PENJAGA HATI

PEMAKAMAN

Sore itu Langit keabuan dirundung kepiluan. Senja tiada lagi menjingga. Mentari muram ketika hendak dijemput malam. Awan-awan berarak menggumpal mendung turut berkabung. Langit menangis dalam wujud gerimis. Dahulu rinai bersenandung ritmis menyambut hati dalam nada liris yang selaras menyambut kisah manis tapi kini berubah menjadi tangis.

Kepergian Cassandra Wulandari telah memukul hati banyak orang. Terutama bagi pasangan suami istri Rini Wulandari dan Indrawan Sujatmiko yang telah membesarkannya meskipun Sandra tidak lahir sebagai anak kandung mereka tapi pasutri tersebut menyayangi gadis itu begitu tulus. Tak hanya Rini dan Indra, calon menantu mereka yaitu Arfian Yudhistira merasakan duka yang sama. Bagaimana tidak? Lelaki itu telah menjalin hubungan asmara dengan Sandra semasa mereka masih duduk di bangku putih abu-abu dan berlanjut di universitas yang sama pula. Kisah cinta yang terjalin selama tujuh tahun itu telah banyak melalui pahit getir dan manis di tiap perjalanannya hingga berhasil melalui bebatuan terjal dan badai dalam tiap musim beralih. Hati mereka menyatu walaupun banyak perbedaan. Cinta mereka yang kuat membuat siapapun merasa kagum dengan kasih tulus di antara keduanya yang selalu menjaga hati dan kesetiaan. Satu-satunya orang yang menjadi saingan terberat Arfi memang Daniel tapi hati Sandra telah terpaut pada Arfi seorang. Sekuat apapun usaha Daniel untuk meluluhkan hati Sandra, gadis itu tetap memilih Arfi.

Selama ini Sandra hanya menganggap Daniel sebagaai teman dan adik yang baik meskipun di awal pertemuan mereka menimbulkan kesan kurang baik karena attitude pemuda itu kurang baik di mata banyak orang. Arogan, playboy, adigang, adigung dan adiguna atau bisa disebut seseorang yang memiliki watak kesombongan yang menonjolkan kekuatan kepintaran namun digunakan untuk menindas dan melakukan hal yang negatif lainnya. Hal inilah yang membuat Sandra ilfil dengan lelaki itu meskipun demikian gadis itu tetap bersikap baik padanya. Dari sekian banyak gadis yang memuja Daniel, Sandra adalah satu-satunya gadis yang sama sekali tidak peduli dengan kepopulerannya apalagi sifat negatif yang selalu melekat pada lelaki itu membuat Sandra enggan menoleh ke arahnya meskipun secara fisik sangat good looking. Bagi Sandra pria yang selalu diidamkannya adalah pemuda baik yang tidak banyak tingkah, penyayang dan jujur dan menghargai wanita. Semua karakter itu hanya dimiliki oleh Arfian Yudhistira. Sosok Arfi yang telah memikat hatinya sejak awal pertemuan mereka.

Takdir telah menulis kisah lain dalam kehidupan Arfi, cinta yang hampir terikat dalam komitmen pernikahan harus berakhir karena Sandra berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Saat ini dua orang perempuan berdiri di belakang Arfi yang masih betah berjongkok di depan gundukan tanah merah tempat dikebumikannya Sandra. Helsa dan Siska menatap pilu Arfi yang masih saja meratapi kepergian Sandra.

Gerimis kian lama makin deras saja, tapi Arfi masih enggan berdiri dari jongkoknya. Helsa masih setia berdiri sambil memayungi sang kakak nanun lelaki itu tetap basah kuyup karena mencondongkan badannya pada batu nisan yang tertena nama sang kekasih. Para pelayat sudah kembali pulang ke rumah masing-masing dan hanya mereka bertiga yang berada di sana. Di area pemakaman ayah Sandra yaitu Indrawan Sujatmiko yang turut mengantar sedangkan Rini  tak sadarkan diri berulang kali sejak jenasah Sandra baru tiba di rumah sakit dan ketika tiba di rumah duka. Sandra dimakamkan di TPU Bogor tempat peristirahatan kakek dan neneknya.

"Sudahlah, Kak,  ikhlaskanlah Sandra!" ucap Helsa menatap Arfi sendu.

Arfi menggeleng lemah.

"Ayo kita pulang!" ajak Helsa.

Siska yang berdiri di sebelah Helsa turut membujuk pria itu karena tidak tega melihat kondisinya.

"Kita pulang, Ar!" Siska membantu Arfi berdiri tanpa penolakan lalu menoleh sebentar pada Helsa untuk mengikuti instruksinya..

_____________________________

Di dalam mobil mini cooper Carlos mengemudikan kendaraan itu dengan kecepatan di atas rata-rata sesuai perintah Danile. Hati Daniel diselimuti kecemasan yang luar biasa. Sepertinya Carlos benar-benar membelokkan arah tujuan mereka yang tidak sesuai instruksi Daniel. Pemida itu langsung emosi karena Carlos menolak untuk mengantarkannya ke tempat orang suruhan Danish.