anw jangan lupa streaming fancam junwon snacks yaw

...

Playlist
'Be Mine- Infinite'

....

Pak Changmin masuk ke dalam kelas 11 IPA A sembari membawa beberapa lembar kertas. Tentu saja itu lembar jawaban siswa yang sudah melakukan kuis beberapa hari lalu. Punya Hikaru juga sudah ada disana berhubung sebelum masuk kelas ia sudah melakukan kuis susulan di ruang guru.

Semua murid kelas ini sangat berharap mendapatkan nilai memuaskan terutama duo rival kita yang tidak pernah berdamai semenjak kelas 10. Hikaru berharap nilainya kali ini bisa mengalahkan Yu Junwon untuk membuktikan bahwa ia tidak seburuk itu. Pun Junwon yang berdoa hafalannya sebelum kuis tidak menjadi sia-sia.

Pak Changmin mulai membagikan kertas jawaban itu satu persatu sambil membacakan nilainya. Begitu guru itu menyebutkan nilai dua murid dengan absen terakhir," Urabe Hikaru, 97."

Membuat Hikaru refleks tersenyum penuh kemenangan. Hikaru yakin nilai Junwon tidak akan lebih dari ini mengingat Yu Junwon lebih ahli dalam perhitungan.

"Yu Junwon, 98."

Namun dua digit angka yang disebutkan Pak Changmin barusan berhasil merubah raut wajah Hikaru menjadi kesal bercampur kecewa. Tak memikirkan sedang dimana dan siapa yang ada di kelas sekarang Hikaru menendang bangkunya emosi. Mengumpat lalu pergi begitu saja.

"Kamu hebat Yu Junwon, baru kali ini ada siswa Bapak yang bisa melewati nilai 95," puji Pak Changmin ditanggapi Junwon dengan sebuah senyuman.

Sudah seharusnya Junwon bersyukur bukan? Bahkan teman- temannya pun ikut memuji. Tidak mudah lho mendapatkan nilai sebagus itu di mata pelajaran Pak Changmin yang suka memberikan soal- soal di luar nalar.

Namun yang dirasakan Junwon justru sebaliknya. Takut dan kecewa bercampur jadi satu. Junwon gagal lagi. Kali ini Yu Junwon masih belum bisa mendapatkan nilai sempurna di mata pelajaran hafalan tersebut padahal itu termasuk ke dalam list wajibnya.

Tubuh Junwon bergetar begitu berdiri di depan sang ibu usai menyerahkan lembar jawaban miliknya beberapa menit lalu. Ibu Junwon memang tak berbicara tapi diamnya sudah menandakan jikalau ia marah.

"Urus Junwon, Pak!" Titah wanita itu kepada pria berbadan kekar yang berdiri tepat di belakang ibu dan anak itu.

"Ibu, Junwon minta maaf Bu!!" Jerit anak itu meronta dari tarikan pria berbadan kekar.

Ibu Junwon diam seakan tak menggubris. Bathinnya berkata sekali- kali Junwon memang harus diberi pelajaran agar lain kali mudah mengerti.

Di dalam ruangan gelap ini Junwon suka rela melepas seragamnya lalu membungkuk dan bersedia punggungnya akan terkena sebuah tongkat golf.

Junwon menahan jeritannya dalam diam dengan menggigit bibirnya kuat begitu tongkat itu mendarat sempurna di punggungnya yang memang sudah tak mulus lagi.

Junwon menangis, tentu saja. Dan disaat pukulan ke-sepuluh laki- laki itu ambruk ke lantai hampir kehilangan kesadarannya.

"Ibu sakit..." Ia meringis memeluk diri sendiri.

CRUSH- WONMIN- FANTASY BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang